d. Standar Proses Penilaian Kurikulum 2013
Abdul 2014: 75-76 menyatakan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan
adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar siswa peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian autentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio,
ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian
sekolahmadrasah, yang diuraikan sebagai berikut.
a. Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif
untuk menilai mulai dari masukan
input
, proses, dan keluaran
output
pembelajaran. b.
Peilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang
telah ditetapkan. c.
Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk penugasan
danatau kelompok di dalam dantidak di luar kelas khususnya pada sikapperilaku dan keterampilan.
d. Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik.
e. Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
menilai kompetensi peserta peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar KD atau lebih.
f. Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester
meliputi disebut seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada semester tersebut.
g. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikatr yang mempresentasikan semua KD
pada semester tersebut. h.
Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mngetahui
pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan Ujian Tingkat Kompetensi UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasi Kompetensi Inti
pada tigkat kompetensi tersebut. i.
Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui
pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan Ujian Mutu Tingkat Kompetensi UMTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan
Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
j. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran
kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan yang dilaksanakan secara nasional.
k. Ujian sekolahmadrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian
kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan.
e. Prinsip dan Pendekatan Penilaian Kurikulum 2013
Abdul 2014: 76-77 menyatakan prinsip dan pendekatan penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah meliputi
objektif, terpadu, ekonomis, transparan, akuntabel, dan edukatif. Alhasil, prinsip dan pendekatan penilaian kurikulum 2013 dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor
subjektivitas penilai. b.
Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
c. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pelapornya. d.
Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
e. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak
internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya. f.
Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria PAK. Penilaian Acuan Kriteria PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi
yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal KKM. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan
oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.
C. Kerangka Pikir
Pada bagian ini akan dipaparkan oleh peneliti kerangka berpikir yang digunakan dalam mengembangkan produk berupa media pembelajaran berbasis
lectora inspire
dalam pembelajaran teks prosedur kompleks. Media merupakan alat bantu pembelajaran yang dapat merangsang dan menarik perhatian siswa
dalam hal memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam lingkungan sekolah. Perkembangan teknologi di abad ke-21 ini menuntut guru untuk
berkreasi dalam menyiapkan materi pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk memberikan inovasi pembaruan. Selama ini pembelajaran bahasa Indonesia di
kelas dinilai monoton karena masih menggunakan metode ceramah. Hamdayana 2014: 168 menyatakan metode ceramah merupakan metode yang boleh
dikatakan metode tradisional karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan anak didik dalam interaksi edukatif.
Guru yang bijaksana senantiasa menyadari kondisi-kondisi yang berhubungan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan situasi pengajaran yang dihadapinya, sehingga dapat menetapkan metode yang akan digunakan.
Penggunaan media di Sekolah Menengah Agama Katolik Seminari Mario John Boen Pangkalpinang masih belum maksimal dalam kegiatan belajar
mengajar. Hal ini membuat proses pembelajaran monoton karena guru kurang kreatif dalam pemilihan media interaktif khususnya bahasa Indonesia.
Pengembangan media berbasis
lectora inspire
ini dibuat berdasarkan analisis kebutuhan dan analisis bahan ajar yang disesuaikan dengan kebutuhan pembelajar
di Sekolah Menengah Agama Katolik Seminari Mario John Boen Pangkalpinang. Uji coba produk dilakukan dengan dua tahap: a penilaian yang dilakukan oleh
dosen ahli materi dan media dari Universitas Sanata Dharma dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X di Sekolah Menengah Agama Katolik
Seminari Mario John Boen Pangkalpinang dan b Uji Lapangan. Tahap terakhir adalah revisi, dilakukan berdasarkan uji coba.
Subjek penelitian adalah siswa kelas X di Sekolah Menengah Agama Katolik Seminari Mario John Boen Pangkalpinang. Teori yang digunakan dalam
penelitian pengembangan ini adalah: a Media, b Media Pembelajaran, c Multimedia, d