} "Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir." (QS.A1-Israa , :78)."
} "Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir." (QS.A1-Israa , :78)."
Tetapi perbandingan ini perlu ditinjau (dipertimbangkan), yang jelas pendapat pertama lebih tepat.
Mengenai firman-Nya: "Maka bersujudlah mereka semua kecuali Iblis. Ia enggan serta takabbur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir," Qatadah mengatakan, musuh Allah SWT, Iblis iri terhadap Adam AS atas kemuhaan yang telah dianugerahkan Allah SWT kepadanya. Lalu iblis itu berkata: "Aku diciptakan dari api sedang ia (Adam) diciptakan dari tanah."
Dosa yang pertama kali terjadi adalah kesombongan musuh Allah SWT, Iblis, yang merasa enggan bersujud kepada Adam AS. Dalam hadits shahih telah ditegaskan:
"Tidak akan masuk Surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan meski hanya sebesar biji sawi."
Di dalam hati Iblis telah terdapat kesombongan, kekufuran, dan ke-ingkaran yang menyebabkan ia terusir dan terjauh dari rahmat Allah SWT dan hadirat Ilahi.
Sebagian mufassir mengatakan, firman-Nya: { } "Dan adalah ia termasuk golongan orang-orang kafir." Artinya Ibhlis termasuk dalam golongan orang-orang yang kafir disebabkan karena penolakannya untuk bersujud kepada Adam.
Hal itu seperti firman-Nya: { } "Makajadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan." (Q'S. Huud: 43).
Demikian juga firman-Nya: { } "Yang menjadikan kalian berdua termasuk orang-orang yang zhalim." (QS. Al-Baqarah: 35).
Di padang tandus yang menyesatkan Sedang tunggangan seakan burung "qata" yang sedih Yang dahulu induknya pun adalah anak yang baru menetas dari telurnya
Maksudnya pernah menjadi. Ibnu Fawrak mengatakan: "Pengertiannya bahwa Iblis dalam penge-tahuan
Allah SWT termasuk golongan orang-orang kafir." Pendapat tersebut ditarjih oleh al- Qurthubi. Ar-Razi dan ulama lainnya telah menyebutkan dua pendapat para ulama, apakah yang diperintah bersujud kepada Adam itu khusus para Malaikat bumi ataukah umum mencakup Malaikat bumi dan Malaikat langit semuanya.
Masing-masing pendapat ada kelompok pendukungnya. Namun ayat ini pada lahirnya menunjukkan bahwa hal itu bersifat umum.
} "Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama kecuali Iblis." (QS. Al-Hijr: 30).
Firman-Nya: {
Di sini terdapat empat hal yang memperkuat pendapat yang menyatakan bahwa perintah itu bersifat umum. Wallahu a'lam.
Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zhalim. (QS. 2: 35) Lalu keduanya di-gelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: 'Turunlah kamul Sebahagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan.'" (QS. 2: 36)
Allah SWT berfirman mengabarkan kemuliaan yang dikaruniakanNya kepada Adam, -setelah Dia memerintahkan para Malaikat untuk bersujud kepada Adam, maka mereka pun bersujud kecuali Iblis- bahwa Dia memperkenankan Adam untuk tinggal di Surga di mana saja yang ia sukai, memakan makanan yang ada di Surga sepuas-puasnya, makanan yang banyak, lezat, lagi baik.
Para ulama berbeda pendapat mengenai Surga yang ditempati oleh Adam, apakah berada di langit atau di bumi. Mayoritas ulama berpendapat bahwa Surga itu berada di langit. Al-Qurthubi menuturkan bahwa kaum Mu'tazilah dan Qadariyah, berpendapat bahwa Surga itu berada di bumi.
Konteks ayat tersebut menunjukkan bahwa Hawa diciptakan sebelum Adam masuk ke Surga. Hal itu secara gamblang telah dikemukakan oleh Muhammad bin Ishak, ia mengatakan, seusai mencela Iblis, Allah SWT mengarahkan pandangan kepada Adam, yang Dia telah mengajarkan kepadanya semua nama benda, lalu Dia berfirman: {
} "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama- nama benda ini." (Maka setelah Adam memberitahukannya nama-nama benda itu kepada para Malaikat, Allah SWT ber-firman: "Bukankah sudah Aku katakan kepadamu bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi serta mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan," dan
seterusnya).P ent - Sampai firman-Nya: { } "Sesungguhnya Engkau Mahamengetahui lagi Maha-bijaksana."
Lebih lanjut Muhammad bin Ishak mengatakan: "Kemudian tertidurlah Adam, menurut keterangan yang kami terima dari Ahlul Kitab, yaitu dari ahli kitab Taurat dan lainnya, dari Ibnu 'Abbas ra dan ulama lainnya."
Kemudian diambil sepotong tulang rusuk dari sisi tubuh sebelah kiri, dan membalut tempat itu dengan sepotong daging. Sementara Adam masih tertidur lalu Allah SWT menciptakan dari tulang rusuknya itu isterinya, Hawa. Selanjutnya Dia menyempurnakannya menjadi seorang wanita agar Adam merasa tenang bersamanya.
Allah berfirman: { } "Hai Adam, tempatilah olehmu dan isterimu Surga ini, dan makanlah makanan- makanannya yang banyak lagi baik, di mana saja yang kamu sukai."
Sedangkan firman-Nya: { } "Dan janganlah kamu dekati pohon ini," merupakan cobaan dan ujian dari Allah SWT bagi Adam.
Imam Abu Ja'far bin Jarir mengatakan: "Yang benar adalah bahwa Allah SWT telah melarang Adam dan isterinya untuk memakan buah pohon tertentu saja dari pohon-pohon yang terdapat di Surga dan bukan seluruh pohon. Tetapi keduanya memakan buah dari pohon tersebut. Dan kita tidak tahu pohon apa yang ditentukan Allah SWT itu, karena Dia tidak menjelaskan hal ltu kepada hamba-hamba-Nya baik di dalam al-Qur-an maupun dalam hadits shahih."
Di dalam tafsirnya, ar-Razi juga mentarjih tafsir ayat tersebut tetap di-biarkan samar. Dan itulah yang lebih tepat.
Dan firman-Nya: { } "Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari Surga. "Dhamir pada kata 'anha itu kembali ke kata jannah (Surga), sehingga maknanya sebagaimana bacaan 'Ashim, {