2.3.1 Komposisi dan Porsi Makanan Balita
Komposisi  makanan  meliputi  jenis  dan  jumlah  atau  porsi  makanan yang diberikan. Zat gizi yang diperlukan oleh anak-anak dan anggota keluarga
yang  masih  muda, pada umumnya  lebih tinggi dari kebutuhan orang dewasa, bila  dinyatakan  dalam  satuan  berat  badan,  tetapi  kalau  dinyatakan  dalam
kwantum  absolut,  anak-anak  yang  lebih  kecil  itu  tentu  membutuhkan kwantum  zat  makanan  yang  lebih kecil  pula, dibandingkan dengan kwantum
makanan yang diperlukan oleh seorang dewasa Sediaoetama, 2008. Menurut  Sediaoetama  2009:10  dalam  susunan  hidangan  harus
terlihat  adanya  a  makanan  pokok,  b  lauk-pauk,  c  sayuran  dan  d  buah cuci  mulut.  Adanya  empat  kelompok  makanan  ini  disebut  EMPAT  SEHAT
dalam  kualitas.  Kemudian  kuantum  masing-masing  kelompok  makanan  itu harus  dinilai  mencukupi  kebutuhan  atau  tidak;  ini  mengenai  kuantitas
hidangan. Hidangan untuk anak-anak bayi, balita, remaja dan ibu hamil atau menyusukan  sebaiknya  ditambahkan  susu  atau  telur,  sehingga  hidangan
menjadi  LIMA  SEMPURNA.  Penambahan  makanan  terakhir  ini  untuk meningkatkan  kualitas  campuran  protein  dalam  hidangan.  Tentu  bagi  bayi
yang  masih  belum  mendapat  makanan  padat  belum  dapat  diberikan  telur Sediaoetama, 2009:10.
Pedoman  makan  balita  menurut  Widjaja  2007  dalam  Husin 2008:11, yaitu:
1. Sumber  Tenaga:  3-4  piring  nasi  masing-masing  100  gram  atau  roti
penggantinya mie, bihun, roti, kentang.
2. Sumber  zat  pembangun:  4-5  porsi  daging  masing-masing  50  gram  atau
pengganti  tempe,  tahu,  ikan,  telur,  daging  ayam.  Dianjurkan  sekurang- kurangnya 1 porsi  berasal dari  sumber  protein  hewani, susu dianjurkan 2
gelas sehari. 3.
Sumber zat pengatur: 2-3 porsi sayur dan buah. Gunakan sayur dan buah- buahan  berwarna  1  porsi  sayur=1  mangkuk  sayur,  1  porsi  buah  segar
=100 gram. Menurut Pudjiadi 2005 pangan    merupakan kebutuhan dasar utama
mahluk  hidup.  Energi  dan  protein  mempunyai  fungsi  yang  sangat  luas  dan penting  didalam  tubuh.  Energi  diperlukan  tidak  hanya  untuk  melakukan
kegiatan  fisik, tetapi  juga untuk pergerakan organ tubuh.  Asupan intake zat gizi  dalam  jumlah  yang  seimbang  mutlak  dibutuhkan  pada  berbagai  tahap
tumbuh  kembang  manusia,  khususnya  anak  balita.  Karena  itu  asupan  yang kurang  atau  berlebih  secara  terus  menerus  akan  mengganggu  pertumbuhan
dan kesehatan. Pemberian makanan sehari-hari harus cukup mengandung energi dan
zat-zat gizi esensial untuk kesehatan dan pertumbuhan. Bila syarat pemberian makanan tidak terpenuhi, baik kurang atau lebih dari yang dibutuhkan sesuai
dengan  umur,  jenis  kelamin  dan  kondisi  tertentu seperti  banyaknya  aktifitas, suhu  lingkungan,  dan  lain-lain,  maka  akan  terjadi  keadaan  malnutisi.  Jadi
komposisi  karbohidrat,  lemak  dan  protein  didalam  hidangan  perlu diperhatikan  jangan  terlalu  berat  kesalah  satu  jenis  bahan  makanan
Soekirman, 1994.
Menurut  Guthrie  1995,  kelebihan  atau  kekurangan  asupan  energi sebesar  110  kilo  kalori  per  hari  akan  menyebabkan  penambahan  atau
penurunan  berat  badan  sebanyak  0,45  kilogram  per  tahun.  Sedangkan penambahan  atau  penurunan  berat  badan  sebesar  5  kilogram  per  tahun
disebabkan  karena  kelebihan  atau  kekurangan  energi  sebesar  100  kilo  kalori sehari.
Apabila anak usia 2-3 tahun setiap makan dapat menghabiskan antara 75-100  gram  beras  nasi  sebanyak  1  gelas  minum  yang  diisi  agak  padat
makan  anak  akan  menerima  masukan  kalori  sekitar  900  kalori  setiap  hari setelah  ditambah  lauk  pauk  sekedarnya.  Penelitian  terhadap  masukan  kalori
dan  protein  pada  anak-anak  usia  1-5  tahun  diberbagai  daerah  memang menunjukkan  rendahnya  masukan  kalori  pada  kelompok  usia  ini  Moehji,
1988:80. Menurut  Almatsier  2004:132,  energi  diperoleh  dari  karbohidrat,
lemak  dan  protein  yang  ada  didalam  bahan  makanan.  Senada  dengan  hal tersebut menurut Sediaoetama 2008:209, energi yang dibutuhkan oleh tubuh
berasal dari zat gizi yang merupakan sumber utama, ialah karbohidrat, lemak, dan protein. Energi yang diperlukan ini dinyatakan dalam satuan kalori.
Karbohidrat  merupakan  sumber  energi  utama  bagi  manusia  yang harganya  relatif  murah.  Menurut  Pudjiadi  2005,  tiap  gram  karbohidrat
memberikan  energi  sebanyak  4  kilo  kalori  dan  dianjurkan  supaya  jumlah energi  yang  diperlukan  tubuh  didapat  dari  50-60  karbohidrat.  Karbohidrat
terdapat dalam bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hanya
sedikit  yang  termasuk  bahan  makanan  hewani.  Sumber  karbohidrat  adalah padi-padian atau serealia, umbi-umbian, kacang-kacang kering, dan gula serta
hasil  olahannya  seperti  bihun,  mie,  roti,  tepung-tepungan,  selai,  sirup  dan sebagainya Almatsier, 2004:44.
Sedangkan lemak adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsur  Carbon  C,  Hidrogen  H  dan  Oksigen  O,  yang  mempunyai
sifat  dapat  larut  dalam  zat-zat  pelarut  tertentu  zat  pelarut  lemak,  seperti petroleum  benzene,  ether  Sediaoetama,  2008:91.  Pudjiadi  2000
menganjurkan  bahwa  dalam  energi  yang  diperlukan  tubuh  di  dapat  dari  25- 35  lemak.  Sedangkan  menurut  WHO  1999  dalam  Almatsier  2004:134
menganjurkan  lemak  yang  dibutuhkan  tubuh  15-30  dari  kebutuhan  energi total. Sumber utama lemak adalah minyak tumbuh-tumbuhan minyak kelapa,
kelapa sawit, kacang tanah, kacang kedelai, jagung dan sebagainya, mentega, margarine dan lemak hewan lemak daging dan ayam, kacang-kacangan, biji-
bijian,  daging  dan  ayam  gemuk,  krim,  susu,  keju  dan  kunig  telur,  serta makanan yang dimasak dengan lemak atau minyak Almatsier, 2004:73.
Protein  merupakan  zat  gizi  yang  sangat  penting  karena  yang  paling erat  hubungannya  dengan  proses-proses  kehidupan  Sediaoetama,  2008:53.
Menurut  WHO  1999  dalam  Almatsier  2004:134,  energi  yang  diperlukan tubuh  hendaknya  didapat  dari  10-15  protein.  Selain  itu  menurut
Sediaoetama  2008:75,  protein  berfungsi  sebagai  zat  pembangun,  yang berfungsi  dalam  pertumbuhan  dan  pemeliharaan  jaringan,  menggantikan  sel-
sel  yang  mati  dan  aus  terpakai  sebagai  protein  struktural.  Selain  itu  badan-
badan  anti,  protein  juga  berfungsi  dalam  mekanisme  pertahanan  tubuh melawan  berbagai  mikroba  dan  zat  toksik  lain  yang  datang  dari  luar  dan
masuk  kedalam  milieu  interieur  lingkungan  internal  tubuh.  Protein  juga berfungsi  sebagai  zat-zat  pengatur,  protein  mengatur  proses-proses
metabolisme dalam bentuk enzim dan hormone dan merupakan sumber utama energi  bersama-sama dengan karbohidrat dan  lemak. Adapun sumber protein
yang  baik    menurut  Almatsier  2004:100,  adalah  bahan  makanan  hewani dalam  jumlah  maupun  mutu,  seperti  telur,  susu,  daging,  unggas,  ikan,  dan
kerang.  Sumber  protein  nabati  adalah  kacang  kedelai  dan  hasilnya,  seperti tempe, tahu, serta kacang-kacangan lain.
2.3.2 Pengolahan dan Penyajian Makanan