status gizi balita yang ternyata dilakukan oleh informan yang balitanya mengalami peningkatan status gizi.
6.9 Pola Asuh Gizi
Pola asuh gizi adalah praktik di rumah tangga yang diwujudkan dengan tersedianya pangan dan perawatan kesehatan serta sumber lainnya untuk
kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan anak. Pola asuh gizi dapat dilihat dari perilaku ibu dalam mengasuh anaknya terutama dalam hal pemberian
makan dan pemeliharaan kesehatan anak. Berdasarkan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian
besar informan utama tidak menerapkan pola asuh gizi yang baik kepada balitanya, karena sebagian besar informan utama memiliki perilaku pemberian makan dan
pemeliharaan kesehatan balita yang secara umum termasuk buruk. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh kurangnya penyuluhan ataupun kurangnya pemahaman
dan kesadaran informan utama untuk mematuhi aturan petugas kesehatan, yang mungkin juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang rendah. Selain itu
kurangnya fasilitas sarana dan prasarana yang dapat menunjang praktik pemberian makan dan pemeliharaan kesehatan balita, mungkin juga menjadi penghambat bagi
informan utama untuk menerapkan pola asuh gizi yang baik kepada balitanya, mengingat sebagian besar informan utama memiliki tingkat ekonomi yang rendah.
Pola asuh gizi yang buruk mungkin menjadi penyebab balita mengalami KEP dan tidak mengalami peningkatan status gizi meskipun telah mengikuti program
pemberian PMT-P di Puskesmas. Sebagaimana hasil penelitian Harsiki 2003 yang menunjukkan bahwa semakin kurang pola asuh anak semakin besar kemungkinan
memberikan dampak terjadi KEP pada anak batita sebesar 2,568 kali dibandingkan pola asuh anak yang cukup. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Rosmana 2003
yang menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara pola asuh gizi dengan status gizi anak usia 6-24 bulan.
Selain itu menurut Satoto 1997, faktor yang cukup dominan yang menyebabkan meluasnya keadaan gizi kurang ialah perilaku yang kurang benar di
kalangan masyarakat dalam memilih dan memberikan makanan kepada anggota keluarganya, terutama kepada anak-anak. Memberikan makanan feeding dan
perawatan anak caring yang benar mencapai status gizi yang baik melalui pola asuh yang dilakukan ibu kepada anaknya akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Pola asuh anak yang tidak memadai merupakan faktor yang penting dalam menyebabkan masalah gizi kurang pada balita.
Namun meskipun demikian, sebagian besar informan utama yang balitanya mengalami peningkatan status gizi ternyata memiliki pola asuh gizi yang lebih baik
dibandingkan dengan informan utama yang balitanya tidak mengalami peningkatan status gizi. Hal ini bisa dilihat dari perilaku pemberian makan dan pemeliharaan
kesehatan yang baik terutama dalam hal porsi makanan utama, makanan tambahan, dan MP-ASI, serta frekuensi pemberian makanan utama dan makanan tambahan,
kebiasaan jajan balita, pengobatan balita, dan cara menaikkan status gizi balita.
Selain itu, mereka juga memiliki pengetahuan yang baik mengenai porsi dan penyajian makanan, sikap yang baik terhadap kebiasaan jajan balita, dan praktik
yang baik dalam hal porsi makanan, frekuensi pemberian makan, pemberian makanan tambahan dan upaya pengobatan penyakit infeksi yang diderita balita.
6.10 Faktor-faktor yang Dominan dalam Menaikkan Status Gizi Balita