BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perilaku
2.1.1 Pengertian
Menurut Notoatmodjo 2003b:114, dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan mahluk hidup yang bersangkutan. Perilaku manusia adalah
semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Sedangkan menurut Lewit
yang dikutip oleh Maulana 2009:185 perilaku merupakan hasil pengalaman dan proses interaksi dengan lingkungannya, yang terwujud dalam bentuk
pengetahuan, sikap, dan tindakan sehingga diperoleh keadaan seimbang antara kekuatan atau pendorong dan kekuatan penahan. Perilaku seseorang dapat
berubah jika terjadi ketidakseimbangan antara kedua kekuatan didalam diri seseorang. Sedangkan menurut Skiner 1938 yang dikutip Notoatmodjo
2003a:118 mengemukakan bahwa perilaku adalah merupakan hasil hubungan antara perangsang stimulus dan tanggapan respon.
Dilihat dari bentuk respons terhadap stimulus, menurut Notoatmodjo 2003b:115 perilaku dapat dibedakan menjadi dua:
1. Perilaku tertutup covert behavior
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup covert. Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih
terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuankesadaran, dan sikap yang
terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain. Misalnya: seorang ibu hamil tahu
pentingnya periksa kehamilan, seorang pemuda tahu bahwa HIVAIDS dapat menular melalui hubungan seks, dan sebagainya.
2. Perilaku terbuka overt behavior
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk
tindakan atau praktek practice. Misalnya seorang ibu memeriksakan kehamilannya atau membawa anaknya ke puskesmas untuk diimunisasi.
2.1.2 Proses Adopsi Perilaku
Rogers 1974 dalam Maulana 2009:194 mengungkapkan bahwa sebelum individu mengadopsi perilaku baru, terjadi proses berurutan dalam
dirinya. Proses ini disebut AIETA, meliputi awareness individu menyadari atau mengetahui adanya stimulusobjek, interest orang mulai tertarik pada
stimulus, evaluation menimbang baik buruknya stimulus bagi dirinya, trial orang mulai mencoba perilaku baru, dan adoption orang telah berperilaku
baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus. Dalam penelitian berikutnya Rogers menyimpulkan, proses adopsi perilaku
tidak selalu melalui tahap-tahap tersebut Maulana, 2009:194. Selain itu menurut Rogers dalam Notoatmodjo 2003b:122, apabila
penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif, maka perilaku
tersebut akan bersifat langgeng long lasting. Sebaliknya apabila perilaku itu
tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama.
2.1.3 Domain Perilaku