selain mendapat pelayanan perbaikan gizi melalui PMT, juga mendapat pelayanan
kesehatan dasar,
pelayanan rujukan,
pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular Depkes RI, 1999 dalam Yunarto, 2003:23.
2.7.3 Jenis-Jenis PMT
1. PMT Penyuluhan
PMT Penyuluhan merupakan salah satu cara penyuluhan gizi khususnya untuk meningkatkan keadaan gizi anak balita, ibu hamil dan ibu
menyusui. PMT sebagai sarana penyuluhan bertujuan memberikan pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran masyarakat ke arah perbaikan
cara pemberian makanan anak balita, ibu hamil dan ibu menyusui dan bertujuan untuk memperluas jangkauan pelayanan program UPGK serta
menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan bahan makanan setempat dan dapat diusahakan secara swadaya PMT penyuluhan tidak
dapat diberikan setiap hari tetapi harus secara periodik bertahap dan dapat mencapai tujuan PMT tersebut. PMT sebagai sarana penyuluhan diberikan
kepada semua anak balita, ibu hamil trismester III dan ibu menyusui yang anaknya berumur 150 hari Setiarso, 2002 dalam Yunarto, 2003:23.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh masyarakat untuk meningkatkan usaha penyuluhan mengenai makanan bayi dan balita. Apabila kegiatan ini
dilakukan dan waktunya bersamaan dengan harijadwal Posyandu maka disediakan meja khusus PMT sesudah meja penyuluhan setelah meja ke
lima. Dan apabila dilaksanakan di luar jadwal posyandu maka dapat
dilaksanakan kapan saja sesuai dengan kegiatan bersama Setiarso, 2002 dalam Yunarto, 2003:24.
2. PMT Pemulihan
PMT sebagai sarana pemulihan keadaan gizi adalah dalam arti suatu kegiatan yang nyata merupakan salah satu bentuk kegiatan pemberian
zat gizi berupa makanan ke keluarga dalam rangka program UPGK dan memiliki tujuan memperbaiki keadaan gizi golongan rawan gizi yang
menderita kurang gizi yaitu anak balita terutama anak dibawah tiga tahun, ibu hamil dan menyusui. Kegiatan ini diberikan setiap hari sampai keadaan
gizi penerima makanan tambahan itu menunjukkan perbaikan dan hendaknya PMT Pemulihan itu benar-benar sebagai penambah dan tidak
mengurangi jumlah makanan yang dimakan setiap hari di rumah. Pelaksanaan PMT Pemulihan yang khusus bagi balita 6 -
≤ 59 bulan dilaksanakan secara terkoordinir dari tingkat pasar hingga ke Puskesmas
dan diberikan kepada bayi usia 6 - ≤ 59 bulan. Bentuk makanan yang
diberikan berupa blended food makanan dari bahan makanan setempat, susu dan biskuit Setiarso, 2002 dalam Yunarto, 2003:24.
Program PMT pemulihan merupakan program yang ditujukan kepada balita gizi buruk yang membutuhkan dalam rangka meningkatkan
status gizinya, berupa pemberian makanan tambahan selama 90 hari yang terbagi dalam dua bentuk PMT yaitu PMT pabrikan susu instan, biskuit,
makanan hasil olahan pabrik dan PMT lokal makanan olahan sendiri dengan bahan makanan yang dibeli di pasar atau bahan makanan hasil
pemanfaatan lahan pekarangan disusun sesuai menu dengan formula yang mengandung kalori dan protein tinggi. Tujuan program PMT pemulihan
yaitu mendororong anak untuk makan sebanyak mungkin, memulai dan atau mendorong pemberian ASI secukupnya, untuk merangsang
perkembangan fisik dan emosional serta menyiapkan ibu danatau pengawas dalam perawatan balita selama mengalami masalah gizi buruk
Arisman, 2002.
2.7.4 Ketentuan Pemberian PMT