1.39 2.66 IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH KABUPATEN SITUBONDO Abstrak

Dalam rangka lebih meningkatkan pendapatan masyarakat,. upaya peningkatan produksi terhadap komoditas-komoditas tanaman perkebunan yang telah dikembangkan oleh masyarakat, seperti: tanaman tebu, tembakau, dan kopi perlu terus digiatkan mengingat komoditas-komoditas ini sudah banyak dikembangkan oleh masyarakat setempat. Upaya peningkatan produksi tanaman perkebunan dapat dilakukan melalui kegiatan intensifikasi, yaitu dengan penggunaan sarana produksi perkebunan dan pemanfaatan teknologi pertanian yang tepat guna, sehingga komoditas dominan tersebut masih mempunyai peluang yang cukup besar untuk ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya. Tabel 31 Nilai LQ komoditas tanaman perkebunan di wilayah Kabupaten Situbondo No Komoditas Kec. Asembagus Kec. Jangkar Kec. Arjasa Kec. Kapongan Kec. Mangaran 1. Tebu

1.99 1.39

1.11 2.66

2.66 2. Tembakau 0.19 0.32 2.60 0.05 0.06 3. Kopi 0.00 0.00 6.50 0.00 0.00 4. Kelapa 0.15 0.09 0.09 0.16 0.10 5. Kapuk 0.22 0.19 0.17 0.16 0.10

5.3.2. Komoditas Unggulan dan Andalan a. Komoditas Unggulan dan Andalan Peternakan

Komoditas unggulan dan andalan komoditas peternakan terdiri atas 5 lima komoditas, yaitu: sapi potong, domba, kambing, ayam kampung, dan itik. Kelima komoditas peternakan tersebut terseleksi dari dominansi harga jual masing-masing komoditas peternakan tersebut. Setelah menggunakan penilaian berikutnya, maka diperoleh bahwa ada 4 empat komoditas yang tergolong dalam komoditas andalan, yaitu: domba, kambing, ayam kampung, dan itik serta hanya 1 satu komoditas peternakan yang tergolong dalam komoditas unggulan, yaitu ternak sapi potong. Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 32. Tabel 32 Penilaian komoditas ternak di Wilayah Kabupaten Situbondo pada tahun 2007 Komoditas Kriteria Penilaian Total Bobot Keputusan 1 2 3 4 5 6 7 Sapi Potong 6 000 000,- 5 V 0.25 4 71.03 5 5 1.20 4 4 27 Unggulan Domba 500 000,- 4 V 0.15 2 2.08 3 3 0.39 3 3 18 Andalan Kambing 400 000,- 3 V 0.19 3 0.45 2 2 0.11 2 2 14 Andalan Ayam 30 000,- 1 V -4.83 1 26.44 4 4 9.80 5 5 20 Andalan Itik 40 000,- 2 V 1.14 5 0.10 1 1 0.01 1 1 11 Andalan Keterangan: 1 Nilai populasi Rp, 2 Kesesuaian wilayah, 3 Laju perkembangan , 4 Nilai relatif perkembangan wilayah terhadap wilayah hirarkhi lebih tinggi ratio, 5 Keunggulan kompetitif antar komoditas , 6 Komoditas diperdagangkan antar wilayah LQ, dan 7 Prospek permintaan daging, susu, dan telur Sumber: Data diolah dari data sekunder: Bappekab dan BPS Kabupaten Situbondo 2008 Pada Tabel 32 menunjukkan bahwa komoditas ternak sapi potong unggul hampir pada semua kriteria yang dinilai dibandingkan dengan komoditas lainnya, sehingga komoditas ternak sapi potong tergolong komoditas unggulan di wilayah Kabupaten Situbondo. Komoditas ayam kampung unggul pada tingkat permintaan daging, komoditas diperdagangkan, dan itik unggul pada kriteria laju perkembangan, sedangkan ternak domba dan kambing mempunyai kriteria penilaian yang agak rendah, sehingga keempat komoditas ternak tersebut ayam kampung, itik, domba, dan kambing tergolong pada komoditas andalan. Keunggulan ternak sapi potong sebagai komoditas unggulan dibandingkan dengan jenis ternak lainnya, selain disebabkan oleh 7 tujuh kriteria penilaian di atas tersebut, juga disebabkan antara lain intensifnya Pemerintah Daerah melalui Dinas Peternakan Kabupaten Situbondo memperkenalkan jenis-jenis sapi potong unggul, seperti Simmental, Limousin, Brahman, Brangus, dan Hereford melalui kawin suntik inseminasi buatanIB. Lahirnya bibit sapi potong unggul yang bobot badan dewasa dapat melebihi dari 1 000 kgekor dan harga pedet umur 3 - 4 bulan sapi potong berkisar Rp 5 000 000,- - Rp 6 000 000,- ekor membuat masyarakat tertarik dan dalam waktu yang tidak terlalu lama, perkembangan dan populasi ternak sapi potong di wilayah ini cukup menonjol serta wilayah ini dikenal dengan sebutan kantong ternak sapi potong untuk Jawa Timur.

b. Komoditas Unggulan dan Andalan Tanaman Pangan