Pengujian Data Pencilan Komparasi Kinerja Desa-Desa Eks Transmigrasi dan Desa-Desa Non- Transmigrasi
Analisis Factoring dan Rotasi Berdasarkan matriks komponen yang terbentuk Tabel 41, terlihat bahwa
semua peubah memiliki koefisien factor loading yang signifikan 0.5. Ini menunjukkan bahwa peubah-peubah yang ada mampu mewakili faktor yang ada.
Tabel 41 Matriks komponen peubah indikator stadia desa eks transmigrasi
Peubah Komponen
1 2
3 BIDAN
-.585 .264
.321 SD
-.568 .495
-.132 RUMAH
.575 -.392
-.246 BABINSA
.566 -.286
.101 LAHAN
.442 .005
.812 IP
.498 .632
.099 INP
.667 .372
-.201 PD
.503 .514
-.153
Selanjutnya mengacu pada factor loading terbesar, terlihat bahwa faktor 1 terbentuk oleh peubah BIDAN, SD, RUMAH, BABINSA, dan INP. Faktor 2
terbentuk oleh peubah IP dan PD sedangkan faktor 3 terbentuk oleh peubah LAHAN. Fakta ini menunjukkan bahwa pengelompokan peubah dalam faktor
pada component matrix ini belum sesuai dengan pengelompokan yang secara teoritis telah dikemukakan sebelumnya. Hal ini terlihat terutama pada peubah INP
yang secara teoritis berada pada kelompok IP dan PD aktivitas non pertanian tetapi ternyata berada pada kelompok kesejahteraan masyarakat BIDAN, SD,
RUMAH DAN BABINSA. Model awal dari matriks faktor ini secara teoritis sulit untuk
diinterpretasikan. Oleh karenanya dilakukan rotasi faktor dengan metode Oblique. Hasil rotasi faktor tersebut diberikan pada Tabel 42. Mengacu pada matriks
struktur Tabel 42 terlihat bahwa delapan peubah yang diajukan mengelompok pada tiga kelompok, dengan kelompok pertama adalah BIDAN, SD, RUMAH
DAN BABINSA. Kelompok kedua adalah IP, INP dan PD, sedangkan kelompok ketiga adalah LAHAN. Berdasarkan peubah pembentuknya, faktor 1 merupakan
faktor kesejahteraan, faktor 2 adalah aktivitas non-pertanian dan faktor 3 adalah aktivitas pertanian.
Tabel 42 Matriks struktur peubah-peubah indikator stadia desa eks transmigrasi Peubah
Komponen 1
2 3
BIDAN -.682
-.268 .079
SD -.709
-.028 -.349
RUMAH .730
.160 -.006
BABINSA .599
.179 .310
LAHAN .203
.195 .915
IP .043
.777 .242
INP .379
.755 .034
PD .159
.733 .014
Pemilihan Surrogate Variable Untuk analisis lebih lanjut, dilakukan pemilihan surrogate variable atau
peubah pengganti dari faktor yang terbentuk. Surrogate variable atau peubah pengganti ini adalah peubah asli.
Pemilihan surrogate variable didasarkan pada faktor peubah dengan factor loading
tertinggi pada faktor bersangkutan. Dengan demikian, pada tahap analisis selanjutnya, digunakan peubah dengan nilai asli bukan dalam skor faktor, tetapi
dengan jumlah peubah yang lebih sedikit. Selanjutnya, berdasarkan hasil dari structure matrix
sebelumnya, maka terpilih surrogate variable yaitu persentase rumah permanen sebagai wakil dari indikator kesejahteraan, industri pertanian
sebagai wakil dari aktivitas non-pertanian dan persentase lahan tani sebagai wakil dari indikator aktivitas pertanian.
Penyeragaman Dimensi Peubah yang digunakan dalam hal ini surrogate variable hasil analisis
sebelumnya, adalah peubah-peubah dengan dimensi pengukuran yang berbeda. Untuk menyeragamkan dimensi pengukuran dilakukan dengan Min-Max Method,
dan hasilnya dapat dilihat pada Lampiran 8. Pembobotan dan Agregasi
Pembobotan dilakukan dalam rangka mendapatkan besaran proporsi untuk masing-masing peubah dalam penetapan indikator komposit. Pembobotan masing-
masing peubah dengan membagi Explained Variance dari factor loading masing- masing faktor peubah dengan Total Explained Variance
Pembobotan untuk masing-masing peubah diberikan sebagai berikut: