245
Setelah  bel  pulang  sekolah  berbunyi,  peneliti  menemui  EP  di  ruang  kelas  V  B.  EP  dan beberapa  temannya  sedang  melaksanakan  piket  kelas.  Peneliti  mewawancarai  EP.  Peneliti
berterima kasih pada EP.
K. Catatan Lapangan XI
Hari, Tanggal : Sabtu, 17 Mei 2014
Waktu : pukul 08.15
– 09.30 WIB Tempat
: ruang kelas III B, ruang kelas V A, dan halaman SD Negeri Giwangan Kegiatan
: wawancara, observasi, dan dokumentasi Deskripsi
: Pada pukul 08.15 WIB peneliti sampai di tempat penelitian. Peneliti menuju ruang kelas V
A.  GK2  sedang  memberikan  tugas  untuk  siswa  kelas  V  A  sebagai  tugas  liburan  Ujian Nasional  dan  Ujian  Sekolah  kelas  VI.  GK2  mengingatkan  SD  tugas-tugas  yang  belum
diselesaikan  sebelumnya,  seperti  tugas  menulis  geguritan.  Setelah  itu,  pada  pelajaran  bahasa Indonesia,  GK2  menyampaikan  bahwa  siswa  akan  belajar  tentang  kata  sandang.  GK2  dan
siswa  melakukan  tanya  jawab  tentang  pengertian  kata  sandang.  GK2  memberikan  contoh penggunaan  kata  sandang  si,  sang,  hang,  dan  para.  GK2  menunjuk  siswa  satu  persatu  untuk
melengkapi  soal  pada  buku  paket  tentang  penggunaan  kata  sandang.  AN  ditunjuk  untuk
menjawab soal, “Alya pernah membaca cerita … Tuah.” Saat ada jawaban siswa yang kurang tepat, GK2 memberikan contoh penggunaan kata sandang dalam kehidupan sehari-hari siswa.
Pukul  08.45  WIB  bel  istirahat  berbunyi.  Siswa  kelas  I  sampai  kelas  VI  dipulangkan  lebih pagi, yaitu pada pukul 09.00 WIB, untuk persiapan ujian nasional kelas VI.
Peneliti menemui GK3 di halaman sekolah untuk menanyakan pelaksanaan ulangan harian kelas V B. GK3 mengemukakan bahwa ulangan harian secara resmi sudah tidak dilaksanakan
karena  keterbatasan  waktu.  Nilai-nilai  tugas  siswa  yang  dikerjakan  di  sekolah  dihitung sebagai nilai ulangan harian. Setelah itu, peneliti mendokumentasikan hasil ulangan dan daftar
nilai anak lamban belajar di kelas V A.
L. Catatan Lapangan XII
Hari, Tanggal : Jumat, 30 Mei 2014
Waktu : Pukul 07.10
– 11.00 WIB Tempat
: ruang kelas III B, ruang kelas V B, ruang guru, dan halaman SD Negeri Giwangan
Kegiatan : observasi, dokumentasi, dan member check
Deskripsi :
Di  ruang  bimbingan  khusus,  peneliti  melakukan  tanya  jawab  tentang  pembelajaran  untuk ABK  di  ruang  bimbingan  khusus  dengan  GPK3  GPK  bantuan  dari  Dikpora.  GPK3
mengemukakan bahwa bimbingan di ruang  inklusi biasanya setiap  hari Jumat, selama 2 jam dan  bergiliran  karena  keterbatasan  jumlah  GPK.  Hasil  dari  bimbingan,  GPK  memberikan
masukan pada guru kelas, sampai sejauh mana materi yang telah dikuasai siswa, kemampuan anak,  dan  kelemahan  anak  di  mana.  Untuk  soal-soal  tes,  GPK3  mengemukakan  untuk  ABK
kalau bisa dibuat oleh GPK. Tapi, untuk ABK yang masih bisa mengikuti tes dari guru kelas, meskipun harus pelan-pelan, soal tes dibuat oleh guru kelas, sama seperti anak lainnya.
Setelah melakukan observasi dan wawancara di ruang inklusi, peneliti mendokumentasikan soal  UAS  Matematika  dan  Bahasa  Jawa  untuk  AP  yang  dibuat  oleh  GPK1.  Soal  ulangan
harian dibuat oleh GK1, sama seperti siswa lainnya. Pada saat jam istirahat, peneliti bertemu IN  dan  temannya  di  depan  ruang  kelas  V  B.  Peneliti  melakukan  wawancara  dengan  IN.
Peneliti  juga  bertemu  beberapa  siswa  kelas  V  B  yang  sedang  melaksanakan  remedial  tugas PKn  yang  dikerjakan  selama  liburan  kemarin.  Berdasarkan  informasi  dari  siswi  kelas  V  B,
siswa yang nilainya masih kurang mengikuti remedial, sedangkan siswa yang sudah mendapat nilai bagus mengikuti pengayaan.
Selanjutnya,  peneliti  melaksanakan  member  chek  dengan  GK1  di  ruang  guru  SD  Negeri Giwangan.  Setelah  itu,  peneliti  melaksanakan  member  check  dengan  GPK1  di  depan  ruang
kelas III B.
246
M. Catatan Lapangan XIII
Hari, Tanggal : Sabtu, 31 Mei 2014
Waktu : pukul 06.55
– 11.00 WIB Tempat
: ruang kelas V B SD Negeri Giwangan Kegiatan
: observasi dan member check Deskripsi
: Peneliti  melaksanakan  observasi  terhadap  strategi  pembelajaran  anak  lamban  belajar  di
kelas  V  B.  Pelajaran  pertama  adalah  Bahasa  Indonesia.  GK3  bersama  seluruh  siswa membahas  PR  Bahasa  Indonesia  sebelumnya.  Sebelum  membahas  PR,  GK3  mengecek
kesiapan  s iswa,  “Siapa  yang  belum siap?” Setiap siswa  mendapat kesempatan  membacakan
soal  dan  jawabannya,  secara  bergiliran,  mulai  dari  meja  paling  depan.  Dalam  membahas bacaan  pada  soal,  GK3  mengaitkan  dengan  pengalaman  siswa  mengikuti  Sekaten,  “Anak-
anak  mesti  per nah  melihat  sekaten  ya?  Di  mana?”  Dalam  membahas  soal,  GK3  menegur
beberapa  siswa  yang  tidak  mau  memperhatikan.  Karena  masih  banyak  siswa  yang  belum memperhatikan,  GK3  membacakan  kembali  bacaan  yang  ada  pada  soal.  GK3  mengaitkan
bacaan dengan mata pelajara n IPS, “Siapa nama raja kerajaan Demak yang terkenal? IPS lho.”
Pada bacaan terdapat kata sukar, „udik-udik‟. GK3 menanyakan pada siswa pengertian „udik- udik, “Siapa yang tahu?” Karena tidak ada jawaban dari siswa, GK3 menjelaskan pengertian
„udik-udik‟  Selama  pembahasan  soal,  IN  mau  memperhatikan  dengan  baik,  meskipun awalnya  IN  tidak  mau  memperhatikan.  Saat  membahas  tentang  cerita  Dewi  Sinta  pada  soal,
GK3 menekankan nilai yang terkandung dalam cerita, yaitu akibat tidak mau disiplin. EP dan IN membacakan soal dan jawaban mereka. Sebelum membaca soal, IN bertukar tempat duduk
dengan teman di sebelahnya.  Untuk jawaban  siswa  yang berbeda-beda, GK3 membahas lagi
bersama  siswa.  EP  bertanya  pada  GK3,  “Bu,  matahari?”  GK3,  mengulangi  jawaban  yang benar  “Terima  kasih  atas  kebesaran  Tuhan.”  EP  bertanya  dua  kali  pada  GK3.  GK3  juga
menjelaskan salah satu contoh kalimat harapan adalah menggunakan kata „mudah-mudahan‟. Saat  ada  siswa  yang  tidak  mau  memperhatikan,  termasuk  IN,  GK3  menegur  secara  klasikal.
Setelah selesai membahas soal Bahasa Indonesia, GK3 memasukkan nilai tugas. Siswa kelas V B istirahat pukul 08.45 WIB.
Setelah
istirahat pertama
selesai, pelajaran
selanjutnya adalah
SBK. GK3
menginstruksikan  siswa  menggambar.  Setelah  pelajaran  SBK  selesai,  GK3  dan  siswa membahas  PR  IPS.  Sebelumnya,  GK3  mengecek  siswa  apakah  sudah  mengerjakan  PR  atau
belum.  GK3  berkeliling  kelas  mengecek  apakah  ada  siswa  yang  tidak  mengerjakan  PR  IPS. Pada saat pembahasan PR IPS, EP mengeluarkan PRnya dan memperhatikan penjelasan GK3.
IN  awalnya  menundukkan  kepalanya  di  meja,  akhirnya  mau  mengeluarkan  PRnya. Pembahasan  PR  IPS  sama  dengan  pembahasan  PR  Bahasa  Indonesia,  setiap  siswa
membacakan  soal  dan  jawabannya,  sesuai  dengan  giliran  menurut  tempat  duduk  masing- masing.  Saat  mulai  membahas  PR  romawi  III,  GK3  mengecek  kembali  siapa  yang  belum
mengerjakan  sampai  romawi  III,  “Siapa  rom  tiga  yang  belum  diisi?”  Pada  saat  membahas salah  satu  soal,  GK3  mengingatkan  pada  anak-anak  bahwa  anak-anak  sudah  pernah
mengerjakan soal tentang mengapa Soekarno Hatta diculik pemuda. Pada saat membahas soal tentang  teks  Proklamasi,  pertama  seorang  siswa  membaca  teks  Proklamasi,  selanjutnya
seluruh  siswa  secara  klasikal  membacakan  teks  Proklamasi.  EP  ikut  membaca  teks Proklamasi,  tapi  IN  tidak  mau.  Pada  pembahasan  soal  tentang  Perjanjian  Renville,  GK3
kembali mengingatkan siswa, “Untuk perjanjian Renville ini, GK3 sering to minta anak-anak menulis.  Kalau  yang  nggak  nggatekke  ya  nggak  tahu.”  Setelah  semua  PR  dibahas,  GK3
memasukkan nilai. Siswa kelas V B istirahat kedua. Setelah  istirahat  kedua,  GK3  dan  siswa  membahas  PR  IPA.  Sebelum  membahas,  GK3
mengecek  kesiapan  siswa,  “Ayo,  IPAnya  dikeluarkan  Sudah  siap  semuanya?  Siapa  yang belum? Bagas, EP, IN?” Pada jam terakhir, IN pindah tempat duduk di kursi paling depan,
dekat  kipas  angin  bersama  temannya.  Pembahasan  PR  IPA  sama  dengan  pembahasan  PR Bahasa  Indonesia  dan  IPS.  EP  mau  memperhatikan  dan  mencocokkan  PRnya.  IN
membacakan soal dan jawaban PR dengan melihat milik temannya karena tidak mengerjakan PR  IPA.  Di  akhir-akhir  pelajaran,  suasana  kurang  kondusif,  EP  masih  mau  memperhatikan,
IN  bermain  pancho  dengan  beberapa  teman  di  sebelahnya.  Pada  saat  menjelaskan  tentang
247
proses  terjadinya  hujan,  GK3  menjelaskan  dengan  lebih  sederhana,  “Intinya,  air  menguap m
enjadi awan, awan tertiup angin, lalu mencair, jadilah hujan.” GK3 mengulangi penjelasan proses  terjadinya  hujan  secara  klasikal.  Setelah  pembahasan  PR  IPA  selesai,  GK3
memasukkan nilai PR. PR Bahasa Indonesia, IPS, dan IPA, serta tugas SBK untuk EP dan IN sama  dengan  siswa  lainnya.  PR  Bahasa  Indonesia  terdiri  dari  5  soal  pertanyaan  bacaan,  20
soal pilihan ganda, 10 soal isian singkat, dan 10 soal uraian. PR IPS terdiri dari 20 soal pilihan ganda, 10 soal isian singkat, dan 10 soal uraian. PR IPA terdiri dari 20 soal pilihan ganda, 10
soal  isian  singkat,  dan  10  soal  uraian.  Tugas  SBK  adalah  menggambar  bebas.  PR  Bahasa Indonesia,  IPA,  dan  IPS  adalah  tugas  siswa  selama  libur  Ujian  Nasional  kelas  VI.  Setelah
pelajaran ditutup, peneliti meminta izin pada GK3 untuk melaksanakan memberchek.
N. Catatan Lapangan XIV