232
komputer atau animasi. lebih sederhana.
5. Pemberian Contoh
dan Noncontoh GK1 menyampaikan contoh dan noncontoh
melalui metode ceramah dan tanya jawab. GK2 menyampaikan contoh dan noncontoh
melalui metode ceramah dan tanya jawab. GK3
menyampaikan contoh
dan noncontoh melalui metode ceramah dan
tanya jawab. a.
Penggunaan Media
Pembelajaran atau
Alat Peraga
GK1 tidak selalu menggunakan media pembelajaran atau alat peraga.
Secara umum, media pembelajaran atau alat peraga untuk semua siswa sama.
GK2 tidak selalu menggunakan media pembelajaran atau alat peraga.
Secara umum, media pembelajaran atau alat peraga untuk semua siswa sama.
GK3 tidak selalu menggunakan media pembelajaran atau alat peraga.
Secara umum, media pembelajaran atau alat peraga untuk semua siswa sama.
b. Pengaitan
Pembelajaran dengan
Kehidupan Sehari-hari
GK1 mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan
sehari-hari anak
dengan menghubungkan secara langsung materi
dengan kehidupan sehari-hari anak dan dalam pembahasan konsep atau materi dalam
soal, GK1 memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari siswa.
GK2 mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan
sehari-hari anak
melalui lingkungan, misalnya memberikan contoh-
contoh penerapan materi dalam lingkungan sehari-hari siswa.
GK3 mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari anak melalui
materi yang mudah dipahami anak dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-
hari anak. GK3 juga memberikan contoh penerapan materi dalam kehidupan
sehari-hari anak.
C. Bantuan untuk Anak Lamban Belajar dalam Partisipasi Siswa
1. Latihan
dan Praktik
GK1 memberikan tugas atau soal-soal latihan untuk semua siswa, termasuk anak lamban
belajar, jika latihan soal masih kurang, GK1 memberi tambahan latihan.
Selain itu, GK1 memberikan latihan secara bertahap mulai dari yang lebih ringan ke
yang lebih sulit. GK2 memberikan tugas atau soal-soal
latihan untuk semua siswa, termasuk anak lamban belajar.
Selain itu, GK2 memberikan latihan secara bertahap mulai dari yang lebih ringan ke
yang lebih sulit. GK3 memberikan tugas atau soal-soal
latihan untuk anak lamban belajar, sama seperti siswa lainnya.
Selain itu, GK3 memberikan latihan secara bertahap mulai dari yang lebih
ringan ke yang lebih sulit.
a. Penyesuaian
Tingkat Kesulitan
Tingkat kesulitan tugas atau soal-soal latihan yang harus dikerjakan anak lamban belajar
sama dengan siswa lainnya. Tingkat kesulitan tugas atau soal-soal
latihan yang harus dikerjakan anak lamban belajar lebih ringan dari siswa lainnya.
Tingkat kesulitan tugas atau soal-soal latihan yang harus dikerjakan anak
lamban belajar sama dengan siswa lainnya.
b. Penyesuaian
Alokasi Waktu
Anak lamban belajar dan siswa lainnya mendapatkan
tambahan waktu
dalam mengerjakan tugas atau soal-soal latihan di
Anak lamban
belajar mendapatkan
tambahan waktu dalam mengerjakan tugas atau soal-soal latihan di kelas.
GK3 memberikan tambahan waktu untuk anak lamban belajar dan siswa lainnya
yang belum selesai mengerjakan tugas
233
kelas. Secara umum, alokasi waktu siswa dalam
mengerjakan latihan di kelas sangat longgar. Dalam beberapa pertemuan, jam pelajaran
menjadi lebih lama dari alokasi waktu yang ditetapkan sebelumnya.
Secara umum tambahan waktu yang diberikan untuk anak lamban belajar dan
siswa lainnya tidak melebihi dari alokasi waktu dari yang sudah dijadwalkan.
Namun,
pada satu
pertemuan, GK2
memberikan tambahan waktu sampai jam istirahat berakhir.
individu atau soal latihan. Secara umum, alokasi waktu siswa dalam
mengerjakan latihan di kelas sangat longgar. Dalam beberapa pertemuan, jam
pelajaran menjadi lebih lama dari alokasi waktu yang ditetapkan sebelumnya.
c. Pembelajaran
Kooperatif GK1 melaksanakan pembelajaran kooperatif
untuk anak lamban belajar, tetapi kurang efektif untuk anak lamban belajar.
Dalam pembelajaran
kooperatif, GK1
menerapkan metode diskusi kelompok atau kerja kelompok.
GK2 sering melaksanakan pembelajaran kooperatif untuk anak lamban belajar
karena lebih
efektif. Pelaksanaan
pembelajaran kooperatif untuk anak lamban belajar
adalah anak
lamban belajar
diperlakukan sama seperti siswa lainnya, tetapi GK2 juga memberikan motivasi dan
pendekatan untuk anak lamban belajar. Dalam pembelajaran kooperatif, GK2 juga
menerapkan metode diskusi kelompok dan tutor sebaya.
GK3 melaksanakan
pembelajaran kooperatif untuk anak lamban belajar,
tetapi frekuensinya harus ditingkatkan. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif
adalah dengan menerapkan metode diskusi kelompok atau kerja kelompok
dan tutor sebaya.
d. Bantuan
dalam Latihan dan Praktik
GK1 memberikan bantuan anak lamban belajar dalam latihan dan praktik. Anak
lamban belajar juga dibantu oleh GPK1. GK1 memberitahu siswa apa yang harus
dikerjakan untuk memperbaiki kesalahan dalam pengerjaan tugas atau soal-soal latihan
di kelas dengan memberi kesempatan siswa bertanya
dan memberikan
pendekatan kelompok. Bantuan untuk anak lamban
belajar lebih intensif diberikan oleh GPK1. GK1 memeriksa hasil perbaikan tugas atau
soal-soal latihan yang harus dikerjakan anak lamban belajar dengan bantuan intensif dari
GK2 memberikan bantuan anak lamban belajar dalam latihan dan praktik.
GK2 memberitahu anak lamban belajar apa yang harus dikerjakan untuk memperbaiki
kesalahan dalam pengerjaan tugas atau soal- soal latihan di kelas dengan memberikan
pendekatan
individual untuk
tugas individual dan pendekatan kelompok untuk
tugas kelompok. GK2 memeriksa hasil perbaikan tugas atau
soal latihan yang dikerjakan anak lamban belajarmelalui pendekatan individual untuk
tugas individual dan pendekatan kelompok GK3 memberikan bantuan untuk anak
lamban belajar dalam latihan dan praktik. GK3 memberitahu anak lamban belajar
apa yang
harus dikerjakan
untuk memperbaiki
kesalahan dalam
pengerjaan tugas atau soal-soal latihan di kelas dengan memberikan pendekatan
individual. GK3 memeriksa hasil perbaikan tugas
atau
soal-soal latihan
yang harus
dikerjakan anak lamban belajarmelalui pendekatan individual.
234
GPK1. untuk tugas kelompok.
2. Umpan
Balik Berupa Penguatan
Positif dan
Penguatan Negatif GK1 memberikan umpan balik berupa
penguatan positif dan negatif untuk anak lamban belajar.
GK2 memberikan umpan balik berupa penguatan positif dan negatif untuk anak
lamban belajar. GK3 memberikan umpan balik berupa
penguatan positif dan negatif untuk anak lamban belajar.
a. Penguatan
Positif GK1 memberikan penguatan positif untuk
anak lamban belajar dalam bentuk pujian secara lisan, memberikan pernyataan verbal
pada saat jawaban anak lamban belajar tepat, dan memberikan kesempatan lagi untuk anak
lamban belajar menjawab soal karena jawaban pertama benar.
GK2 memberikan penguatan positif untuk anak lamban belajar bentuk pujian di depan
teman sekelas, memberikan pernyataan verbal saat jawaban anak lamban belajar
benar, dan memberikan tanda dengan warna merah di papan tulis untuk jawaban siswa
yang benar. GK3 memberikan penguatan positif
untuk anak lamban belajar dalam bentuk pujian secara lisan untuk hasil karya
siswa, pernyataan verbal saat jawaban anak lamban belajar benar, tepuk tangan,
mengulangi jawaban anak lamban belajar yang
tepat, dan
menghargai dan
menuliskan ide setiap siswa di papan tulis.
b. Penguatan
Negatif GK1 memberikan penguatan negatif untuk
anak belajar melalui pernyataan verbal, “Coba, dicek lagi” saat jawaban anak
lamban belajar kurang tepat. GK2 memberikan penguatan negatif untuk
anak lamban belajar melalui pernyataan verbal.
GK3 memberikan penguatan negatif untuk anak lamban belajar dengan
menyampaikan secara
lisan bahwa
jawaban anak lamban belajar kurang tepat, kemudian membantu anak lamban
belajar untuk memperbaiki.
D. Penyesuaian Waktu, Cara, dan Materi dalam Penilaian Pembelajaran untuk Anak Lamban Belajar