Kabupaten Situbondo TINJAUAN PUSTAKA

2.9. Kabupaten Situbondo

Bappekab dan BPS Kabupaten Situbondo 2008 melaporkan bahwa Kabupaten Situbondo merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang cukup dikenal dengan sebutan Daerah Wisata Pantai Pasir Putih yang letaknya berada di ujung Timur Pulau Jawa bagian Utara dengan posisi di antara 7 35’ – 7 44’ Lintang Selatan dan 113 30’ – 114 42’ Bujur Timur. Letak Kabupaten Situbondo Provinsi Jawa Timur, berbatasan dengan: - Sebelah Utara : Selat Madura. - Sebelah Timur : Selat Bali. - Sebelah Selatan : Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi. - Sebelah Barat : Kabupaten Probolinggo. Luas Kabupaten Situbondo adalah 1 638.50 km 2 atau 163 850 ha, bentuknya memanjang dari barat ke timur lebih kurang 150 km. Pantai Utara umumnya berdataran rendah dan di sebelah Selatan berdataran tinggi dengan rataan lebar wilayah lebih kurang 11 km. Luas wilayah menurut kecamatan, terluas adalah Kecamatan Banyuputih 481.67 km 2 disebabkan oleh luasnya hutan jati di perbatasan antara Kecamatan Banyuputih dan wilayah Banyuwangi Utara. Sedangkan luas wilayah yang terkecil adalah kecamatan Besuki yaitu 26.41 km 2 . Dari 17 kecamatan yang ada, diantaranya terdiri dari 13 kecamatan memiliki pantai, dan 4 kecamatan tidak memiliki pantai. Temperatur daerah ini lebih kurang di antara 24.7 o C – 27.9 o Kabupaten Situbondo terdiri dari 17 kecamatan, 4 kelurahan, 132 desa, 660 dusun, 1 220 rukun warga, dan 3 189 rukun tetangga. Jumlah penduduk tahun 2006 adalah sebanyak 636 199 jiwa, yang terdiri atas 308 443 jiwa laki-laki dan 327 756 jiwa perempuan. Jumlah fasilitas pendidikan untuk Pra Sekolah atau Taman Kanak- Kanak: 216 buah, Sekolah Dasar: 455 buah, SLTP: 58 buah, SLTA: 13 buah, Sekolah tingkat kejuruan 11 buah, Perguruan Tinggi Swasta 3 buah, yaitu: Institut Agama C dengan rataan curah hujan antara 994 – 1 503 mmtahun dan daerah ini tergolong kering. Daerah ini berada pada ketinggian 0 – 1 250 m di atas permukaan laut. Jenis tanahnya antara lain Alluvial, Regosol, Latosol, Mediteran, dan Andosol. Islam Ibrahimy di Sukorejo, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP dan Universitas Abdurrahman Saleh UNARS yang keduanya berada di pusat kota Situbondo. Pelayanan kesehatan di Kabupaten Situbondo di samping diusahakan oleh pemerintah seperti RSUD, Puskesmas, Pustu dan lain-lain, juga terdapat Rumah Sakit Swasta Elisabeth milik PTPN XI yang juga melayani kepentingan umum. Banyaknya fasilitas pelayanan kesehatan yang ada, Puskesmas: 17 unit, Puskesmas Pembantu: 59 buah, dan Puskesmas Keliling: 27 unit. Kegiatan ekonomi masyarakat Kabupaten Situbondo lebih banyak terkonsentrasi pada sektor pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan lauttambak, perkebunan dan kehutanan. Pertanian tanaman pangan yang banyak diusahakan adalah: padi, jagung, ubi kayu, kacang tanah, kacang hijau, dan kedelai. Tanaman perkebunan yang banyak diusahakan masyarakat adalah: tebu, kopi, tembakau, kelapa, kapas, kapuk, dan pinang. Peternakan yang banyak diminati adalah sapi potong, kambing, domba, ayam, dan itik. Populasi ternak tahun 2007 menunjukkan perkembangan yang positif, antara lain dapat ditunjukkan oleh kenaikan populasi sapi potong dari 137 058 ekor menjadi 137 394 ekor, kambing dari 48 507 ekor menjadi 48 601 ekor, domba dari 78 993 ekor menjadi 79 108 ekor. Potensi perikanan darat dan laut, seperti budidaya tambak, kolam, dan penangkapan ikan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap nilai tambah di sektor perikanan, antara lain disumbang oleh peranan budidaya tambak dan hatchery serta hasil dari perikanan laut baik yang diusahakan secara tradisional maupun modern oleh mayarakat sekitar maupun pengusaha swasta. Produksi dari sub-sektor kehutanan di antaranya berupa kayu jati yang cukup menonjol, kayu rimba, kayu bakar, lak cabang, serta getah pinus. Produk domestik regional bruto PDRB Kabupaten Situbondo tahun 2007 yang mempunyai kontribusi yang sangat besar berturut-turut adalah pertanian, perdagangan, industri pengolahan, jasa-jasa, angkutan, telekomunikasi, keuangan, dan persewaan. Hal ini menunjukkan bahwa daerah ini merupakan daerah agraris dan potensi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan di Kabupaten Situbondo merupakan sektor yang menonjol dan merupakan sektor unggulan yang harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan agar pembangunan daerah ini berjalan lebih baik. Pendapatan per kapita di Situbondo tahun 2007 adalah sebesar 8 023 111 rupiahtahun meningkat sebesar 15.14 dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 6 968 048 rupiahtahun. Disamping sangat perlu diupayakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi di semua sektor ekonomi, penyumbang produk domestik regional bruto PDRB terbesar adalah pertanian dan perdagangan. Keberadaan potensi industri di Kabupaten Situbondo baik industri kecil kerajinan rumah tangga IKKR maupun industri besarsedang I BS cukup menggembirakan. Jumlah keseluruhan dari industri kecil dan kerajinan rumah tangga tahun 2006 yang ada sebanyak 8 839 unit atau meningkat 2.39 dibandingkan tahun 2005 yaitu sebanyak 8 633 unit. Jumlah tenaga kerja tahun 2006 yang diserap juga meningkat dari 29 493 menjadi 30 472 atau meningkat 3.2 . Industri besarsedang sebanyak 94 perusahaan. Jumlah tersebut naik 5.62 dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebanyak 89 perusahaan, karena dampak kondisi krisis yang belum sepenuhnya pulih. Berbagai jenis usaha industri kecil meliputi: industri makanan, minuman, perhiasan, kemasan, anyaman, genteng, bata, pandai besi, dan lainnya terbanyak berasal dari industri makanan dan minuman, genteng, bata, anyaman dan lainnya. Walaupun sektor industri terlihat menurun, tetapi tenaga kerja yang terserap cukup banyak. Hal ini menunjukkan bahwa peranan industri perlu dikembangkan, mengingat sumber daya alam sebagai bahan baku yang ada cukup memadai seperti bahan baku kerajinan dari kerang, kayu jati, genteng, bata, kapur, dan industri lainnya. Industri besarsedang yang ada cukup banyak menyerap tenaga kerja, utamanya industri makanan dan minuman, seperti pabrik gula sebanyak 4 buah, pabrik tapioka, mebel, pemindangan, penggilingan padi, pengolahan kapas, industri miesohun, kecap, tahu, dan lain-lainnya. Jumlah tenaga kerja industri besarsedang yang aktif sebanyak 6 488 unit. Sarana tranportasi yang menghubungkan antar daerah baik antar desa, kecamatan, maupun antar kota dapat dilalui oleh perhubungan jalan darat dan laut. Luas jalan dapat dibedakan atas jalan negara, jalan provinsi, dan jalan kabupaten. Panjang jalan Negara di Kabupaten Situbondo sepanjang 110.30 km dengan kondisi jalan baik tergolong kelas I, jalan Provinsi sepanjang 16.980 km, sedangkan panjang jalan Kabupaten sepanjang 1 142.399 km. Banyaknya jembatan negara adalah 136 buah dan jembatan kabupaten sebanyak 201 buah. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, seperti: tersedianya jaringan jalan, jembatan, transportasi antar nodal infrastruktur pasar dan perbankan, pendidikan, kesehatan, perumahan, air bersih, irigasi, telekomunikasi, dan sarana lainnya akan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sebuah wilayah.

III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian