Ibu dari Balita penerima PMT-P yang tidak Mengalami Peningkatan

Dan untuk informan S berumur 37 tahun, menikah pada umur 15 tahun, pendidikan tamat SD, pekerjaan ibu rumah tangga, pekerjaan suami yaitu wiraswasta, pendapatan keluarga Rp. 650.000 per bulan, memiliki tujuh anggota keluarga dalam satu rumah, dan memiliki satu orang balita dalam keluarga. Karakteristik balita yang mengikuti program PMT yaitu berumur 13 bulan, merupakan anak ke lima dari lima bersaudara, berjenis kelamin laki-laki, memiliki berat lahir 3 kg, mengalami perubahan status gizi dari sebelumnya berstatus gizi kurang menjadi berstatus gizi baik dengan pertambahan berat badan sekitar 2,1 kg, dan memiliki riwayat penyakit infeksi berupa batuk dan demam.

2. Ibu dari Balita penerima PMT-P yang tidak Mengalami Peningkatan

Status Gizi Informan ibu dari balita penerima PMT-P yang tidak mengalami peningkatan status gizi terdiri dari empat informan. Keempat informan tersebut merupakan ibu dari balita gizi buruk dan gizi kurang yang mengikuti program PMT-P minimal tiga bulan dan masih mengikuti program PMT-P ketika penelitian ini berlangsung. Tiga dari empat informan merupakan ibu dari balita penerima PMT-P yang tidak mengalami perubahan status gizi selama pemberian PMT-P, sedangkan satu informan lainnya merupakan ibu dari balita penerima PMT-P yang mengalami penurunan status gizi selama pemberian PMT-P. Status gizi diketahui berdasarkan indikator BBU dari hasil penimbangan berat badan selama periode mei sampai agustus. Berikut adalah karakteristik informan utama ibu dari balita yang tidak mengalami peningkatan status gizi. Tabel 5.2 Karakteristik Ibu dari Balita yang Tidak Mengalami Peningkatan Status Gizi yang Mendapat PMT-P di Puskesmas Pagedangan Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Karakteristik SK N Ai SM Umur 28 tahun 23 tahun 40 tahun 40 tahun Umur nikah 18 tahun 20 tahun 15 tahun 20 tahun Pendidikan Tamat SD Tamat SD Tidak tamat SD Tamat SMA Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Ibu Rumah Tangga Ibu Rumah Tangga Petani Ibu Rumah Tangga Wiraswasta Pekerjaan suami Buruh Buruh Petani Petugas keamanan Pendapatan keluargabulan ± Rp. 500.000 ± Rp. 400.000 ± Rp. 300.000 ± Rp. 1.500.000 Jumlah anggota keluarga dalam serumah 5 orang 7 orang 7 orang 5 orang Jumlah balita dalam Keluarga 1 orang 1 balita 2 balita 1 balita Karakteristik Balita Penerima PMT-P Umur Balita 11 bulan 18 bulan 60 bulan 24 bulan Anak ke 3 1 12 6 Jenis Kelamin Balita Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan BB Lahir Balita 3,8 kg 3 kg 3 kg 3,5 kg Status gizi balita bulan ke 1 dan bulan ke 3 Gizi kurang menjadi gizi kurang Gizi kurang menjadi gizi kurang Gizi kurang menjadi gizi kurang Gizi kurang menjadi gizi buruk Pertambahan BB 0,7 kg 0,8 kg 0,5 kg -0,6 kg berkurang 0,6 kg Riwayat Penyakit Infeksi Batuk, demam, flu, dan diare Batuk, flu, demam dan penyakit kulit. Demam, batuk dan muntah. Batuk, demam, dan flu. Sumber: Data Primer. Berdasarkan tabel 5.2 diatas dapat diketahui untuk informan SK berumur 28 tahun, menikah pada umur 18 tahun, pendidikan tamat SD, pekerjaan ibu rumah tangga, memiliki suami yang bekerja sebagai buruh, dengan pendapatan keluarga ± 500.000 per bulan, memiliki lima anggota keluarga dalam satu rumah, dan memiliki satu orang balita dalam keluarga. Karakteristik balita yaitu berumur 11 bulan, merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara, berjenis kelamin laki-laki, memiliki berat lahir 3,8 kg, tidak mengalami perubahan status gizi yaitu tetap berstatus gizi kurang selama tiga bulan pemberian PMT-P dengan pertambahan berat badan sekitar 0,7 kg, dan memiliki riwayat penyakit infeksi berupa batuk, demam, flu, dan diare. Untuk informan N berumur 23 tahun, menikah pada umur 20 tahun, pendidikan tamat SD, pekerjaan ibu rumah tangga, memiliki suami yang bekerja sebagai buruh, dengan pendapatan keluarga ± 400.000 per bulan, memiliki tujuh anggota keluarga dalam satu rumah, dan memiliki satu orang balita dalam keluarga. Karakteristik balita yaitu berumur 18 bulan, merupakan anak tunggal, berjenis kelamin perempuan, memiliki berat lahir 3 kg, tidak mengalami perubahan status gizi yaitu tetap berstatus gizi kurang selama tiga bulan pemberian PMT-P dengan pertambahan berat badan sekitar 0,8 kg, dan memiliki riwayat penyakit infeksi berupa batuk, demam, flu, dan diare. Sedangkan untuk informan Ai berumur 40 tahun, menikah pada umur 15 tahun, pendidikan tidak tamat SD, pekerjaan ibu rumah tangga dan petani, memiliki suami yang bekerja sebagai petani, memiliki pendapatan keluarga ± 300.000 per bulan, memiliki tujuh anggota keluarga dalam satu rumah, dan memiliki dua orang balita dalam keluarga. Karakteristik balita yaitu berumur 60 bulan, merupakan anak ke 12 dari 13 bersaudara, berjenis kelamin perempuan, memiliki berat lahir 3 kg, tidak mengalami perubahan status gizi yaitu tetap berstatus gizi kurang selama tiga bulan pemberian PMT-P dengan pertambahan berat badan sekitar 0,5 kg, dan memiliki riwayat penyakit infeksi berupa batuk, demam, flu, dan diare. Untuk informan SM berumur 40 tahun, menikah pada umur 20 tahun, pendidikan tamat SMA, pekerjaan ibu rumah tangga dan wiraswasta, memiliki suami yang bekerja sebagai petugas keamanan, dengan pendapatan keluarga ± 1.500.000 per bulan, memiliki lima anggota keluarga dalam satu rumah, dan memiliki satu orang balita dalam keluarga. Karakteristik balita yaitu berumur 24 bulan, merupakan anak keenam dari enam bersaudara, berjenis kelamin perempuan, memiliki berat lahir 3,5 kg, mengalami penurunan status gizi yaitu dari sebelumnya berstatus gizi kurang menjadi berstatus gizi buruk dengan penurunan berat badan sekitar 0,6 kg, dan memiliki riwayat penyakit infeksi berupa batuk, demam, dan flu.

5.2.2 Informan Pendukung

Dokumen yang terkait

Pengaruh Konseling Gizi Pada Ibu Balita terhadap Pola Asuh dan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Amplas

3 67 84

Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Status Gizi Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura kabupaten Langkat Tahun 2008

5 71 83

Hubungan Pola Asuh Anak Dengan Status Gizi Balita Umur 24-59 Bulan Di Wilayah Terkena Tsunami Kabupaten Pidie Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2008

1 38 105

Hubungan Status Gizi Balita Dan Pola Asuh Di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2006

0 41 93

Kecukupan Energi Dan Protein Serta Status Gizi Siswa Smp Yang Mendapat Makan Siang Dan Tidak Mendapat Makan Siang Dari Sekolah Dengan Sisitem Fullday School

4 79 130

Hubungan Antara Pola Konsumsi, Penyakit Infeksi Dan Pantang Makanan Terhadap Risiko Kurang Energi Kronis (Kek) Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2011

2 14 169

Pengaruh Penyuluhan Media Lembar Balik Gizi Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Balita Gizi Kurang Di Puskesmas Pamulang, Tangerang Selatan Tahun 2015

0 19 97

Pengetahuan Gizi dan Persepsi Ibu Rumahtangga Kader dan Bukan Kader Posyandu tentang Kurang Energi Protein (KEP) Balita Serta Pertisipasi Penanggulangannya

0 10 67

Pola Asuh Orang Tua yang Melatarbelakangi Terjadinya Kurang Energi Protein pada Balita di Desa Kedung Rejo Kabupaten Grobogan 2010 - UDiNus Repository

0 0 2

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS POLA ASUH GIZI IBU BALITA KURANG ENERGI PROTEIN (KEP) YANG MENDAPAT PMT-P DI PUSKESMAS PLAYEN I KABUPATEN GUNUNGKIDUL

0 0 23