113 belajar di kelas masing-masing dengan memberitahu anak lamban
belajar apa yang harus dikerjakan untuk memperbaiki kesalahan dalam pengerjaan tugas atau soal-soal latihan di kelas dan memeriksa hasil
perbaikan anak lamban belajar.
b. Umpan Balik Berupa Penguatan Positif dan Penguatan Negatif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga guru kelas memberikan umpan balik berupa penguatan positif dan negatif untuk anak lamban
belajar. Penguatan positif diberikan untuk anak lamban belajar saat anak lamban belajar dapat mengerjakan tugas dengan benar dan karena
dapat menunjukkan hasil belajar yang baik. Penguatan negatif diberikan agar anak lamban belajar tahu di mana letak kesalahannya
dan tidak mengulangi lagi kesalahan tersebut. GK1 memberikan penguatan positif untuk anak lamban belajar
dengan memberikan pujian secara lisan, memberikan pernyataan verbal misalnya “ya” karena jawaban anak lamban belajar benar, dan
memberikan kesempatan lagi untuk anak lamban belajar menjawab soal karena jawaban pertama benar. GK2 memberikan penguatan
positif untuk anak lamban belajar bentuk pujian secara lisan di depan teman sekelas, member
ikan pernyataan verbal misalnya “Iya…” karena anak lamban belajar mengerjakan tugas dengan benar, dan
memberikan tanda dengan warna merah di papan tulis untuk jawaban siswa yang benar. GK3 memberikan penguatan positif untuk anak
lamban belajar dalam bentuk pujian, tepuk tangan, pernyataan verbal
114 misalnya “Ya” saat jawaban anak lamban belajar benar, mengulangi
jawaban anak lamban belajar yang benar, dan menghargai dan menuliskan ide setiap siswa di papan tulis, misalnya pada saat setiap
siswa diinstruksikan untuk menemukan ide menulis puisi bebas. Selain penguatan positif, ketiga guru kelas juga memberikan umpan
balik berupa penguatan negatif untuk anak lamban belajar. GK1 memberikan penguatan negatif melalui pernyataan verbal karena
jawaban anak lamban belajar kurang tepat. GK2 memberikan penguatan negatif untuk anak lamban belajar melalui pernyataan
verbal, kemudian membantu anak lamban belajar memperbaiki kesalahannya. GK3 memberikan penguatan negatif untuk anak lamban
belajar, tetapi dengan tidak mematahkan semangat anak lamban belajar. Misalnya saat jawaban anak lamban belajar kurang tepat, GK3
menyampaikan bahwa jawaban anak lamban belajar kurang tepat, kemudian membantu memperbaiki.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga guru kelas memberikan penguatan positif dan penguatan negatif untuk anak lamban belajar
sebagai salah satu bentuk bantuan dalam partisipasi siswa.
4. Penyesuaian Waktu, Cara, dan Materi dalam Penilaian Pembelajaran