Syarat dalam menggunakan microsoft powerpoint Tujuan pengembangan kurikulum 2013

41

c. Syarat dalam menggunakan microsoft powerpoint

Darmawan 2011: 170 mengatakan ada beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam menggunakan microsoft powerpoint, antara lain: 1 Pastikan anda telah memiliki flow chart dengan model tutorial atau model CAI lainnya, seperti drill, simulasi, atau permainan. 2 Anda harus memiliki story board sesuai dengan bidang studi masing- masing. 3 Pastikan anda telah memilik i sebuah folder dengan nama “latihan” multimedia interaktif. 4 Folder tersebut harus berisi sejumlah file yang anda perlukan baik dalam bentuk word, excel, powerpoint, audio, video, image yang diperkirakan akan mendukung proyek pembelajaran anda. 5 Pastikan ada software pembangunan, seperti micromedia flash, dreamwaver, authoring , macromedia dan sejenisnya. 6 Komputer anda diinstal minimal dengan windows versi 2000, me, XP, vista, ataupun windows-7. 7 Pastikan juga anda telah menginstal microsoft office versi 98, 2000, 2003, ataupun 2007. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42

d. Kelebihan dan kelemahan microsoft office powerpoint.

Microsoft office powerpoint ini memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan, seperti yang dijelaskan berikut ini. 1 Kelebihan microsoft office powerpoint Darmawan 2011: 162 mengatakan bahwa ada beberapa kelebihan microsoft office powerpoint , antara lain: a Kelengkapan fitur-fitur. b Fasilitas powerpoint dapat digunakan untuk program model pembelajaran interaktif. c Pengembangan pembelajaran dapat terdiri dari beberapa komponen dalam bentuk file, dan dapat dibantu dengan menggunakan hyperlink. d Fasilitas powerpoint dapat digunakan untuk kepentingan pemrograman multimedia pembelajaran atau CAI. Fungsinya mampu memanggil file-file yang sudah ada dalam hardiks, komputer atau notebook , seperti file suara hasil rekaman ataupun hasil unduh musik dan sebagainya. 2 Kelemahan Microsoft Powerpoint Microsoft Powerpoint selain memiliki kelebihan, juga memiliki kelemahan. Daryanto 2010: 83 mengatakan bahwa media Powerpoint tidak serba cocok untuk semua jenis dan tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu, sebaiknya guru benar-benar memahami bagaimana karakteristik media media Powerpoint. Mengingat bahwa Microsoft Powerpoint merupakan 43 salah satu media berbasis komputer, maka dapat melihat beberapa kelemahan dari media berbasis komputer. Arsyad 2014: 56 mengatakan bahwa ada beberapa kelemahan media berbasis komputer yaitu sebagai berikut. a Meskipun harga perangkat keras komputer cenderung menurun, pengembangan perangkat lunaknya masih relatif mahal. b Untuk menggunaan komputer diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus tentang komputer. c Keragaman model komputer sering menyebabkan program software yang tersedia untuk satu model tidak cocok dengan model yang lainnya. d Program yang tersedia saat ini belum memperhitungkan kreativitas siswa, sehingga hal tersebut tentu tidak dapat mengembangkan kreativitas siswa. e Komputer hanya efektif apabila digunakan satu orang atau beberapa orang dalam kelompok kecil.

3. Model Pengembangan Media Pembelajaran ICT

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model pengembangan media pembelajaran berbasis Information and Communication Technology ICT berdasarkan model pengembangan ASSURE dikarenakan model ini lebih lengkap dibandingkan model pengembangan media pembelajaran Information and Communication Technology ICT yang lain. Pribadi 2011: 34 mengatakan bahwa model ASSURE merupakan model desain sistem pembelajaran yang bersifat praktis dan mudah diimplementasikan untuk 44 mendesain aktivitas pembelajaran, baik yang bersifat individual maupun klasikal. Keller dalam Pribadi, 2011:26 mengatakan bahwa model desain pembelajaran attention relevance confidence satisfafction merupakan contoh model pembelajaran yang menekankan pada perlunya pemanfaatan faktor motivasi dalam menciptakan aktivitas pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik. Killer dalam Pribadi, 2011: 26 mengatakan bahwa pembelajaran harus dapat menarik perhatian siswa attention melalui penyajian isi atau materi pembelajaran yang relevan relevance. Pembelajaran yang menarik dan relevan akan menumbuh keyakinan confidence dalam diri siswa untuk menerapkan kompetensi yang sedang dipelajari, yang akhirnya dapat menimbulkan kepuasan satisfaction dalam diri siswa. Model desain pembelajaran pada umumnya menekankan pada perumusan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa. Hal ini dilakukan untuk memudahkan guru dalam menentukan langkah lain seperti metode, media, dan materi pembelajaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan atau kompetensi yang perlu dikuasai oleh siswa. Model desain pembelajaran pada umumnya berisi langkah-langkah yang perlu dikuasai secara bertahap untuk mencapai tujuan pembelajaran.Model desain pembelajaran ASSURE berisi langkah-langkah yang sesuai dengan namanya yaitu sebagai berikut: 1 menganalisis karakteristik siswa; 2 menetapkan tujuan pembelajaran atau kompetensi; 3 memilih metode, media dan bahan ajar; 4 menggunakan 45 materi dan media pembelajaran; 5 melibatkan siswa dalam proses belajar; 6 evaluasi dan revisi. Model desain pembelajaran ASSURE berawal dari mengenal karakteristik siswa. Dengan mengenal karakteristik siswa, desain pembelajaran yang dibuat diharapkan dapat mengatasi masalah belajar siswa. Pemanfaatan desain pembelajaran dilakukan untuk mewujudkan potensi yang dimiliki siswa. Berikut ini merupakan bagan langkah-langkah model desain pembelajaran ASSURE. Pribadi, 2011:30. Gambar 2.1 Langkah-langkah model desain pembelajaran ASSURE Untuk lebih memahami model desain pembelajaran ASSURE dalam Pribadi, 2011:31, berikut ini dikemukakan deskripsi dari setiap komponen yang terdapat dalam model tersebut: a. Menganalisis karakteristik siswa Analyze learner characteristic Langkah awal yang perlu dilakukan dalam menerapkan model ini adalah mengidentifikasi karakteristik siswa yang akan melakukan aktivitas pembelajaran. Pemahaman yang baik tentang karakteristik siswa akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 membantu guru dalam upaya memfasilitasi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran Keller dalam Pribadi, 2011:31. Analisis karakteristik siswa meliputi beberapa aspek penting, yaitu: 1 karakteristik umum; 2 kompetensi spesifik yang telah dimiliki siswa sebelumnya; 3 gaya belajar atau learning style siswa; dan 4 motivasi.

b. Menetapkan tujuan pembelajaran atau kompetensi State perfomance

objective Langkah selanjutnya dari model desain sistem pembelajaran ASSURE adalah menetapkan tujuan pembelajaran yang bersifat spesifik. Tujuan pembelajaran dapat diperoleh dari silabus atau kurikulum, informasi yang tercatat dalam buku teks, atau dirumuskan sendiri oleh perancang atau instruktur setelah melalui proses penilaian kebutuhan belajar atau learning and assessment. Tujuan pembelajaran merupakan rumusan atau pernyataan yang mendeskripsikan tentang kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan dimiliki oleh siswa setelah menempuh proses pembelajaran. Tujuaan pembelajaran juga mendeskripsikan kondisi evaluasi yang diperlukan oleh siswa untuk menunjukkan hasil belajar yang telah dicapai dan menguraikan tentang tingkat penguasaan siswa atau degree terhadap pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan dipelajari. c. Memilih metode, media dan bahan ajar Select methods, media, and materials 47 Setelah merumuskan tujuan pembelajaran, langkah selanjutnya adalah memilih metode, media, dan bahan ajar yang akan digunakan. Ketiga komponen ini sangat penting digunakan dalam membantu siswa mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah digariskan. Pemilihan metode, media, dan bahan ajar yang tepat akan membantu guru dalam mengoptimalkan hasil belajar siswa. Dalam memilih metode, media, dan bahan ajar yang digunakan ada beberapa alternatif pilihan yang dapat dilakukan yaitu: 1 membeli media dan bahan ajar yang ada; 2 memodifikasi bahan ajar yang telah tersedia; dan 3 memproduksi bahan ajar baru. d. Menggunakan materi dan media pembelajaran Utilize materials Setelah memilih metode, media, dan bahan ajar, maka langkah selanjutnya adalah menggunakan ketiganya dalam kegiatan pembelajaran. sebelum menggunakan metode, media, dan bahan ajar, instruktur atau perancang terlebih dahulu perlu melakukan uji coba untuk memastikan bahwa ketiga komponen tersebut dapat berfungsi efektif dan efisien untuk digunakan dalam situasi yang sebenarnya. Langkah selanjutnya menyiap kelas dan sarana pendukung yang diperlukan untuk dapat menggunakan metode, media, dan bahan ajar yang telah dipilih. Setelah semuanya siap, lalu ketiga kompnen tersebut dapat digunakan. e. Melibatkan siswa dalam proses belajar Requires learner participation Agar berlangsung efektif dan efisien proses pembelajaran memerlukan adanya keterlibatan mental siswa secara aktif dengan materi atau substansi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 yang sedang dipelajari. Pemberian latihan merupakan contoh bagaimana melibatkan aktivitas mental siswa dengan materi yang sedang dipelajari. Siswa yang terlibat aktif dalam kegiatan pebelajaran pada umumnya dengan mudah mempelajari materi pembelajaran. Setelah aktif melakukan proses pembelajaran, pemberian umpan balik yang berupa pengetahuan tentang hasil belajar akan memotivasi siswa untuk mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi. f. Evaluasi dan revisi Evaluate and revise Setelah mendesain proses pembelajaran, maka langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi dan revisi. Tahap evaluasi dan revisi dalam model desain pembelajaran ASSURE ini dilakukan untuk menilai efektifitas dan efisiensi program pembelajaran dan juga menilai pencapaian hasil belajar siswa. Agar dapat memperoleh gambaran yang lengkap tentang kualitas sebuah program pembelajaran, perlu dilakukan proses evaluasi terhadap semua komponen pebelajaran. Revisi perlu dilakukan apabila hasil terhadap program pembelajaran menunjukan hasil yang kurang memuaskan. Langkah revisi dilakukan terhadap komponen-komponen pembelajaran yang perlu diperbaiki untuk mencapai pembelajaran sukses. Adapun media pembelajaran berbasis ICT yang dikembangkan dalam penelitian ini yaitu media pembelajaran berbasis ICT dalam bentuk powerpoint interaktif. 49

4. Kurikulum SD 2013 a. Pengertian kurikulum 2013

Sani 2014: 45 mengatakan bahwa kurikulum 2013 dapat didefinisikan sebagai standar kompetensi lulusan sesuai dengan yang seharusnya, yakni sebagai kriteria mengenai klasifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pada kurikulum 2013 pembelajaran yang dilakukan lebih bersifat tematik integratif dalam semua mata pelajaran. Dengan demikian dapat dipahami bahwa kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skills dan hard skills yang berupa sikap, keterampilan dan pengetahuan. Dalam kurikulum 2013 mengharapkan agar peserta didik dapat memiliki kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan yang meningkat dan berkembang sesuai dengan jenjang pendidikan yang telah ditempuhnya sehingga akan dapat mempengaruh dan menentukan kesuksesan dalam kehidupan selanjutnya. Mulyasa 2013: 66 mengatakan bahwa berbagai ranah yang dikembangkan dalam kurikulum 2013 pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dalam hal mengembangkan kemampuan diri maka dalam kurikulum 2013 dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik. Fadlillah 2014: 16 mengatakan bahwa kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang diterapkan pada tahun pelajaran 20132014. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum 50 yang telah ada sebelumnya, baik Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 maupun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun 2006. Perbedaan kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya adalah dalam kurikulum 2013 ditekankan untuk adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Kemudian, kedudukan kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Berbagai macam pendapat yang dikemukakan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik baik kemampuan kognitif, afektif, maupun psikomotor. Salah satu ciri khusus kurikulum 2013 yaitu bersifat tematik integratif. Pendekatan tematik ini mengunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran agar pembelajaran lebih bermakna bagi peserta didik. Tujuan pengembangan kurikulum 2013 yaitu untuk meningkatkan dan menyimbangkan kemampuan soft skills dan hard skills yang berupa sikap, keterampilan dan pengetahuan. Dalam kurikulum 2013 mengharapkan agar peserta didik dapat memiliki kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan yang meningkat dan berkembang sesuai dengan jenjang pendidikan yang telah ditempuhnya sehingga akan dapat mempengaruh dan menentukan kesuksesan dalam kehidupan selanjutnya. 51

b. Tujuan pengembangan kurikulum 2013

Fadlillah 2014: 25 mengatakan bahwa ada beberapa tujuan dalam pengembangan kurikulum 2013, antara lain: 1 Meningkatkan mutu pendidikan dengan menyimbangkan hard skills dan soft skills melalui kemampuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam rangka menghadapi tantangan global yang terus berkembang. 2 Membentuk dan meningkatkan sumber daya manusia yang produktif, kreatif, dan inovatif sebagai model pembangunan bangsa dan negara Indonesia. 3 Meringankan tenaga pendidik dalam menyampaikan materi dan menyiapkan administrasi mengajar, sebab pemerintah telah menyiapkan semua komponen kurikulum beserta buku teks yang digunakan dalam pembelajaran. 4 Meningkatkan peran serta pemerintah pusat dan daerah serta masyarakat secara seimbang dalam menentukan dan mengendalikan kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan. 5 Meningkatkan persaingan yang sehat antara satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai. Sebab sekolah diberikan keleluasaan untuk mengembangkan kurikulum 2013 sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah. 52 Ada empat aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi, yaitu 1 pengetahuan yaitu kesadaran dalam bidang kognitif, dimana guru mengetahui bagaimana penerapan pembelajaran terhadap peserta didik sesuai dengan kebutuhannya; 2 pemahaman yaitu kedalaman kognitif dan efektif yang dimiliki oleh individu, dimana guru harus dapat memahami karakteristik dan kondisi peserta didik agar pembelajaran dapat terlaksana secara efektif dan efisien; 3 kemampuan adalah sesuatu yang dimiliki individu untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya; 4 nilai adalah suatu standar prilaku yang telah diyakini dan secara psikologi telah menyatu dalam diri seseorang. Pengembangan kurikulum difokuskan pada pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik, berupa panduan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajari secara kontekstual. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perubahan dari berbagai aspek perlu diimplementasikan di lapangan. Pada pelaksanaan proses belajar mengajar disekolah peserta didik dituntut untuk mencari dan menemukan sendiri berbagai macam informasi dan pengetahuan terkait meteri yang dipelajari untuk meningkatkan polah pikir peserta didik baik secara kognitif maupun psikomotor. Indratno dalam Yamin, 2011: 15 mengatakan bahwa kurikulum adalah program dan isi dari suatu sistem pendidikan yang berupaya proses akumulasi pengetahuan antara generasi dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 masyarakat. Realita kurikulum di Indonesia sejak tahun 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, dan 2006 tidak perna lepas dari cengkraman kepentingan politik. Para pakar pendidikan masih memiliki idealisme tinggi terhadap pendidikan berkualitas meragukan bahwa sejumlah pengertian kurikulum semata-mata demi kepentingan pendidikan. Nasution dalam Yamin, 2011: 18 mengatakan bahwa kurikulum dianggap bermakna bila bahan pembelajaran dihubungkan berdasarkan pengalaman peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan teori di atas maka dapat disipulkan bahwa perubahan kurikulum 2013 terjadi dalam rangka mempersiapkan masa yang akan datang dan bertujuan untuk menghasilkan manusia yang produktif, kreatif, inovatif, aktif; melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi dalam proses pembelajaran di sekolah. dengan demikian peserta didik dapat bekerja secara mandiri dan dapat menjalin komunikasi dengan baik diantara sesama.

c. Rasional dan elemen perubahan Kurikulum SD 2013

Dokumen yang terkait

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu pada kurikulum SD 2013 subtema keberagaman budaya bangsaku untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan I.

6 34 394

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum SD 2013 subtema bersyukur atas keberagaman untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kalasan I.

1 6 284

Pengembangan medi pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum 2013 pada subtema pemanfaatan energi untuk siswa kelas IV SDN Kalasan 1.

0 11 318

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu pada kurikulum SD 2013 subtema kebersamaan dalam keberagaman untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1.

0 75 392

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum 2013 pada subtema hewan dan tumbuhan di lingkungan rumahku� untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1.

0 0 329

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum Sd 2013 subtema gaya dan gerak untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kalasan 1.

2 13 328

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu pada kurikulum SD 2013 subtema ayo cintai lingkunganku untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1.

0 3 354

Pengembangan perangkat pembelajaran subtema kebersamaan dalam keberagaman mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas empat (IV) Sekolah Dasar.

0 5 160

Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013 pada sub tema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku untuk siswa kelas IV SD.

1 6 269

Pengembangan bahan ajar mengacu kurikulum 2013 subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar - USD Repository

0 0 91