Pemberian Apersepsi Penjelasan Tujuan Pembelajaran Khusus TPK

88 materi sebelumnya untuk mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari. Berikut adalah uraian lebih lanjut tentang pelaksanaan kegiatan pembelajaran pendahuluan anak lamban belajar di kelas III B, kelas V A, dan kelas V B yang ditinjau dari kelima aspek tersebut.

a. Pemberian Apersepsi

Cara yang ditempuh ketiga guru kelas dalam memberikan apersepsi adalah sama untuk semua siswa, termasuk anak lamban belajar. GK1 memberikan apersepsi melalui tanya jawab untuk menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari siswa dan memberikan kesempatan siswa bertanya tentang materi pembelajaran dan mengajak semua siswa bernyanyi. GK2 memberikan apersepsi melalui tanya jawab tentang aplikasi materi dalam kehidupan sehari-hari, manfaat materi dalam kehidupan sehari-hari, dan memberikan kesempatan siswa bertanya tentang materi pembelajaran. GK3 memberikan apersepsi melalui tanya jawab untuk menunjukkan contoh penerapan materi dalam kehidupan sehari-hari siswa, mengajak semua siswa bernyanyi, dan melalui cerita.

b. Penjelasan Tujuan Pembelajaran Khusus TPK

Aspek kedua adalah penjelasan tujuan pembelajaran khusus TPK.Dari ketiga kelas yang diteliti, tujuan pembelajaran khusus untuk anak lamban belajar sama dengan siswa lainnya. Namun, untuk kelas III B, tingkat kesulitan untuk anak lamban belajar diturunkan sesuai dengan kemampuan anak lamban belajar. Meskipun GK1 dan 89 GPK tidak menyusun PPI, anak lamban belajar mempunyai KKM individual. Tabel di bawah ini menunjukkan KKM individual untuk anak lamban belajar di kelas III B. Tabel 8. KKM Individual Anak Lamban Belajar Kelas III B Mata Pelajaran KKM Pendidikan Agama 68 Pendidikan Kewarganegaraan 65 Bahasa Indonesia 65 Ilmu Pengetahuan Alam 65 Ilmu Pengetahuan Sosial 65 Seni Budaya dan Keterampilan 68 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 68 Bahasa Jawa 65 Untuk kelas V A, meskipun tujuan pembelajaran anak lamban belajar sama dengan siswa lainnya dan KKM anak lamban belajar sama dengan KKM reguler, GK2 mempunyai tolok ukur sendiri untuk nilai 75 anak lamban belajar. Dengan demikian, nilai 75 anak lamban belajar mempunyai kualitas yang berbeda dari nilai 75 anak normal. Untuk kelas V B, tujuan pembelajaran khusus untuk anak lamban belajar sama dengan siswa lainnya, minimal sama dengan KKM. KKM untuk anak lamban belajar juga sama dengan siswa lainnya. Kemungkinan, GK3 memandang bahwa anak lamban belajar masih dapat mengikuti pembelajaran sama seperti siswa lainnya dengan guru kelas memberikan pengulangan-pengulangan dan menerapkan metode khusus. Ketiga guru kelas menjelaskan tujuan pembelajaran khusus secara lisan dan klasikal. Dalam menjelaskan tujuan, ketiga guru kelas berdiri 90 di depan kelas atau duduk di kursi guru dengan volume suara yang dapat didengar semua siswa. Ketiga guru kelas menyampaikan materi yang akan dipelajari dan kegiatan yang akan dilaksanakan siswa, “Anak-anak, hari ini kita belajar….” GK2 juga menyampaikan pentingnya mempelajari materi dan bagaimana aplikasi materi dalam kehidupan nyata. GK1 dan GK2 tidak menuliskan materi yang akan dipelajari siswa di papan tulis, sedangkan GK3 menuliskan materi yang akan dipelajari siswa di papan tulis. Ketiga guru kelas menjelaskan tujuan pembelajaran khusus dengan bahasa yang jelas, sederhana, dan dapat dipahami siswa.

c. Pengecekan Keterampilan Prasyarat