81 3.
Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Conclusion DrawingVerification Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan baru yang
sebelumnya belum pernah ada. Temuan baru tersebut dapat berupa deskripsi suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas, sehingga
setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal, hipotesis, atau teori Sugiyono, 2009: 252-253.
G. Pengujian Keabsahan Data
Sugiyono 2009: 270 mengemukakan bahwa pengujian keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility validitas internal, uji
transferability validitas eksternal, uji dependability reliabilitas, dan uji confirmability objektivitas.
1. Pengujian Credibility
Pengujian credibility merupakan uji kepercayaan terhadap data hasil penelitian. Pengujian credibility dapat dilakukan dengan perpanjangan
pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, menggunakan bahan
referensi, dan member check Sugiyono, 2009: 270. 2.
Pengujian Transferability Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian
kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana sampel diambil. Nilai
transfer dalam penelitian kualitatif tergantung pada pemakai yang akan menerapkan hasil penelitian pada situasi lain Sugiyono, 2009: 276.
82 Apabila pembaca laporan penelitian memperoleh gambaran sejelas
mungkin bagaiman suatu hasil penelitian dapat diberlakukan, maka laporan tersebut memenuhi standar transferabilitas Sanafiah Faisal dalam
Sugiyono, 2009: 277. 3.
Pengujian Dependability Dalam penelitian kualitatif, pengujian dependability dilakukan dengan
melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Auditor yang independen atau pembimbing mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti
dalam melakukan penelitian, mulai dari peneliti menentukan masalah atau fokus masalah, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan
analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai membuat kesimpulan Sugiyono, 2009: 277.
4. Pengujian Konfirmability
Pengujian konfirmability dalam penelitian kualitatif disebut uji objektivitas penelitian. Pengujian konfirmability mirip dengan uji
dependability, sehingga dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses
yang dilakukan. Jika hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi
standar konfirmability Sugiyono, 2009: 277. Keabsahan data dalam penelitian ini diuji dengan pengujian credibility.
Pengujian credibility dilakukan dengan peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, menggunakan bahan referensi, dan member check.
83 Peningkatan ketekunan dalam penelitian adalah melakukan pengamatan
secara lebih cermat dan berkesinambungan untuk melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan salah atau tidak dan memberikan
deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati Sugiyono, 2009: 272.
Triangulasi adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu Wiliam Wiersma dalam Sugiyono, 2009: 273.
Teknik triangulasi dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik dilakukan dengan mengecek data dari
sumber yang sama dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Bila data yang dihasilkan dari ketiga teknik tersebut berbeda-beda, peneliti
melakukan diskusi lebih lanjut dengan sumber data yang bersangkutan atau sumber lain untuk memastikan data yang dianggap benar atau mungkin
semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda. Triangulasi sumber adalah pengujian kredibilitas data dengan cara mengecek data yang telah
diperoleh dari berbagai sumber. Data yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut dideskripsikan, dikategorisasikan mana pandangan yang sama, yang
berbeda berbeda, dan yang spesifik dari berbagai sumber tersebut. Data yang telah dianalisis peneliti menghasilkan kesimpulan, selanjutnya dimintakan
kesepakatan dari berbagai sumber tersebut Sugiyono, 2009: 274. Bahan referensi adalah pendukung untuk membuktikan data yang telah
ditemukan oleh peneliti. Bahan referensi dalam penelitian ini di antaranya: 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP kelas reguler; 2 Program
84 Pembelajaran Individual PPI anak lamban belajar; 3 Program Kegiatan
Sistem Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi SD N Giwangan Tahun Ajaran 20132014; 4 KKM individual anak lamban belajar; 5 rapor anak lamban
belajar; 6 item soal ulangan, tes, atau tugas lainnya untuk anak lamban belajar; 7 hasil belajar anak lamban belajar tugas individu dan kelompok,
PR, latihan, atau ulangan; 8 hasil asesmen anak lamban belajar; 9 daftar nilai anak lamban belajar; 10 foto proses pembelajaran anak lamban belajar
di kelas reguler kegiatan pembelajaran pendahuluan, penyampaian informasi, partisipasi anak lamban belajar, dan proses anak lamban belajar mengerjakan
soal ulangan, ujian, tes, atau tugas lainnya; 11 media pembelajaran atau alat peraga; 12 foto sumber belajar; dan 13 foto ruang kelas.
Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada narasumber penelitian, meliputi: 1 guru kelas III B GK1, guru kelas
V A GK2, dan guru kelas V B GK3; 2 satu anak lamban belajar di kelas III B AP, dua anak lamban belajar di kelas V A AN dan SD, dua anak
lamban belajar di kelas V B EP dan IN; 3 GPK dari orang tua atau wali anak lamban belajar AP GPK1 dan GPK sekolah GPK2; dan 4 kepala
sekolah SD Negeri Giwangan KS. Tujuan member check adalah agar informasi yang diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai
dengan apa yang dimaksud narasumber. Member check dapat dilaksanakan secara individual atau dalam forum diskusi setelah satu periode pengumpulan
data selesai, atau setelah mendapat temuan, atau kesimpulan Sugiyono, 2009: 276.
85
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN