Perlakuan Khusus untuk Anak Lamban Belajar dalam Penyampaian Informasi

229 Prasyarat dengan kemampuan anak lamban belajar. b. Pengecekan keterampilan prasyarat untuk anak lamban belajar secara umum sama dengan siswa lainnya, yaitu melalui tes lisan atau tanya jawab dengan siswa, termasuk anak lamban belajar. Apabila anak lamban belajar atau siswa lainnya belum menguasai keterampilan prasyarat, GK1 memberi pengulangan materi. mengikuti pembelajaran sama dengan siswa lainnya. b. GK2 mengecek keterampilan prasyarat anak lamban belajar dengan memberikan soal pengenalan ringan, secara tertulis dan atau lisan. dengan siswa lainnya, tetapi ada pendekatan individual agar keterampilan prasyarat yang dimiliki sama dengan siswa lainnya b. GK3 mengecek keterampilan prasyarat anak lamban belajar melalui tanya jawab secara lisan dengan semua siswa. Apabila anak lamban belajar belum mencapai keterampilan prasyarat, GK3 memberi pengulangan materi. 4. Menuliskan Pokok-Pokok Materi dalam Bentuk Bagan GK1 tidak menuliskan pokok materi yang akan disampaikan dalam bentuk bagan di papan tulis. GK2 tidak menuliskan pokok-pokok materi yang akan disampaikan dalam bentuk bagan di papan tulis. GK3 menuliskan pokok-pokok materi yang akan disampaikan dalam bentuk bagan di papan tulis. 5. Pengulangan Materi pada Pertemuan Sebelumnya GK1 memberikan satu atau dua kali pengulangan materi pada pertemuan sebelumnya secara singkat. Sebelumnya, GK1 melakukan tanya jawab secara klasikal, kemudian menunjuk beberapa siswa, termasuk anak lamban belajar untuk menjawab pertanyaan GK1. GK2 memberikan pengulangan materi sebelumnya melalui tanya jawab dengan siswa. Jika siswa belum bisa mengingat dengan baik, GK2 memberikan pengulangan secara klasikal. GK3 mengulangi materi yang telah dipelajari sebelumnya melalui tanya jawab dengan siswa secara klasikal. Kemudian, jika siswa belum ingat, GK3 membantu mengulangi materi sebelumnya.

B. Perlakuan Khusus untuk Anak Lamban Belajar dalam Penyampaian Informasi

1. Urutan Penyampaian Materi GK1 menyampaikan materi pelajaran secara urut, mulai dari hal yang mudah ke hal yang lebih sulit, dari hal konkret ke abstrak, dari sederhana ke kompleks, dan dari teori ke praktik. GK2 menyampaikan materi pelajaran secara urut, mulai dari hal yang mudah ke hal yang lebih sulit, dari hal konkret ke abstrak, dari sederhana ke kompleks, dan dari teori ke praktik, tetapi ada toleransi tuntutan untuk anak lamban belajar. GK3 menyampaikan materi pelajaran secara urut, mulai dari hal yang mudah ke hal yang lebih sulit, dari hal konkret ke abstrak, dari sederhana ke kompleks, dan dari teori ke praktik, tetapi jika siswa belum menguasai materi, materi dapat diulang. 2. Ruang Lingkup Ruang lingkup materi yang disampaikan Ruang lingkup materi yang disampaikan Ruang lingkup materi yang disampaikan 230 Materi untuk anak lamban belajar sama dengan siswa lainnya, tetapi kedalaman materi dan tingkat kesulitan berbeda. untuk anak lamban belajar sama dengan siswa lainnya, tetapi tingkat kesulitan lebih ringan dan ditekankan pada konsep dasar. untuk anak lamban belajar sama dengan siswa lainnya. 3. Pemilihan Strategi Penyampaian Materi Pemilihan strategi penyampaian materi dipengaruhi oleh materi yang disampaikan dan karakteristik anak lamban belajar. Namun dalam pelaksanaannya, anak lamban belajar mengikuti metode pembelajaran yang sama dengan siswa lainnya. Pemilihan strategi penyampaian materi dipengaruhi oleh materi yang disampaikan dan karakteristik anak lamban belajar. Namun dalam pelaksanaannya, anak lamban belajar mengikuti metode pembelajaran yang sama dengan siswa lainnya. Pemilihan strategi penyampaian materi dipengaruhi oleh materi yang disampaikan dan karakteristik anak lamban belajar. Namun dalam pelaksanaannya, anak lamban belajar mengikuti metode pembelajaran yang sama dengan siswa lainnya. 4. Penyampaian Pokok-Pokok Materi dan Penjelasannya GK1 menyampaikan pokok-pokok materi melalui metode ceramah. GK1 menyampaikan penjelasan setiap pokok materi melalui metode ceramah dan tanya jawab. GK1 juga menjelaskan cara mengerjakan soal Matematika secara tertulis di papan tulis, dengan penjelasan setahap demi setahap. GK2 menyampaikan pokok-pokok materi melalui metode ceramah. GK2 menyampaikan penjelasan setiap pokok materi melalui metode ceramah dan tanya jawab. GK2 juga menjelaskan cara mengerjakan soal Matematika secara tertulis di papan tulis, dengan penjelasan setahap demi setahap. GK3 menyampaikan pokok-pokok materi melalui metode ceramah. GK3 menyampaikan penjelasan setiap pokok materi melalui metode ceramah dan tanya jawab. GK3 juga menjelaskan cara mengerjakan soal Matematika secara tertulis di papan tulis, dengan penjelasan setahap demi setahap. a. Penggunaan Bahasa GK1 menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa dalam menjelaskan materi, yang penting anak lamban belajar dapat memahami penjelasan GK1. GK1 menggunakan kata-kata yang lebih sederhana dan dapat dipahami semua siswa, termasuk anak lamban belajar untuk menjelaskan kata-kata baru atau kata-kata sukar. GK2 menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. GK2 menggunakan bahasa yang sederhana untuk menjelaskan materi pelajaran pada anak lamban belajar. GK2 menggunakan kata-kata yang lebih sederhana dan dapat dipahami semua siswa, termasuk anak lamban belajar untuk menjelaskan kata-kata baru atau kata-kata sukar. GK3 bahasa Indonesia dan bahasa Jawa, tetapi mayoritas bahasa Jawa. GK3 menggunakan bahasa yang sederhana dan dapat dipahami anak lamban belajar. GK3 menggunakan kata-kata yang lebih sederhana dan dapat dipahami semua siswa, termasuk anak lamban belajar untuk menjelaskan kata-kata baru atau kata-kata sukar. b. Penggunaan Media Pembelajaran GK1 tidak selalu menggunakan media pembelajaran atau alat peraga untuk membantu anak lamban belajar dalam GK2 tidak selalu menggunakan media pembelajaran atau alat peraga untuk membantu anak lamban belajar dalam GK3 tidak selalu menggunakan media pembelajaran atau alat peraga untuk membantu anak lamban belajar 231 atau Alat Peraga memahami materi. Penggunaan media pembelajaran atau alat peraga disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran. Secara umum, media pembelajaran atau alat peraga untuk semua siswa sama. memahami materi. Penggunaan media pembelajaran atau alat peraga disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran. Secara umum, media pembelajaran atau alat peraga untuk semua siswa sama. memahami materi. Penggunaan media pembelajaran atau alat peraga disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran. Selama ini, penggunaan media pembelajaran atau alat peraga terkendala pemasangan alat yang membutuhkan banyak persiapan dan alokasi waktu. Secara umum, media pembelajaran atau alat peraga unuk semua siswa sama. c. Pengulangan Materi GK1 memberi pengulangan materi secara klasikal untuk konsep dasar. GK1 kadang-kadang memberikan pengulangan secara individual untuk anak lamban belajar karena saat anak normal sudah memahami materi, anak lamban belajar masih memerlukan satu atau dua kali pengulangan lagi. Pengulangan individual yang diberikan adalah secara umum dan sekilas. GK2 memberikan pengulangan secara klasikal dan kelompok untuk mengulangi konsep dasar dan mengulangi materi yang belum dipahami siswa. GK2 memberikan pengulangan materi secara individual untuk anak lamban belajar untuk mengingatkan anak lamban belajar tentang konsep tertentu dan membantu anak lamban belajar saat belum memahami materi. GK3 memberikan pengulangan materi secara klasikal untuk beberapa konsep dasar dan materi yang membutuhkan pembahasan lebih lanjut. Pengulangan materi secara individual diberikan GK3 untuk anak lamban belajar diberikan saat anak lamban belajar bertanya pada GK3 dan lebih banyak diberikan pada tahapan partisipasi siswa. d. Pemahaman Konsep Pemahaman konsep untuk anak lamban belajar sama dengan siswa lainnya, yaitu dengan melakukan tanya jawab, menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari anak dan memberikan pengulangan untuk konsep dasar. GK1 juga meminta bantuan GPK karena keterbatasan guru kelas. GK2 lebih menekankan pemahaman konsep dasar daripada hafalan pada anak lamban belajar karena memori anak lamban belajar tidak tahan lama. GK2 menekankan pemahaman konsep melalui tanya jawab, memberikan beberapa kali pengulangan konsep dasar, menerapkan permainan bisik berantai, memberikan contoh penerapan suatu konsep dalam kehidupan sehari-hari, melalui praktik langsung, dan menggunakan media GK3 lebih menekankan pemahaman konsep daripada hafalan pada anak lamban belajar. GK3 menekankan pemahaman konsep untuk anak lamban belajar dengan pengamatan langsung terhadap benda konkret, kemudian melakukan tanya jawab dengan siswa tentang hasil pengamatannya. GK3 menekankan pemahaman konsep untuk siswa dengan menjelaskan konsep dasar secara lisan dengan kata-kata yang 232 komputer atau animasi. lebih sederhana. 5. Pemberian Contoh dan Noncontoh GK1 menyampaikan contoh dan noncontoh melalui metode ceramah dan tanya jawab. GK2 menyampaikan contoh dan noncontoh melalui metode ceramah dan tanya jawab. GK3 menyampaikan contoh dan noncontoh melalui metode ceramah dan tanya jawab. a. Penggunaan Media Pembelajaran atau Alat Peraga GK1 tidak selalu menggunakan media pembelajaran atau alat peraga. Secara umum, media pembelajaran atau alat peraga untuk semua siswa sama. GK2 tidak selalu menggunakan media pembelajaran atau alat peraga. Secara umum, media pembelajaran atau alat peraga untuk semua siswa sama. GK3 tidak selalu menggunakan media pembelajaran atau alat peraga. Secara umum, media pembelajaran atau alat peraga untuk semua siswa sama. b. Pengaitan Pembelajaran dengan Kehidupan Sehari-hari GK1 mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari anak dengan menghubungkan secara langsung materi dengan kehidupan sehari-hari anak dan dalam pembahasan konsep atau materi dalam soal, GK1 memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari siswa. GK2 mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari anak melalui lingkungan, misalnya memberikan contoh- contoh penerapan materi dalam lingkungan sehari-hari siswa. GK3 mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari anak melalui materi yang mudah dipahami anak dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari- hari anak. GK3 juga memberikan contoh penerapan materi dalam kehidupan sehari-hari anak.

C. Bantuan untuk Anak Lamban Belajar dalam Partisipasi Siswa