Namun meskipun demikian, terdapat beberapa informan utama yang memiliki pengetahuan dan sikap yang baik, serta kesadaran tinggi, yang terbukti
memiliki praktik pemberian makan yang baik, khususnya dalam hal komposisi dan porsi makanan, dan praktik pemberian ASI, yang ternyata dilakukan oleh informan
utama yang balitanya mengalami peningkatan status gizi.
6.5 Pengetahuan Pemeliharaan Kesehatan Balita
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, dapat diketahui bahwa sebagian besar informan utama baik yang balitanya
mengalami peningkatan status gizi maupun yang tidak mengalami peningkatan status gizi, memiliki pengetahuan yang sama di semua aspek perilaku pemeliharaan
kesehatan balita. Sebagian besar informan utama memiliki pengetahuan yang secara umum
termasuk buruk mengenai penyakit infeksi dan kebersihan lingkungan. Karena sebagian besar informan tidak mengetahui jenis penyakit infeksi seperti diare, DBD,
TBC, campak dan lain-lain. Selain itu mayoritas informan utama juga lebih mengenal penyakit menular daripada penyakit infeksi, dan hanya mengenal penyakit
infeksi sebagai penyakit akibat tertusuk paku atau benda tajam. Dan kurang mengetahui penyebab penyakit infeksi secara tepat, seperti penyebab penyakit
infeksi diare dan TBC
4
. Namun meskipun demikian, sebagian besar informan
4
TBC atau Tuberkolosis adalah penyakit infeksi karena bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat merusak paru-paru sistem saraf sentral, tulang dan sendi.
ternyata memiliki pengetahuan yang cukup mengenai jenis, cara penularan, akibat, serta gejala penyakit infeksi secara umum pada balita.
Selain itu dalam hal kebersihan lingkungan khususnya mengenai cara pembuangan sampah dan limbah, sebagian besar informan menjawab sebaiknya
sampah dibuang dengan cara dikumpulkan ditempat pembuangan sampah dan kemudian dibakar. Sedangkan untuk limbah, sebaiknnya dibuang disaluran air yang
mengalir ke empang atau sungai. Seperti diketahui bahwa cara pembuangan sampah dan limbah dilokasi terbuka seperti yang dikemukakan informan tersebut, dapat
menjadi tempat yang baik bagi vektor penyakit menular untuk berkembang biak, selain itu polusi yang dihasilkan dari pembakaran sampah dapat menimbulkan
beberapa gangguan kesehatan terutama untuk balita, seperti penyakit infeksi saluran pernafasan atau ISPA. Selain tidak mengetahui cara pembuangan sampah dan
limbah yang baik, sebagian besar informan utama juga tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan perilaku hidup bersih dan sehat.
Meskipun sebagian besar informan memiliki pengetahuan yang buruk mengenai penyakit infeksi, kebersihan lingkungan dan perilaku hidup sehat dan
bersih, sebagian besar informan utama memiliki pengetahuan yang baik mengenai cara pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi dan cara pemeliharaan kesehatan
balita secara umum. Hal ini mungkin disebabkan karena sebagian besar informan utama sering mendapatkan konseling atau penyuluhan dari petugas kesehatan, atau
mendapat pengetahuan dari pengalaman tetangga dan kerabat mereka yang pernah menderita penyakit infeksi atau penyakit menular.
Selain itu sebagian besar informan utama juga memiliki pengetahuan yang baik mengenai cara meningkatkan dan memantau status gizi balita, dan manfaat
imunisasi, yang dapat dilihat dari jawaban mereka yang menjawab cara meningkatkan dan memantau status gizi balita adalah dengan diberi makan yang
banyak dan teratur, diberi vitamin, dan selalu menimbang anak di puskesmas atau posyandu. Selain itu mereka juga mengetahui dampak KEP pada balita, yang
menurut mereka dapat menyebabkan mata balita terlihat layu, perutnya membuncit, tidak mau makan, berat badan balita menjadi menurun atau kurus, mengurangi
kecerdasan, menghambat perkembangan, dan bisa menyebabkan kematian pada balita. Sedangkan menurut Suhardjo 2003:8, kekurangan gizi pada semua umur
dapat menyebabkan mudahnya terkena serangan infeksi dan penyakit lainnya serta lambatnya proses regenerasi sel tubuh. Selain itu sebagian besar informan
mengetahui manfaat imunisasi pada balita, yaitu untuk meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah kelumpuhan, dan menyebabkan balita mereka sehat dan kuat.
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan informan utama mengenai pemeliharaan kesehatan balita secara umum termasuk
buruk, terutama dalam hal penyakit infeksi dan kebersihan lingkungan yang berpengaruh terhadap usaha menciptakan lingkungan bersih untuk balita. Namun
meskipun demikian, sebagian besar informan utama memiliki pengetahuan yang secara umum baik mengenai pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi dan cara
pemeliharaan kesehatan balita.
6.6 Sikap Pemeliharaan Kesehatan Balita