120 sedangkan GK3 memberikan penyesuaian materi hanya pada pelaksanaan
ulangan atau tes.
5. Pelaksanaan Kegiatan Lanjutan untuk Anak Lamban Belajar
Pelaksanaan kegiatan lanjutan untuk anak lamban belajar dapat ditinjau dari lima langkah, meliputi: 1 memberikan tugas atau latihan di rumah; 2
membahas kembali materi pelajaran yang belum dikuasai anak lamban belajar; 3 membaca materi pelajaran tertentu; 4 memberikan motivasi;
dan 5 mengemukakan topik yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. Berikut adalah uraian lebih lanjut tentang kegiatan lanjutan
untuk anak lamban belajar di kelas III B, kelas V A, dan kelas V B.
a. Memberikan Tugas atau Latihan yang Harus Dikerjakan di
Rumah
Ketiga guru kelas memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan di rumah berupa pekerjaan rumah PR untuk anak lamban
belajar. Cara yang ditempuh ketiga guru kelas dalam memberikan PR untuk anak lamban belajar sama dengan cara memberikan PR untuk
siswa lainnya. Ketiga guru kelas menyampaikan secara lisan dan klasikal, kemudian menuliskan di papan tulis PR yang harus
dikerjakan semua siswa. Berikut adalah uraian lebih lanjut tentang tingkat kesulitan dan alokasi waktu dalam pemberian PR untuk anak
lamban belajar. Tingkat kesulitan PR yang diberikan GK1 dan GK3 untuk anak
lamban belajar sama dengan siswa lainnya, sedangkan tingkat
121 kesulitan PR yang diberikan GK2 untuk anak lamban belajar lebih
ringan dari siswa lainnya. GK2 menjelaskan pada peneliti bahwa untuk PR, biasanya anak lamban belajar tidak diharuskan mengerjakan soal
uraian. Namun, kebijakan GK2 ini tidak disampaikan secara lisan di depan kelas.
Alokasi waktu anak lamban belajar dalam mengerjakan PR berupa tugas individu atau soal latihan sama dengan siswa lainnya. Namun,
untuk tugas kelompok di kelas V A dan kelas V B, alokasi waktu yang diberikan lebih fleksibel, sesuai dengan tingkat kesulitan PR.
b. Membahas Kembali Materi Pelajaran yang Belum Dikuasai Siswa
Selama penelitian dilaksanakan, ketiga guru kelas belum teramati melaksanakan pembahasan materi pelajaran yang belum dikuasai
siswa, khususnya anak lamban belajar, baik pada saat pembahasan materi tersebut atau pada pertemuan berikutnya karena keterbatasan
alokasi waktu. Ketiga guru kelas sudah memberikan kesempatan siswa bertanya tentang materi yang belum dipahami, tetapi pada umumnya
siswa, khususnya anak lamban belajar, belum memanfaatkan kesempatan untuk bertanya pada guru kelas.
Khusus untuk kelas III B, GK1 menjelaskan bahwa pemberian pengulangan-pengulangan materi yang belum dipahami anak lamban
belajar dan siswa lainnya merupakan bentuk pengajaran remedial. GK1 melaksanakan pengulangan materi jika ada alokasi waktu.
Selama penelitian berlangsung, GK1 belum memberikan pengulangan-
122 pengulangan untuk materi yang belum dipahami anak lamban belajar
karena keterbatasan alokasi waktu. Alokasi waktu di ketiga kelas banyak dimanfaatkan untuk latihan-latihan soal. Selain itu, pada jam
pelajaran tambahan atau les, aktivitas guru dan siswa adalah mengerjakan soal latihan, kemudian membahas soal latihan tersebut.
c. Membaca Materi Pelajaran Tertentu