Dan  untuk  informan  keluarga  MI  yang  merupakan  keluarga informan  utama  Ai  berumur  40  tahun,  berjenis  kelamin  laki-laki,
pendidikan tamat SMA, memiliki pekerjaan sebagai petugas keamanan dan memiliki hubungan sebagai ayah dari balita penerima PMT-P.
3. Staf Puskesmas Pagedangan yang Terlibat Langsung dalam Program
PMT-P
Informan  terdiri  dari  tiga  staf  puskesmas  yang  terlibat  langsung dalam program pemberian PMT-P kepada balita gizi buruk dan gizi kurang
di Puskesmas Pagedangan dari tahun 2009 sampai penelitian  berlangsung. Berikut  adalah  karakteristik  informan  staf  Puskesmas  Pagedangan  yang
terlibat langsung dalam program PMT-P:
Tabel 5.5 Karakteristik Staf Puskesmas yang Terlibat Langsung dalam Program
PMT-P di Puskesmas Pagedangan Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Karakteristik
Y SM
P Umur
33 tahun 30 tahun
39 tahun
Pendidikan S1 Gizi
Masyarakat Dokter
D1 Kebidanan
Jabatan Tenaga
Pelaksana Gizi Dokter umum
BP Anak Staf pemegang
program anak
Lama Bekerja 1 tahun
2 tahun 17 tahun
Sumber: Data Primer. Berdasarkan  tabel  5.5  diatas  dapat  diketahui  bahwa  karakteristik
staf puskesmas pagedangan  yang terlibat  langsung dalam program PMT-P yaitu  untuk  informan  staf  puskesmas  Y  berumur  33  tahun,  pendidikan  S1
Gizi  Masyarakat,  memiliki  jabatan  sebagai  tenaga  pelaksana  gizi  di Puskesmas  Pagedangan  dan  memiliki  pengalaman  bekerja  di  Puskesmas
Pagedangan selama satu tahun.
Sedangkan  untuk  informan  staf  puskesmas  SM  berumur  30  tahun, pendidikan dokter, memiliki jabatan sebagai dokter umum yang bertugas di
balai  pengobatan  BP  anak  di  Puskesmas  Pagedangan  dan  memiliki pengalaman bekerja di Puskesmas Pagedangan selama dua tahun.
Sedangkan  untuk  informan  staf  puskesmas  P  berumur  39  tahun, pendidikan  D1  Kebidanan,  memiliki  jabatan  sebagai  staf  pemegang
program anak di Puskesmas Pagedangan dan memiliki pengalaman bekerja di Puskesmas Pagedangan selama 17 tahun.
5.3 Hasil Penelitian
Hasil penelitian terdiri dari perilaku informan utama dalam pemberian makan yang dibedakan menjadi pengetahuan, sikap dan praktiknya dalam pemberian makan
pada  balita  dan  perilaku  informan  utama  dalam  pemeliharaan  kesehatan  yang dibedakan  menjadi  pengetahuan,  sikap  dan  praktiknya  dalam  pemeliharaan
kesehatan  balita.  Hasil  penelitian  diperoleh  dengan  cara  wawancara  mendalam dengan  informan  utama,  baik  dari  kelompok  informan  yang  memiliki  balita  yang
mengalami  peningkatan  status  gizi  selama  tiga  bulan  pemberian  PMT-P  maupun kelompok  informan  yang  memiliki  balita  yang tidak  mengalami peningkatan  status
gizi selama tiga bulan pemberian PMT-P. Untuk  memvalidasi  data  mengenai  praktik  pemberian  makan  dan  praktik
pemeliharaan  kesehatan  yang  didapat  dari  informan  utama,  maka  dilakukan  cross cek  data  dengan  cara  wawancara  mendalam  dengan  informan  keluarga  yang  ikut
serta  dalam  pengasuhan  balita  dan  staf  Puskesmas  Pagedangan  yang  terlibat