Dalam rangka lebih meningkatkan pendapatan masyarakat,. upaya peningkatan produksi terhadap komoditas-komoditas tanaman perkebunan yang
telah dikembangkan oleh masyarakat, seperti: tanaman tebu, tembakau, dan kopi perlu terus digiatkan mengingat komoditas-komoditas ini sudah banyak
dikembangkan oleh masyarakat setempat. Upaya peningkatan produksi tanaman perkebunan dapat dilakukan melalui kegiatan intensifikasi, yaitu dengan
penggunaan sarana produksi perkebunan dan pemanfaatan teknologi pertanian yang tepat guna, sehingga komoditas dominan tersebut masih mempunyai peluang
yang cukup besar untuk ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya. Tabel 31 Nilai LQ komoditas tanaman perkebunan di wilayah Kabupaten
Situbondo
No Komoditas Kec.
Asembagus Kec.
Jangkar Kec.
Arjasa Kec.
Kapongan Kec.
Mangaran
1. Tebu
1.99 1.39
1.11 2.66
2.66
2. Tembakau 0.19
0.32 2.60
0.05 0.06
3. Kopi 0.00
0.00
6.50
0.00 0.00
4. Kelapa 0.15
0.09 0.09
0.16 0.10
5. Kapuk 0.22
0.19 0.17
0.16 0.10
5.3.2. Komoditas Unggulan dan Andalan a. Komoditas Unggulan dan Andalan Peternakan
Komoditas unggulan dan andalan komoditas peternakan terdiri atas 5 lima komoditas, yaitu: sapi potong, domba, kambing, ayam kampung, dan itik.
Kelima komoditas peternakan tersebut terseleksi dari dominansi harga jual masing-masing komoditas peternakan tersebut. Setelah menggunakan penilaian
berikutnya, maka diperoleh bahwa ada 4 empat komoditas yang tergolong dalam komoditas andalan, yaitu: domba, kambing, ayam kampung, dan itik serta hanya 1
satu komoditas peternakan yang tergolong dalam komoditas unggulan, yaitu ternak sapi potong. Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 32.
Tabel 32 Penilaian komoditas ternak di Wilayah Kabupaten Situbondo pada tahun 2007
Komoditas Kriteria Penilaian
Total Bobot
Keputusan
1 2
3 4
5 6
7
Sapi Potong
6 000 000,- 5
V 0.25 4
71.03 5 5 1.20
4 4
27 Unggulan
Domba
500 000,- 4
V 0.15 2
2.08 3 3 0.39
3 3
18 Andalan
Kambing
400 000,- 3
V 0.19 3
0.45 2 2 0.11
2 2
14 Andalan
Ayam
30 000,- 1
V -4.83 1
26.44 4 4 9.80
5 5
20 Andalan
Itik
40 000,- 2
V 1.14 5
0.10 1 1 0.01
1 1
11 Andalan
Keterangan: 1 Nilai populasi Rp, 2 Kesesuaian wilayah, 3 Laju perkembangan , 4 Nilai relatif perkembangan wilayah terhadap wilayah hirarkhi lebih tinggi ratio,
5 Keunggulan kompetitif antar komoditas , 6 Komoditas diperdagangkan antar wilayah LQ, dan 7 Prospek permintaan daging, susu, dan telur
Sumber:
Data diolah dari data sekunder: Bappekab dan BPS Kabupaten Situbondo 2008
Pada Tabel 32 menunjukkan bahwa komoditas ternak sapi potong unggul hampir pada semua kriteria yang dinilai dibandingkan dengan komoditas lainnya,
sehingga komoditas ternak sapi potong tergolong komoditas unggulan di wilayah Kabupaten Situbondo. Komoditas ayam kampung unggul pada tingkat permintaan
daging, komoditas diperdagangkan, dan itik unggul pada kriteria laju perkembangan, sedangkan ternak domba dan kambing mempunyai kriteria
penilaian yang agak rendah, sehingga keempat komoditas ternak tersebut ayam kampung, itik, domba, dan kambing tergolong pada komoditas andalan.
Keunggulan ternak sapi potong sebagai komoditas unggulan dibandingkan dengan jenis ternak lainnya, selain disebabkan oleh 7 tujuh kriteria penilaian di
atas tersebut, juga disebabkan antara lain intensifnya Pemerintah Daerah melalui Dinas Peternakan Kabupaten Situbondo memperkenalkan jenis-jenis sapi potong
unggul, seperti Simmental, Limousin, Brahman, Brangus, dan Hereford melalui kawin suntik inseminasi buatanIB. Lahirnya bibit sapi potong unggul yang
bobot badan dewasa dapat melebihi dari 1 000 kgekor dan harga pedet umur 3 - 4 bulan sapi potong berkisar Rp 5 000 000,- - Rp 6 000 000,- ekor membuat
masyarakat tertarik dan dalam waktu yang tidak terlalu lama, perkembangan dan populasi ternak sapi potong di wilayah ini cukup menonjol serta wilayah ini
dikenal dengan sebutan kantong ternak sapi potong untuk Jawa Timur.
b. Komoditas Unggulan dan Andalan Tanaman Pangan