} "Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam ke-
} "Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam ke-
kafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang di antara mereka emas sepenuh bumi, walaupun ia menebus diri dengan emas (yang sebanyak itu)." (QS. Ali 'Imran: 91).
Allah SWT memberitahukan bahwa jika mereka tidak beriman kepada Rasul- Nya dan tidak mengikuti ajaran yang dibawanya serta tidak memenuhi kewajiban yang telah dibebankan kepada mereka, maka pada hari Kiamat kelak kedekatan kaum kerabat dan syafa'at seorang yang terhormat (ber-kedudukan) tiada akan bermanfaat bagi mereka. Dan tidak akan diterima pula tebusan dari mereka meski berupa
tumpukan emas sepenuh bumi ini. Sebagaimana firman Allah:
"Sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagijual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafa'at." (QS. Al-Baqarah: 254).
Firman-Nya: { } "Dan tidaklah mereka akan ditolong." Artinya, tidak ada seorang pun yang marah demi (membela) mereka, lalu mem- berikan pertolongan dan menyelamatkan mereka dari adzab Allah SWT. Sebagai- mana dikemukakan sebelumnya, bahwa kaum kerabat dan orang yang mem-punyai Firman-Nya: { } "Dan tidaklah mereka akan ditolong." Artinya, tidak ada seorang pun yang marah demi (membela) mereka, lalu mem- berikan pertolongan dan menyelamatkan mereka dari adzab Allah SWT. Sebagai- mana dikemukakan sebelumnya, bahwa kaum kerabat dan orang yang mem-punyai
} "Maka sekali- kali tidak ada bagi manusia itu suatu kekuatan pun dan tidak pula seorang penolong." (QS. Ath-Thaariq: 10).
Artinya, bahwa Allah SWT jg tidak akan menerima tebusan dan syafa'at dari orang-orang yang kafir kepada-Nya, serta tidak ada seorang pun yang dapat menyelamatkan dan menghindarkan mereka dari adzab-Nya.
Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Fir'aun) dan pengikut- pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Rabb-mu. (QS. 2:49) Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan. (QS. 2:50)
Allah SWT berfirman: "Hai Bani Israil, ingatlah nikmat yang telah Aku berikan kepada kalian, yaitu ketika Kami selamatkan kalian dari Fir'aun dan pengikut- pengikutnya, yang telah menimpakan siksaan yang sangat berat." Yaitu, Aku telah menyelamatkan kalian dari mereka dan membebaskan kalian dari tangan mereka, dengan ditemani Musa AS, padahal dahulu Fir'aun dan para pengikutnya menimpakan adzab yang sangat hebat kepada kalian.
Hal itu mereka lakukan karena Fir'aun yang dilaknat Allah SWT itu pernah bermimpi yang sangat merisaukannya. Ia bermimpi melihat api yang keluar dari Baitul Maqdis. Kemudian api itu memasuki rumah orang-orang Qibti di Mesir kecuali rumah Bani Israil. Makna mimpi tersebut adalah bahwa kerajaan-nya akan lenyap binasa melalui tangan seseorang yang berasal dari kalangan Bani Israil. Kemudian disusul laporan dari orang-orang dekatnya saat mem-bicarakan hal itu, bahwa Bani Israil sedang menunggu lahirnya seorang bayi laki-laki di antara mereka, yang karenanya mereka akan meraih kekuasaan dan kedudukan tinggi. Demikianlah yang diriwayatkan dalam hadits yang membahas tentang fitnah. Sejak saat itu, Fir'aun pun memerintahkan untuk membunuh semua bayi laki-laki Bani Israil yang dilahirkan setelah mimpi itu, dan membiarkan bayi-bayi perempuan tetap hidup. Selain itu, Fir'aun juga memerintahkan agar mempekerjakan Bani Israil dengan berbagai pekerjaan berat dan hina.
Dalam ayat ini al-'adzab ditafsirkan dengan penyembelihan anak laki-laki. Sedangkan pada surat Ibrahim, disebutkan dengan kata sambung " " (dan), sebagaimana pada firman-Nya:
"Mereka menyembelib anak-anakmu yang laki- laki dan membiarkan anak-anakmu yang perempuan tetap bidup." (QS. Ibrahim: 6). Penafsiran mengenai hal ini akan dikemukakan pada awal surat al-Qashash, insya Allah, dengan memohon pertolongan dan bantuan-Nya.
Kata { } artinya menimpakan kepadamu, demikian kata Abu 'Ubaidah. Dikatakan ((
)), artinya perkara/urusan yang hina (aib) telah menimpanya.''Amr bin Kaltsum mengatakan:
Jika sang raja menimpakan kehinaan kepada manusia, kita enggan dan menolak kehinaan di tengah kita.
{ } ada juga yang mengartikan dengan memberikan siksaan yang terus menerus. Sebagaimana kambing yang terus digembala disebut
. Demikian yang dinukil oleh al-Qurthubi.
Di sini Allah SWT berfirman: "Mereka menyembelih anak-anakmu yang laki- laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan, "tiada lain sebagai penafsiran atas nikmat yang diberikan kepada mereka yang terdapat dalam firman- Nya: "Mereka menimpakan kepada kamu siksaan yang seberat-beratnya." Ditafsirkan demikian karena di sini Allah berfirman: {