3. Kebersihan Lingkungan
Sikap terhadap kebersihan lingkungan yang dimaksudkan dalam penelitian ini, adalah pendapat informan utama mengenai sanitasi
lingkungan, berupa pentingnya penyediaan ruang bermain bagi balita, penggunaan air bersih, pertukaran udara dan pencahayaan rumah yang baik,
pembuangan limbah dan sampah yang sehat, dan penyediaan WC atau kamar mandi didalam rumah.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan dengan informan utama, dapat diketahui seluruh informan menganggap penting
penyediaan ruang bermain bagi balita. Menurut mereka hal tersebut dapat menyebabkan balita terhindar dari kotoran, bebas dan aman dalam bermain,
serta dapat menjaga kesehatan balita. Berikut kutipannya: “Penting, abeh sehat, tapina sok kokotoran bae lah budak mah”
“Penting, supaya sehat, tapi suka main kotor aja lah anak tuh” Informan E.
“Butuh ruangan ulin si, supaya bebas kitu aman, lamun cara aya mah
” “Butuh ruangan main si, supaya bebas gitu aman, kalo ada”
Informan S. “Butuh atuh, lamun ulin diluar mah pan besi ka jalan gede kitu
bahaya pan” “Butuh dong, kalo main diluar tuh kan nanti ke jalan raya gitu
bahaya kan” Informan N. Seluruh informan berpendapat bahwa penggunaan air bersih
merupakan hal yang penting dalam usaha menciptakan lingkungan sehat bagi balita, karena menurut mereka penggunaan air bersih dapat membantu
menghilangkan semua kotoran dan kuman penyebab penyakit, serta membantu dalam menjaga kebersihan lingkungan. Berikut kutipannya:
“Penting atuh, ngajaga kebersihan, ngajaga tina sagala kotoran, panyakit kitu, kuman-
kuman penyebab panyakit kitu” “Penting dong, menjaga kebersihan, mencegah dari segala
kotoran, penyakit gitu, kuman- kuman penyebab penyakit gitu”
Informan S. “Setuju, atuh abeh sehat, pan kalo air kotor berkuman naon,
harusnya air bersih, air kotor mah pan dibuang” “Setuju, supaya sehat, kan kalo air kotor berkuman gitu, harusnya
air bersih, air kotor tuh kan dibuang” Informan A. Selain itu seluruh informan menganggap penting pertukaran udara
dan pencahayaan yang baik didalam rumah, karena menurut mereka hal tersebut dapat membantu menjaga kesehatan dan menjauhkan dari penyakit.
Berikut kutipannya:
“Penting, abeh naon karah udara anu jore kaluar, udara anu bagus teh arasup kitu, seger kitu”
“Penting, supaya apa tuh udara yang jelek keluar, udara yang bagus tuh masuk gitu, segar gitu”Informan S.
“Penting ya kalo gak kita gampang sakit, ya cahaya matahari juga penting” Informan SM.
Seluruh informan juga setuju dengan pembuangan sampah dan limbah rumah tangga pada tempatnya, atau pada tempat yang tertutup.
Karena menurut mereka hal tersebut dapat menjaga lingkungan tetap sehat, terhindar dari kotoran. dan mencegah timbulnya penyakit seperti demam
berdarah. Namun meskipun demikian, seluruh informan mengaku membuang sampah dan limbah ditempat terbuka, dan dekat dengan rumah.
Berikut kutipannya:
“Setuju ya biar lingkungannya sehat aja, biar jaga kesehatan, biar jangan banyak nyamuk, biar gak kena DBD” Informan B.
“Setuju, ya buang sampah pada tempatnya, karena sampah itu ya mengandung sumber penyakit ya” Informan SM.
“Setuju atuh, urang mah tuh lamun buang sampah didinya, lamun heunteu atuh ambalayah ih, lamun limbah eta kuduna mah tertutup
” “Setuju dong, kita mah kalo buang sampah disitu, kalo gak jadinya
berantakan, kalo limbah seharusnya tertutup ” Informan SK.
Dan seluruh informan setuju dengan penyediaan WC dan kamar
mandi didalam rumah, karena menurut mereka hal tersebut dapat membantu dalam
menjaga kebersihan.
Namun meskipun
demikian, dalam
kenyataannya sebagian besar informan terutama yang balitannya mengalami peningkatan status gizi, mengaku tidak memiliki WC didalam rumah.
Berikut kutipannya: “Setuju, biar enak, gak bau, biar bersih” Informan B.
“Setuju, di WC jeung di empang kan sarua bae nyah bagus” “Penting, tapi urang mah di empang”
“Penting, tapi kita tuh di empang” Informan S. “Setuju, di WC dan di empang sama aja kan bagus” Informan N.
5.3.7 Gambaran Praktik Pemeliharaan Kesehatan Balita