BAB III KERANGKA KONSEPTUAL, DEFINISI ISTILAH DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konseptual
Seperti landasan teoritis yang telah dijelaskan dalam tinjauan pustaka, dapat diketahui bahwa akar masalah gizi menurut UNICEF 1998 dalam Husin 2008:38,
adalah terjadi krisis ekonomi, politik dan sosial dalam masyarakat, sehingga menyebabkan terjadinya permasalahan kekurangan pangan, kemiskinan dan
tingginya angka inflasi dan pengangguran. Sedangkan pokok masalahnya dimasyarakat adalah kurangnya pemberdayaan wanita, sumber daya manusia,
rendahnya tingkat pendidikan, pengetahuan dan keterampilan. Adapun faktor tidak langsung menyebabkan kurang gizi adalah tidak cukup persediaan pangan akibat
krisis ekonomi dan rendahnya daya beli masyarakat, pola asuh anak yang tidak memadai akibat dari rendahnya pengetahuan, pendidikan orang tua dan buruknya
sanitasi lingkungan dan akses pelayanan kesehatan dasar masih sulit sehingga berdampak terhadap pola konsumsi dan penyakit infeksi yang secara langsung
menyebabkan kurang gizi. Pola asuh anak merupakan kemampuan keluarga dan masyarakat untuk
menyediakan waktu, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang dengan sebaik-baiknya baik fisik, mental, dan social, berupa sikap dan
perilaku ibu atau pengasuh lain dalam hal kedekatannya dengan anak, memberikan makan, merawat kebersihan, dan memberi kasih sayang Zeitlin, 2000 dalam
Rosmana, 2003. Sedangkan pola asuh anak menurut Sayogyo 1993 adalah praktek
atau perilaku pengasuhan yang diterapkan kepada anak balita yang berkaitan dengan makanan balita dan pemeliharaan kesehatan.
Pola asuh gizi merupakan bagian dari pola asuh anak yaitu praktik di rumah tangga yang diwujudkan dengan tersedianya pangan dan perawatan kesehatan serta
sumber lainnya untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan anak. Aspek kunci dalam pola asuh gizi meliputi perawatan dan perlindungan bagi ibu,
praktik menyusui, pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu MP-ASI, penyiapan makanan, kebersihan diri dan sanitasi lingkungan, praktik kesehatan di
rumah dan pola pencarian pelayanan kesehatan Zeitlin, 2000 dalam Rosmana, 2003:15.
Pola asuh anak merupakan praktek atau perilaku pengasuhan yang diterapkan kepada anak balita yang berkaitan dengan makanan balita dan
pemeliharaan kesehatan Sayogyo, 1993. Menurut CORE 2003 perilaku pemberian makan balita adalah cara pemberian makan sehari-hari terhadap balita
berusia diatas 6 bulan yang meliputi kebiasaan baik yang berhubungan dengan makan, makanan tambahan ASI, pemberian makan secara aktif dan selama sakit,
frekuensi makan dan komposisi makanan CORE, 2003. Selanjutnya menurut Notoatmodjo 2003b:117, perilaku kesehatan dapat diklasifikan menjadi tiga
kelompok yaitu perilaku pemeliharaan kesehatan, perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan kesehatan atau sering disebut perilaku
pencarian pengobatan, dan perilaku kesehatan lingkungan.
Benyamin Bloom 1908 dalam Notoatmodjo 2005:50 membagi perilaku manusia itu ke dalam tiga ranah atau domain yakni: kognitif cognitive, afektif
affective, dan psikomotor psychomotor. Dalam perkembangan selanjutnya, teori Bloom ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan yakni menjadi
tiga tingkat ranah perilaku yaitu pengetahuan, sikap dan praktik tindakan. Notoatmodjo, 2005.
Notoatmodjo 2005:56 menyatakan bahwa perilaku mencakup tiga domain perilaku yaitu pengetahuan, sikap dan praktik oleh karena itu untuk mengukur
perilaku dan perubahannya, khususnya perilaku kesehatan mengacu pada tiga domain perilaku yaitu pengetahuan, sikap, dan praktik atau tindakan.
Berdasarkan konsep Zeitlin 2000, CORE 2003, Benyamin Bloom 1908 dalam Notoatmodjo 2005, dan Notoatmodjo 2005 yang telah dijelaskan diatas,
maka terbentuklah kerangka konseptual seperti bagan 3.1 yang digunakan sebagai kerangka konseptual dalam penelitian ini.
Bagan 3.1 Kerangka Konseptual Pola Asuh Gizi
Pengetahuan perilaku pemberian makan : Komposisi dan porsi makanan balita
Pengolahan dan penyajian makanan Frekuensi pemberian makan
Pemberian ASI dan MP-ASI Pemberian Makanan Tambahan
Sikap terhadap pemberian makan : Komposisi dan porsi makanan balita
Pengolahan dan penyajian makanan Frekuensi pemberian makan
Pemberian ASI dan MP-ASI Pemberian Makanan Tambahan
Praktik pemberian makan : Komposisi dan porsi makanan balita
Pengolahan dan penyajian makanan Frekuensi pemberian makan
Pemberian ASI dan MP-ASI Pemberian Makanan Tambahan
Perilaku Pemberian
Makan
POLA ASUH GIZI
Pengetahuan pemeliharaan kesehatan balita :
Penyakit infeksi pada balita Cara pemeliharaan kesehatan balita
Kebersihan lingkungan
Sikap terhadap pemeliharaan kesehatan balita :
Penyakit infeksi pada balita Cara pemeliharaan kesehatan balita
Kebersihan lingkungan
Praktik pemeliharaan kesehatan balita: Usaha pencegahan dan pengobatan
penyakit infeksi pada balita Usaha pemeliharaan kesehatan dan
gizi balita Usaha menjaga kebersihan
lingkungan
Perilaku Pemeliharaan
Kesehatan
STATUS GIZI BALITA Asupan
makanan Infeksi
penyakit
3.2 Definisi Istilah