yang sehat terkait dengan keadaan yang bersih, rapih dan teratur. Oleh karena itu anak perlu dilatih untuk mengembangkan sifat-sifat sehat sebagai berikut:
a  mandi  2  kali  sehari  b  cuci  tangan  sebelum  dan  sesudah  makan  c menyikat gigi sebelum tidur d membuang sampah pada tempatnya e buang
air kecil dan besar pada tempatnya.
2.4.3 Pengukuran dan Indikator Perilaku Kesehatan
Notoatmodjo  2005:56  menyatakan  untuk  mengukur  perilaku  dan perubahannya,  khususnya  perilaku  kesehatan  mengacu  pada  tiga  domain
perilaku. 1.
Pengetahuan Menurut
Notoatmodjo 2003b:128,
sebelum seseorang
mengadopsi  perilaku  berperilaku  baru,  ia  harus  tahu  terlebih  dahulu  apa arti  atau  manfaat  perilaku  tersebut  bagi  dirinya  atau  keluarganya.  Masih
menurut  Notoatmodjo  2005:56,  pengetahuan  tentang  kesehatan  adalah mencakup  apa  yang  diketahui  oleh  seseorang  terhadap  cara-cara
memelihara kesehatan. Indikator-indikator  apa  yang  dapat  digunakan  untuk  mengetahui
tingkat pengetahuan
atau kesadaran
terhadap kesehatan,
dapat dikelompokkan menjadi:
a. Pengetahuan  tentang  sakit  dan  penyakit  yang  meliputi  penyebab
penyakit, gejala atau tanda-tanda penyakit, bagaimana cara pengobatan, atau  kemana  mencari  pengobatan,  bagaimana  cara  penularannya,
bagaimana cara pencegahannya termasuk imunisasi, dan sebagainya.
b. Pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan dan cara hidup sehat
yang  meliputi  jenis-jenis  makanan  yang  bergizi,  manfaat  makan  yang bergizi  bagi  kesehatan,  pentingnya  olahraga  bagi  kesehatan  dan
sebagainya. c.
Pengetahuan  tentang  kesehatan  lingkungan  yang  meliputi  manfaat  air bersih,  cara-cara  pembuangan  limbah  yang  sehat  dan  sampah,  manfaat
pencahayaan  dan  penerangan  rumah  yang  sehat,  akibat  polusi  bagi kesehatan dan sebagainya Notoatmodjo, 2003b:128.
Menurut  Notoatmodjo  2005:56,  untuk  mengukur  pengetahuan kesehatan  adalah  dengan  mengajukan  pertanyaan-pertanyaan  secara
langsung  wawancara  atau  melalui  pertanyaan-pertanyaan  tertulis  atau angket.  Indikator  pengetahuan  kesehatan  adalah  “tingginya  pengetahuan”
responden  tentang  kesehatan,  atau  besarnya  presentase  kelompok responden  atau  masyarakat  tentang  variabel-variabel  atau  komponen-
komponen kesehatan. 2.
Sikap Pranadji  1988  dalam  Khomsan  dkk  2007b:7  mengemukakan
bahwa  sikap  seseorang  dapat  diketahui  dari  kecenderungan  tingkah  laku yang  mengarah  pada  obyek  tertentu.  Sikap  positif  akan  menumbuhkan
perilaku  positif  dan  sebaliknya  sikap  negatif  akan  menumbuhkan  perilaku negatif pula seperti: menolak, menjauhi, meninggalkan bahkan sampai hal-
hal yang merusak. Melalui pendidikan baik formal maupun nonformal akan memungkinkan  terjadinya  perubahan  sikap  dan  kepercayaan.  Pendidikan
akan  menimbulkan  pengalaman  belajar  pada  seseorang,  sehingga mengetahui  dan  lebih  mengerti  fakta-fakta  tentang  berbagai  obyek  baik
positif maupun negatif. Notoatmojdo  2003b:129  menyatakan  bahwa  sikap  merupakan
penilaian  bisa  berupa  pendapat  seseorang  terhadap  stimulus  atau  objek dalam  hal  ini  adalah  masalah  kesehatan,  termasuk  penyakit.  Setelah
seseorang mengetahui stimulus atau objek, proses selanjutnya akan menilai atau bersikap terhadap stimulus atau objek kesehatan tersebut. Oleh sebab
itu  indikator  untuk  sikap  kesehatan  juga  sejalan  dengan  pengetahuan kesehatan, yakni:
a. Sikap terhadap sakit dan penyakit
Adalah  bagaimana  penilaian  atau  pendapat  seseorang  terhadap:  gejala atau tanda-tanda penyakit, penyebab penyakit, cara pencegahannya atau
cara mengatasinya. b.
Sikap cara pemeliharaan dan cara hidup sehat Adalah  penilaian  atau  pendapat  seseorang  terhadap  cara-cara
memelihara  dan  berperilaku  hidup  sehat.  Dengan  perkataan  lain pendapat atau penilaian lain terhadap makanan, minuman, olahraga dan
sebagainya. c.
Sikap terhadap kesehatan lingkungan Adalah  pendapat  atau  penilaian  seseorang  terhadap  cara-cara
memelihara  dan  berperilaku  hidup  sehat.  Misalnya  pendapat  atau
penilaian  terhadap  air  bersih,  pembuangan  limbah,  polusi,  dan sebagainya Notoatmojdo, 2003b:130.
Pengukuran  sikap  dapat  dilakukan  secara  langsung  ataupun  tidak langsung.  Pengukuran  sikap  secara  langsung  dapat  dilakukan  dengan
mengajukan  pertanyaan-pertanyaan  tentang  stimulus  atau  objek  yang bersangkutan. Misalnya, bagaimana pendapat responden tentang  imunisasi
pada anak balita dan sebagainya Notoatmodjo, 2005:57. 3.
Praktek atau Tindakan practice Menurut  Notoatmodjo  2003b:130  setelah  seseorang  mengetahui
stimulus  atau  objek  kesehatan,  kemudian  mengadakan  penilaian  atau pendapat  terhadap  apa  yang  diketahui  atau  pendapat  terhadap  apa  yang
diketahui,  proses  selanjutnya  diharapkan  ia  akan  melaksanakan  atau mempraktekan  apa  yang  diketahui  atau  disikapinya  dinilai  baik.  Inilah
yang  disebut  praktek  practice  kesehatan,  atau  dapat  juga  dikatakan perilaku  kesehatan  overt  behavior.  Oleh  sebab  itu  indikator  praktek
kesehatan ini juga mencakup hal-hal tersebut diatas, yakni: a.
Tindakan praktek sehubungan dengan penyakit Mencakup  pencegahan  penyakit  misalnya  dengan  mengimunisasikan
anaknya  dan  penyembuhan  penyakit  misalnya  dengan  minum  obat sesuai anjuran dokter dan sebagainya.
b. Tindakan praktek pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
Mencakup  antara  lain:  mengkonsumsi  makanan  dengan  gizi  seimbang, melakukan olahraga secara teratur dan sebagainya.
c. Tindakan praktek kesehatan lingkungan
Mencakup  antara  lain:  membuang  air  besar  di  jamban,  membuang sampah pada tempatnya dan sebagainya.
Pengukuran atau cara mengamati perilaku dapat dilakukan melalui dua  cara,  secara  langsung  maupun  secara  tidak  langsung.  Pengukuran
perilaku  yang  paling  baik  adalah  secara  langsung,  yakni  dengan pengamatan  observasi,  yaitu  mengamati  tindakan  dari  subjek  dalam
rangka memelihara kesehatannya, misalnya: dimana responden membuang air  besar,  makanan  yang  disajikan  ibu  dalam  keluarga  untuk  mengamati
praktik gizi dan sebagainya Notoatmodjo, 2005:59. Sedangkan secara tidak langsung menggunakan metode mengingat
kembali  recall.  Metode  ini  dilakukan  melalui  pertanyaan-pertanyaan terhadap  subjek  tentang  apa  yang  telah  dilakukan  berhubungan  dengan
objek tertentu Notoatmodjo, 2005:59.
2.5 Status Gizi Balita