64
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini akan membahas 1 jenis penelitian, 2 model pengembangan 3 prosedur pengembangan, 4 waktu dan tempat pelaksanaan penelitian, 5 uji
coba produk, yang terdiri dari desain uji coba, subjek uji coba, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk ke dalam penelitian
Research and Development R
D
. Borg dan Gall 2007: 589 menyatakan penelitian dan pengembangan merupakan model pengembangan berbasis industri di mana temuan penelitian
bertujuan untuk menghasilkan suatu desain produk baru dan prosedur secara sistematis diuji lapangan, dievaluasi, dan diperbaharui hingga menemukan kriteria
spesifik yang efektif, berkualitas, atau memenuhi standar. Sanjaya 2013: 130 menyatakan tujuan akhir penelitian
Research and Development R
D
adalah menghasilkan suatu produk yang dianggap handal karena telah melalui tahap-
tahap pengujian dan revisi; produk yang dihasilkan sesuai kebutuhan lapangan, sesuai dengan hasil analisis kebutuhan; proses pengembangan produk dilakukan
secara ilmiah dengan menganalisis data secara empiris. Penelitian ini akan mengembangkan media
lectora inspire
dengan materi pembelajaran teks prosedur kompleks kelas X di Sekolah Menengah Agama Katolik Seminari Mario John
Boen Pangkalpinang. Produk yang dihasilkan berupa
softcopy
media PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran yang dapat dioperasikan melalui komputer ataupun laptop melalui CD
Compact Disk
.
B. Model Pengembangan
Model pengembangan yang akan dilakukan melalui penelitian ini adalah
Research and Development R
D
. Model penelitian ini menggariskan langkah- langkah umum yang harus diikuti untuk menghasilkan produk, secara lengkap
Borg and Gall menyatakan dalam Sukmadinata, 2011: 169-170 ada sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan.
1. Penelitian dan pengumpulan data
research and information collecting
. Pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian dalam skala kecil, dan
pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai. 2.
Perencanaan
planning
. Menyusun rencana penelitian, meliputi kemampuan- kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan
yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah penelitian, kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas.
3. Pengembangan draf produk
develop preliminary from of product
. Pengembangan bahan pembelajaran dan instrumen evaluasi.
4. Uji coba lapangan awal
preliminary field testing
. Uji coba di lapangan pada 1 sampai 3 sekolah dengan 6 sampai dengan 12 subjek uji coba guru. Selama
uji coba diadakan pengamatan, wawancara dan pengedaran angket. 5.
Merevisi hasil uji coba
main product revision
. Memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba.
6. Uji coba lapangan
main field testing
. Melakukan uji coba yang lebih luas pada 5 sampai 15 sekolah dengan 30 sampai dengan 100 orang subjek uji
coba. Data kuantitatif penampilan guru sebelum dan sesudah menggunakan model yang dicobakan dikumpulkan. Hasil-hasil pengumpulan data dievaluasi
dan kalau mungkin dibandingkan dengan kelompok pembanding. 7.
Penyempurnaan produk hasil uji lapangan
operasional product revision
. Menyempurnakan produk hasil uji coba lapangan.
8. Uji pelaksanaan lapangan
operasional field testing
. Dilaksanakan pada 10 sampai dengan 30 sekolah melibatkan 40 sampai dengan 200 subjek.
Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, dan observasi dan analisis hasilnya.
9. Penyempurnaan produk akhir
final product revision
. Penyempurnaan didasarkan masukan dari uji pelaksana lapangan.
10. Diseminasi dan implementasi
dissemination and
implementation
. Melaporkan hasilnya dalam pertemuan profesional dan dalam jurnal. Bekerja
dengan penerbit untuk penerbitan. Memonitor penyebaran untuk pengontrolan kualitas.
Gambar 3.1 Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and Development RD
Jika dikaitkan dengan kondisi lapangan peneliti melakukan modifikasi dari sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan menjadi tujuh
langkah. Penelitian menggunakan tujuh langkah pengembangan karena menurut Borg and Gall dalam Sanjaya 2014: 135 diperbolehkan untuk membatasi
penilaian dalam skala kecil, termasuk membatasi langkah-langkah penelitian dan pengembangannya. Hasil modifikasi di atas yaitu 1 Penelitian dan pengumpulan
data
research and information collecting
, 2 Perencanaan
planning
, 3 Pengembangan draf produk
develop preliminary from of product
, 4 Uji coba lapangan awal
preliminary field testing
, 5 Merevisi hasil uji coba
main product revision
, 6 Uji coba lapangan
main field testing
, dan 7 Penyempurnaan produk hasil uji lapangan
operasional product revision
. Langkah penelitian yang akan digunakan peneliti, secara skematik dapat
digambarkan sebagai berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bagan 3.1 Skema Penelitian Pengembangan Aplikasi Lectora Inspire sebagai Media Alternatif Pembelajaran Teks Prosedur Kompleks Kurikulum 2013
Kelas X Sekolah Menengah Agama Katolik Seminari Mario John Boen Pangkalpinang
C. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan
yang dilakukan
peneliti dalam
upaya mengembangkan aplikasi
lectora inspire
dalam pembelajaran teks prosedur kompleks kurikulum 2013 kelas X di Sekolah Menengah Agama Katolik Seminari
Mario John Boen Pangkalpinang terdiri dari tujuh langkah. Langkah-langkah prosedur pengembangan ini antara lain sebagai berikut.
1. Penelitian dan Pengumpulan Data
Penelitian dan pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui kebutuhan
needs assessment
. Hal ini dilakukan dengan cara wawancara terhadap guru dan salah satu siswa kelas X di Sekolah Menengah Agama Katolik Seminari Mario
John Boen Pangkalpinang. Selain itu, penelitian dan pengumpulan data diperoleh melalui penyebaran kuesioner angket kepada siswa.
2. Perencanaan
Perencanaan yang harus dibuat dalam media pembelajaran teks prosedur kompleks berbasis
lectora inspire
adalah menentukan kompetensi inti dan kompetensi dasar tujuannya agar mengetahui kompetensi inti dan kompetensi
dasar yang akan digunakan. Pada tahap ini kompetensi yang digunakan hanya dua yaitu memahami dan menginterpretasi teks prosedur kompleks dikarenakan
peneliti membatasi materi pembelajaran. Selain itu, untuk membuat media pembelajaran dengan berbagai materi pembelajaran bahasa Indonesia diperlukan
waktu yang panjang. Kegiatan selanjutnya, peneliti melakukan analisis sumber belajar tujuannya untuk mengetahui materi yang akan diberikan kepada siswa.
Setelah itu, menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar agar pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
diinginkan. Alhasil, peneliti melakukan pengumpulan materi yang berguna untuk bahan ajar, dan membuat rencana mengembangkan produk
lectora inspire
yang berguna sebagai gambaran tentang media pembelajaran yang
akan dibuat.
3. Pengembangan Draf Produk
Pengembangan draf produk dilakukan untuk mengembangkan
storyboard
yang berguna sebagai rancangan pembuatan media pembelajaran teks prosedur kompleks. Pada tahap ini peneliti akan mengembangkan materi yang sudah
ditentukan sebelumnya. Setelah itu, peneliti mengumpulkan data yang didapatkan dari pedoman wawancara dan kuesioner angket melalui instrumen evaluasi.
Pengembangan draf produk dapat digunakan untuk klasikal atau individu tergantung kebutuhan siswa. Penggunaan media pembelajaran secara klasikal
dikarenakan fasilitas yang kurang memadai. Namun, jika terdapat fasilitas yang memadai seperti komputer satu set,
wifi
,
hotspot
,
speaker
,
viewer
, dan proyektor media pembelajaran berbasis
lectora inspire
ini dapat digunakan secara individu. Alhasil, peneliti dapat mengembangkan produk
lectora inspire
sesuai dengan pengembangan draf produk yang ditentukan sesuai analisis kebutuhan.
4. Uji Coba Lapangan Awal
Uji coba lapangan awal melalui tiga tahapan yaitu melalui ahli materi, ahli media, dan guru bahasa Indonesia yang merupakan subjek uji coba. Selama uji
coba media pembelajaran berbasis
lectora inspire
akan diadakan pengedaran kuesioner angket tujuannya untuk mengetahui tingkat kelayakan media
pembelajaran yang sudah dibuat. Penilaian yang diberikan semata-mata bersifat perkiraan atau
expert judgement
.
5. Revisi Validasi Ahli
Pada saat penilaian media pembelajaran berbasis
lectora inspire
yang dilakukan oleh ahli materi, ahli media, dan guru bahasa Indonesia tentu
mendapatkan komentarsaran. Pada tahap ini peneliti merevisi hasil uji coba yang diberikan. Alhasil, revisi produk awal terlaksana.
6. Uji Coba Lapangan
Kegiatan uji coba lapangan dilakukan setelah revisi produk awal terlaksana. Setelah itu, media pembelajaran bahasa Indonesia berbasis
lectora inspire
siap diuji cobakan. Uji coba lapangan melalui dua tahapan yaitu uji coba kelompok
kecil dan uji coba kelompok besar.
7. Penyempurnaan Produk Hasil Uji Lapangan
Penyempurnaan produk hasil uji lapangan dilakukan setelah melakukan uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar. Melalui kedua tahapan
tersebut peneliti akan menerima komentarsaran untuk perbaikan media pembelajaran berbasis
lectora inspire
. Alhasil, media pembelajaran berbasis
lectora inspire
yang dikembangkan akan menjadi lebih baik dari sebelumnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Sumber Data Penelitian
Guru dan siswa adalah sumber data penelitian. Pada tahap ini peneliti dapat mencari informasi melalui wawancara, penyebaran kuesioner angket, dan
observasi. Dengan demikian, sumber data penelitian akan terpenuhi.
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X yang berjumlah 18 orang di Sekolah Menengah Agama Katolik Seminari Mario John Boen Pangkalpinang.
Siswa sebagai subjek penelitian dapat memberikan data yang berupa wawancara dan kuesioner angket.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian berada di Sekolah Menengah Agama Katolik Seminari Mario John Boen Pangkalpinang yang beralamat di Jl. Solihin GP Dalam,
RT 08RW 03, Kel. Gajah Mada, Kec. Rangkaui, Kota Pangkalpinang, Prov. Bangka Belitung. Waktu penelitian bulan Juni masa aktif sekolah.
E. Uji Coba Produk
Uji coba produk dilakukan untuk mengetahui kelayakan produk yang dikembangkan. Pada tahap ini peneliti melibatkan ahli materi dan media dari
Universitas Sanata Dharma dan guru bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Agama Seminari Mario John Boen Pangkalpinang. Selain itu, peneliti melibatkan
siswa kelas X. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI