3.3 Hipotesis
1. Pengetahuan yang buruk mengenai komposisi dan porsi makanan balita, penyiapan dan
penyajian makanan, frekuensi pemberian makan, pemberian ASI dan MP-ASI, dan pemberian makanan tambahan menyebabkan perilaku pemberian makan yang buruk.
2. Sikap yang buruk terhadap pemberian makanan dengan komposisi dan porsi makanan
yang ideal, penyiapan dan penyajian makanan yang sehat dan menarik, frekuensi pemberian makan yang cukup, pemberian ASI eksklusif, dan pemberian makanan
tambahan menyebabkan perilaku pemberian makan yang buruk. 3.
Praktik yang buruk dalam hal komposisi dan porsi makanan, penyiapan dan penyajian makanan, frekuensi pemberian makan, pemberian ASI dan MP-ASI, dan pemberian
makanan tambahan menyebabkan perilaku pemberian makan yang buruk. 4.
Pengetahuan yang buruk mengenai penyakit infeksi pada balita, cara pemeliharaan kesehatan balita, dan kebersihan lingkungan menyebabkan perilaku pemeliharaan
kesehatan yang buruk. 5.
Sikap yang buruk terhadap penyakit infeksi pada balita, cara pemeliharaan kesehatan balita, dan kebersihan lingkungan menyebabkan perilaku pemeliharaan kesehatan yang
buruk. 6.
Praktik yang buruk dalam hal usaha pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi pada balita, pemeliharaan kesehatan dan gizi balita, dan menjaga kebersihan lingkungan
menyebabkan perilaku pemeliharaan kesehatan yang buruk. 7.
Pengetahuan, sikap, dan praktik yang buruk dapat menyebabkan perilaku pemberian makan dan pemeliharaan kesehatan yang buruk.
8. Perilaku pemberian makan dan pemeliharaan kesehatan yang buruk menyebabkan pola
asuh gizi yang buruk.
9. Pola asuh gizi yang buruk dapat menyebabkan KEP pada balita.
10. Perilaku pemberian makan dan pemeliharaan kesehatan yang baik dapat menyebabkan
kenaikan status gizi pada balita. 11.
Faktor-faktor penyebab KEP pada balita adalah pola asuh gizi perilaku pemberian makan dan perilaku pemeliharaan kesehatan yang buruk, yang meliputi pemberian
makanan dengan komposisi dan porsi yang tidak mencukupi, pengolahan dan penyajian makanan yang tidak baik, frekuensi pemberian makan yang kurang, tidak diberikan ASI
dan MP-ASI yang cukup, dan pemberian makanan tambahan yang kurang, serta tidak ada atau kurangnya upaya pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi, cara
pemeliharaan kesehatan dan kebersihan lingkungan.
BAB IV METODE PENELITIAN YANG DIGUNAKAN