66
d Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu
mata pelajaran lain. e Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan
dapat dipersiapkan sekaligus.
5 Manfaat pembelajaran tematik
Daryanto 2014: 4 mengatakan bahwa ada beberapa manfaat pembelajaran tematik, antara lain:
a Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih
materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan. b Peserta didik mampu melihat hubungan yang bermakna sebab
isimateri pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir.
c Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang dapat terpecah-pecah.
d Dengan adanya pemaduan antara mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat.
f. Pendekatan Saintifik
Sani 2014: 50 mengatakan bahwa pendekatan saintifik berkaitan erat dengan metode saintifik. Metode saintifik pada umumnya melibatkan
kegiatan pengamatan atau observasi yang dibutuhkan untuk perumusan hipotesis atau pengumpulan data. Metode ilmiah pada umumnya dilandasi
67
dengan pemaparan data yang diperoleh melalui pengamatan atau percobaan. Oleh sebab itu kegiatan percobaan dapat diganti dengan
kegiatan memperoleh informasi dari berbagai sumber. Pada proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik ada beberapa
komponen, antara lain: mengamati, menanya, mencobamengumpulkan informasi, menalar, bentuk jejaringan melakukan komunikasi.
1 Pengertian pendekatan saintifik
Fadlillah 2014: 175 mengatakan bahwa dalam kurikulum 2013 pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan scientific atau pendekatan
ilmiah dan tematik integratif. Pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah merupakan pendekatan yang digunakan dalam proses
pembelajaran dilakukan melalui proses ilmiah. Apa yang dipelajari dan diperoleh peserta didik dilakukan dengan indera dan akal pikiran sendiri
sehingga mereka mengalami secara langsung dalam proses mendapatkan ilmu pengetahuan. Melalui pendekatan ini peserta didik
mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan baik. Pendekatan scientific
adalah pendekatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasi.
Kegiatan pembelajaran
seperti ini
dapat membentuk
sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik secara maksimal. Kelima
proses belajar secara scientific tersebut diimplementasikan pada saat memasuki kegiatan inti pembelajaran.
68
Daryanto 2014: 51 mengatakan bahwa pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancangkan sedemikian rupa agar
peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan mengamati, merumuskan masalah, merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau
prinsip yang “ditemukan”. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal,
memahami berbagai materi dengan menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana dan kapan saja, tidak
bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong
peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu. Daryanto 2014: 51
mengatakan bahwa penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melalui
proses mengamati,
mengklasifikasikan, mengukur,
meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan.
2 Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
Daryanto 2014: 51 mengatakan bahwa dalam Pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik ini memiliki tujuan, antara lain:
a Untuk meningkatkan
kemampuan intelektual,
khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik.
69
b Untuk membentuk kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik.
c Terciptanya kondisi pembelajaran dimana peserta didik merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan.
d Diperolehnya hasil belajar yang tinggi. e Untuk melatih peserta didik dalam mengomunikasikan ide-ide,
khususnya dalam menulis artikel ilmiah. f Untuk mengembangkan karakter peserta didik.
3 Karaktristik pendekatan saintifik
Hosnan 2014:
36 mengatakan
bahwa Pendekatan
ilmiahsaitifik memiliki kriteria dalam proses pembelajaran, antara lain: a Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu, bukan sebatas kira- kira, khayalan, legenda atau dongeng semata.
b Penjelasan guru, respons peserta didik, dan interaktif edukatif guru dan peserta didik terbatas dari prasangka yang serta merta, pemikiran
subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. c Mendorong dan menginspirasi siswa untuk bepikir secara kritis,
analitis dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.
d Mendorong dan menginspirasi siswa agar mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari
materi pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
e Mendorong dan
menginspirasi siswa
mampu memahami,
menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon pembelajaran.
f Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung jawabkan.
g Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.
4 Langkah-langkah pembelajaran dalam pendekatan saintifik
Fadlillah 2014: 184 mengatakan bahwa langkah-langkah pembelajaran dalam pendekatan saintifik, antara lain:
a Mengamati Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan
bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, mengamati, membaca, mendengar, dan
menyimak. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih untuk memperhatikan hal yang penting dari
suatu benda atau objek. b Menanya
Pada saat kegiatan menanya guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang
sudah dilihat, disimak, dibaca, ataupun didengar. Guru bertugas membimbing atau memandu peserta didik untuk dapat mengajukan
pertanyaan: tentang hasil pengamatan objek yang konkret sampai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, ataupun hal lain yang lebih abstrak.
c Menalar Penalaran yaitu proses berpikir yang logis dan sistematis atas
fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Dalam kegiatan ini peserta didik
mencoba mengkaitkan antara pengetahuan baru yang didapat dengan pengetahuan
sebelumnya untuk
menjadi sebuah
temuan pengetahuan, baik untuk mengoreksi atau pun memperoleh pelajaran
baru. d Mencoba
Dalam kegiatan ini peserta didik mencoba melakukan eksperimen terkait materi pembelajaran untuk menemukan
kesimpulan dan mengetahui secara langsung apa yang sedang mereka pelajari. Selama proses ini berlangsung guru ikut
membimbing peserta didik bertujuan untuk mengatasi dan memecahkan masalah-masalah yang akan menghambat kegiatan
pembelajaran. e Membentuk jejaringmengkomunikasikan
Membentuk jejaring merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerja sama untuk
memudahkan suatu usaha demi mencapai tujuan bersama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian Pengembangan media pembelajaran berbasis Information and comunication technology
ICT yang mengacu kurikulum 2013 merupakan sesuatu hal yang baru sehingga peneliti belum tersedia sumber
yang relevan dengan penelitian ini. Oleh karena itu peneliti mencoba menggunakan sumber lain yang hampir sama dengan penelitian
pengembangan media pembelajaran berbasis Information and comunication technology
ICT. Berikut ini adalah tiga penelitian relevan yang hampir sama dengan penelitian pngembangan media pembelajaran berbasis Information
and comunication technology ICT, antara lain:
Pertama, skripsi oleh Pinundhi 2014 dengan judul
“Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Powerpoint Multimedia Untuk Keterampilan
Menyiak Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 2 SMA Santa Maria Yogyakarta”, penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan suatu produk
berupa powerpoint multimedia yang berkualitas. Penelitian pengembangan ini mengadaptasi penelitian dari Borg dan Gall yang disederhanakan menjadi
tujuh langkah. Ketujuh langkah dalam penelitianini yaitu analisis kebutuhan, pengembangan produk, validasi ahli, revisi tahap 1, uji coba lapangan, revisi
tahap II penyempurnaan produk pengembangan, dan produk akhir. Berdasarkan hasil validasi para ahli dan guru, serta uji coba lapangan
diperoleh hasil rata-rata 88,7 dengan kategori sangat baik, sedangkan umpan balik siswa sebesar 98,1 dengan kategori sangat baik. Setiap unit
media tersusun secara sistematis meliputi: apersepsi, standar kompetensi dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI