118
c. Penyesuaian Materi
Setiap guru kelas mempunyai strategi masing-masing dalam hal tingkat kesulitan dan penggunaan bahasa dalam butir soal ulangan, tes,
atau tugas lainnya yang harus dikerjakan anak lamban belajar. Tingkat kesulitan bahan dan penggunaan bahasa dalam butir soal
ulangan, tes, atau tugas lainnya untuk anak lamban belajar AP di kelas III B sama dengan siswa lainnya. Penyesuaian tingkat kesulitan bahan
dan bahasa dengan kemampuan dan kebutuhan anak lamban belajar hanya diberikan pada butir soal Ujian Akhir Semester UAS Semester
I untuk mata pelajaran Matematika dan Bahasa Jawa, di mana soal dibuat sendiri oleh GPK1 dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan
inklusi tentang materi yang sudah dikuasai anak lamban belajar AP. Khusus untuk soal Bahasa Jawa, GPK1 sebelumnya membuatkan
ringkasan materi dengan bahasa yang dapat dipahami anak lamban belajar. Untuk mata pelajaran lainnya, butir soal UAS Semester 1 sama
dengan siswa lainnya. GPK1 menyampaikan pada peneliti bahwa untuk Ujian Kenaikan Kelas UKK, butir soal UKK untuk mata
pelajaran Matematika, Bahasa Jawa, dan mata pelajaran lainnya sama seperti siswa lainnya karena anak lamban belajar sudah dapat
menguasai materi semester II, tetapi dengan pendampingan GPK1. Strategi dalam penyesuaian tingkat kesulitan bahan dan penggunaan
bahasa dalam butir soal ulangan, tes, atau tugas lainnya yang harus dikerjakan anak lamban belajar yang hampir sama diterapkan oleh
119 GK2 dan GK3, di mana jumlah butir soal tes yang harus dikerjakan
anak lamban belajar lebih sedikit dari siswa lainnya. Butir soal yang harus dikerjakan anak lamban belajar di kelas V A sama dengan siswa
lainnya, tetapi tingkat kesulitan lebih ringan karena anak lamban belajar tidak diharuskan mengerjakan soal uraian. Dalam hal ini,
penggunaan bahasa dalam butir soal juga mendapat toleransi karena anak lamban belajar di kelas V A tidak diharuskan mengerjakan soal
uraian. Hampir sama dengan kelas V A, butir soal yang harus dikerjakan anak lamban belajar di kelas V B sama dengan siswa
lainnya, tetapi jumlah butir soal yang harus dikerjakan berbeda dari siswa lainnya dan ditentukan menurut alokasi waktu. Bahasa yang
digunakan dalam butir soal untuk anak lamban belajar di kelas V B sama dengan siswa lainnya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian waktu dalam penilaian pembelajaran diberikan oleh ketiga guru kelas, tetapi GK2 tidak
memberikan penyesuaian waktu dalam memberikan soal ulangan atau tes. Penyesuaian cara dalam penilaian pembelajaran untuk anak lamban belajar
hanya diberikan oleh GK1 bersama GPK1. Penyesuaian materi dalam soal ulangan, tes, dan tugas lainnya yang berhubungan dengan penilaian
pembelajaran untuk anak lamban belajar diberikan GK2. GK1 bersama GPK1 memberikan penyesuaian materi hanya pada pelaksanaan Ujian
Akhir Sekolah UAS untuk mata pelajaran Matematika dan Bahasa Jawa,
120 sedangkan GK3 memberikan penyesuaian materi hanya pada pelaksanaan
ulangan atau tes.
5. Pelaksanaan Kegiatan Lanjutan untuk Anak Lamban Belajar