X. REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BERKELANJUTAN BERBASIS PETERNAKAN
SAPI POTONG TERPADU DI KABUPATEN SITUBONDO
10.1. Kebijakan Umum
Penduduk Kabupaten Situbondo pada umumnya banyak bergerak di sektor pertanian. Sekitar 180 798 orang 52.67 penduduk di wilayah ini mata
pencahariannya di sektor pertanian dan memberikan kontribusi terbesar kedua penyumbang PDRB 31.77 Kabupaten Situbondo pada tahun 2007, sedangkan
urutan pertama sektor perdagangan dapat memberikan sumbangan sebanyak 33.54. Penyumbang terbesar ketiga adalah sektor industri pengolahan sebanyak 9.49 dan
jasa sebanyak 8.79. Sektor pertanian tidak lagi sangat dominan dalam
menyumbang besarnya PDRB.
Menurunnya kontribusi sektor pertanian sangat dipengaruhi oleh kontribusi sub- sektor tanaman pangan dan perkebunan yang menjadi potensi daerah beberapa tahun
terakhir ini mengalami penurunan. Salah satu penyebab utamanya adalah ketersediaan air irigasi yang bersumber dari Sungai Sampeyan tidak lagi mencukupi
untuk mengairi sawah petani sepanjang tahun. Kondisi ini mengakibatkan banyak petani selain membudidayakan tanaman pangan juga memelihara ternak ruminansia,
seperti: sapi potong, domba, kambing dalam rangka menambah dan meningkatkan pendapatannya. Prospek peternakan ruminansia, khususnya sapi potong cukup baik,
apalagi dengan diperkenalkannya bibit sapi potong unggul melalui inseminasi buatan, seperti: Simental, Brahman, Brangus, Limousin, dan Hereford, maka dalam waktu
yang tidak terlalu lama Kabupaten Situbondo sudah dikenal sebagai kantong ternak sapi potong di Jawa Timur. Potensi peternakan yang cukup besar di wilayah ini dapat
menjadi pilihan utama dengan mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya alam yang tersedia dengan tetap melestarikan daya dukung lingkungan. Hal ini dapat dilakukan
melalui pengembangan agribisnis dan agroindustri secara maksimal dalam rangka meningkatkan posisi tawar masyarakat dan petani untuk peningkatan daya saing
komoditas pertanian yang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dan masyarakat di wilayah ini.
Dalam rangka memperkuat posisi tawar masyarakat dan petanipeternak melalui pengembangan agribisnis dan agroindustri untuk pembangunan wilayah, maka salah
satu kebijakan pembangunan wilayah yang dapat dilakukan sesuai dengan potensi
wilayah yang dimiliki adalah pengembangan kawasan agropolitan berbasis peternakan sapi potong terpadu dengan pertanian.
Sub-sektor pertanian yang dapat dipadukan dalam pengembangan kawasan agropolitan berbasis peternakan sapi
potong di Kabupaten Situbondo adalah tanaman pangan dan perkebunan.
10.2. Kebijakan Operasional