4. Komposisi Zat Gizi dan Jenis PMT-P
Komposisi gizi yang diberikan yaitu energi 360 – 430 kkal dan
protein 9 – 11 gram dengan jenis makanan untuk gizi buruk berupa bubur
formula 75 F75
3
yang terdiri dari susu krim, gula pasir, tepung beras, dan minyak goreng, sedangkan untuk balita gizi buruk dan gizi kurang
diberikan susu formula dan biskuit balita.
5. Deskripsi Kegiatan
Guna memaksimalkan hasil dalam pemberian makanan tambahan tersebut juga dilaksanakan pelayanan tata laksana gizi buruk bagi
puskesmas maupun di desa berupa konseling gizi maupun bimbingan dalam pemberian makanan pada balitanya.
5.2 Karakteristik Informan
5.2.1 Informan Utama
1. Ibu dari Balita Penerima PMT-P yang Mengalami Peningkatan Status
Gizi
Informan ibu dari balita penerima PMT-P yang mengalami peningkatan status gizi terdiri dari tiga informan. Ketiga informan tersebut
merupakan ibu dari balita gizi buruk dan gizi kurang yang mengalami peningkatan status gizi, mengikuti program PMT-P minimal tiga bulan dan
masih mengikuti program PMT-P ketika penelitian ini berlangsung. Status
2
BBTB adalah indeks antropometri yang merupakan rasio dari pengukuran berat badan terhadap pengukuran tinggi badan.
3
Formula 75 adalah formula makanan khusus yang diberikan kepada balita penderita KEP yang bertujuan untuk meningkatkan asupan zat gizinya khususnya kalori dan protein.
gizi diketahui berdasarkan indikator BBU dari hasil penimbangan berat badan selama periode mei sampai agustus. Berikut adalah karakteristik
informan utama ibu dari balita yang mengalami peningkatan status gizi:
Tabel 5.1 Karakteristik Ibu dari Balita yang Mengalami Peningkatan Status Gizi
yang Mendapat PMT-P di Puskesmas Pagedangan Kabupaten Tangerang Tahun 2010
Karakteristik B
E S
Umur 36 tahun
36 tahun 37 tahun
Umur nikah 16 tahun
16 tahun 15 tahun
Pendidikan Tidak tamat SD
Tamat SD Tamat SD
Pekerjaan Ibu Rumah
Tangga Ibu Rumah
Tangga Ibu Rumah
Tangga
Pekerjaan suami Tidak
mempunyai pekerjaaan
Petugas keamanan
Wiraswasta
Pendapatan keluargabulan
- Rp. 500.000
± Rp. 650.000
Jumlah anggota keluarga dalam
serumah 6 orang
7 orang 7 orang
Jumlah balita dalam Keluarga
1 orang 2 balita
1 balita
Karakteristik Balita Penerima PMT-P Umur Balita
11 bulan 43 bulan
13 bulan
Anak ke 4
4 5
Jenis Kelamin Balita
Laki-laki Laki-laki
Laki-laki
BB Lahir Balita
4 kg 3,3 kg
3 kg
Status gizi balita bulan ke 1 dan
bulan ke 3 Gizi buruk
menjadi gizi kurang
Gizi buruk menjadi gizi
kurang Gizi kurang
menjadi gizi baik
Pertambahan BB
1,1 kg 1,5 kg
2,1 kg
Riwayat Penyakit Infeksi
Batuk, demam, dan penyakit
kulit Batuk, flu,
demam dan penyakit kulit.
Batuk, dan demam
Sumber: Data Primer.
Berdasarkan tabel 5.1 diatas dapat diketahui untuk informan B berumur 36 tahun, menikah pada umur 16 tahun, pendidikan tidak tamat
SD, pekerjaan ibu rumah tangga, memiliki suami yang tidak mempunyai pekerjaan, tidak memiliki pendapatan keluarga, memiliki enam anggota
keluarga dalam satu rumah, dan memiliki satu orang balita dalam keluarga. Karakteristik balita yaitu berumur 11 bulan, merupakan anak keempat dari
empat bersaudara, berjenis kelamin laki-laki, memiliki berat lahir 4 kg, mengalami perubahan status gizi dari sebelumnya berstatus gizi buruk
menjadi berstatus gizi kurang dengan pertambahan berat badan sekitar 1,1 kg, dan memiliki riwayat penyakit infeksi berupa batuk, demam, dan
penyakit kulit Sedangkan untuk informan E berumur 36 tahun, menikah pada
umur 16 tahun, pendidikan tamat SD, pekerjaan ibu rumah tangga, pekerjaan suami yaitu petugas keamanan, dengan pendapatan keluarga Rp.
500.000 per bulan, memiliki tujuh anggota keluarga dalam satu rumah, dan memiliki dua orang balita dalam keluarga. Karakteristik balita yang
mengikuti program PMT yaitu berumur 43 bulan, merupakan anak ke empat dari lima bersaudara, berjenis kelamin laki-laki, memiliki berat lahir
3,3 kg, mengalami perubahan status gizi dari sebelumnya berstatus gizi buruk menjadi berstatus gizi kurang dengan pertambahan berat badan
sekitar 1,5 kg, dan memiliki riwayat penyakit infeksi berupa batuk, flu, demam, dan penyakit kulit.
Dan untuk informan S berumur 37 tahun, menikah pada umur 15 tahun, pendidikan tamat SD, pekerjaan ibu rumah tangga, pekerjaan suami
yaitu wiraswasta, pendapatan keluarga Rp. 650.000 per bulan, memiliki tujuh anggota keluarga dalam satu rumah, dan memiliki satu orang balita
dalam keluarga. Karakteristik balita yang mengikuti program PMT yaitu berumur 13 bulan, merupakan anak ke lima dari lima bersaudara, berjenis
kelamin laki-laki, memiliki berat lahir 3 kg, mengalami perubahan status gizi dari sebelumnya berstatus gizi kurang menjadi berstatus gizi baik
dengan pertambahan berat badan sekitar 2,1 kg, dan memiliki riwayat penyakit infeksi berupa batuk dan demam.
2. Ibu dari Balita penerima PMT-P yang tidak Mengalami Peningkatan