yaitu pada kasus Desa Baru Pelepat lihat Lampiran 3. Dengan menghilangkan kasus tersebut, maka terlihat seluruh kasus dan peubah tidak lagi mengandung
univariate outlier lihat Lampiran 4.
Pada tahap selanjutnya adalah pengujian multivariate outlier. Hasil pengujian multivariate outlier dapat dilihat pada Lampiran 5. Dari Lampiran 5
terlihat bahwa terdapat satu kasus yang mengandung multivariate outlier yaitu kasus Desa Pulau Bayur dengan nilai D Mahalanobis sebesar 40,07. Nilai ini
lebih besar dibandingkan Jarak Mahalanobis dengan DF=16 pada tingkat p0,001 yang sebesar 39,25. Dengan menghilangkan kasus Desa Pulau Bayur, selanjutnya
dilakukan pengujian multivariate outlier hasilnya pada Lampiran 6. Berdasarkan Lampiran 6 data tidak lagi mengandung unsur multivariate outlier.
6.2.3. Analisis Faktor
Pengujian Peubah-Peubah yang Telah Ditentukan Pengujian dilakukan dengan metode Keiser-Meyer-Olkin KMO measure
adequacy, Bartlett test of sphericity dan pengukuran MSA Measure of Sampling
Adequacy . Kesimpulan layak tidaknya analisis faktor dilakukan baru sah secara
statistic dengan uji KMO measure adequacy dan Bartlett Test of Sphericiy. Jika nilai KMO berkisar antara 0,5 sampai 1, maka analisis faktor layak dilakukan.
Sebaliknya, jika KMO di bawah 0,5 maka analisis faktor tidak layak dilakukan. Bartlett Test
merupakan uji statistik untuk menguji apakah betul peubah- peubah yang dilibatkan berkorelasi, dengan hipotesis:
H : Tidak ada korelasi antarpeubah
H
1
: Ada korelasi antarpeubah Kriteria uji dengan melihat p-value signifikansi : Terima H
, jika sig. 0.05 atau tolak H
jika Sig. 0.05 Selanjutnya analisis MSA bertujuan untuk melihat kelayakan masing-
masing peubah untuk dapat dimasukkan dalam analisis faktor. Angka MSA berkisar antara 0 sampai 1, dengan kriteria:
MSA = 1, peubah tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh peubah lain MSA 0,5, peubah tersebut masih bisa diprediksi dan bisa dianalisa lebih lanjut
MSA = 0.5, peubah tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisis lebih lanjut, atau dikeluarkan dari peubah lainnya.
Perhitungan KMO dan Bartlett Test dari indikator-indikator yang digunakan diberikan pada Tabel 35 berikut.
Tabel 35 KMO and Bartletts Test peubah-peubah indikator stadia desa eks transmigrasi
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .575
Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square
471.929 df
120 Sig.
.000 Dari Tabel 35 terlihat nilai KMO adalah sebesar 0,575. Dengan demikian
analisis faktor dengan menggunakan peubah-peubah yang dikemukakan layak dilakukan. Berdasarkan Bartlett’s Test of Sphericity dapat dilihat bahwa nilai Chi-
Square adalah 471.929 dengan derajat bebas sebesar 120 dan p-value sig sebesar 0.000. Karena p-value 0.000 0.05 maka H
ditolak. Artinya, benar-benar terdapat korelasi antarpeubah yang digunakan.
Selanjutnya pengukuran MSA Measure of Sampling Adequacy diberikan pada Tabel 36 berikut:
Tabel 36 Pengukuran MSA peubah-peubah indikator stadia desa eks transmigrasi
No. Peubah
Nilai MSA Keterangan
1 BIDAN 0.777
Layak 2 POSYANDU
0.477 Dikeluarkan
3 TK 0.442
Dikeluarkan 4 SD
0.672 Layak
5 SMP 0.388
Dikeluarkan 6 RUMAH
0.658 Layak
7 RTM 0.396
Dikeluarkan 8 HANSIP
0.289 Dikeluarkan
9 BABINSA 0.650
Layak 10 PPM
0.486 Dikeluarkan
11 KK 0.265
Dikeluarkan 12 LAHAN
0.757 Layak
13 IP 0.651
Layak 14 INP
0.736 Layak
15 PD 0.580
Layak 16 JS
0.497 Dikeluarkan
Sumber: Lihat Print-out SPSS Lampiran 7.
Berdasarkan kriteria yang telah dikemukakan sebelumnya, terlihat bahwa dari 16 peubah yang dianalisis, hanya 8 peubah yang memiliki nilai MSA 0.5.
Peubah-peubah tersebut adalah BIDAN, SD, RUMAH, BABINSA, LAHAN, IP, INP, dan PD. Sedangkan 8 peubah lainnya yang memiliki nilai MSA = 0.5
adalah POSYANDU, TK, SMP, RTM, HANSIP, PPM, KK dan JS. Dengan mengeluarkan 8 peubah tersebut, dilakukan pengujian ulang
terhadap pengukuran MSA. Berdasarkan pengujian ulang MSA terlihat bahwa semua peubah memiliki nilai MSA 0.5.
Tabel 37 Pengukuran ulang MSA peubah-peubah indikator stadia desa eks transmigrasi
BIDAN SD
RUMAH BABINSA LAHAN
IP INP
PD Anti-image
BIDAN .815
-.149 .117
.103 -.009
.026 .115
.004 Covariance
SD -.149
.777 .166
.145 .136
-.028 .033
-.033 RUMAH
.117 .166
.769 -.127
-.038 .139
-.105 -.128
BABINSA .103
.145 -.127
.822 -.060
-.106 -.033
.047 LAHAN
-.009 .136
-.038 -.060
.905 -.089
-.021 -.059
IP .026
-.028 .139
-.106 -.089
.739 -.238
-.183 INP
.115 .033
-.105 -.033
-.021 -.238
.708 -.152
PD .004
-.033 -.128
.047 -.059
-.183 -.152
.805 Anti-image
BIDAN .793a
-.187 .147
.126 -.011
.033 .152
.005 Correlation
SD -.187
.733a .214
.181 .162
-.037 .045
-.042 RUMAH
.147 .214
.691a -.159
-.045 .185
-.143 -.163
BABINSA .126
.181 -.159
.772a -.069
-.136 -.043
.058 LAHAN
-.011 .162
-.045 -.069
.792a -.109
-.027 -.070
IP .033
-.037 .185
-.136 -.109
.615a -.329
-.237 INP
.152 .045
-.143 -.043
-.027 -.329
.729a -.202
PD .005
-.042 -.163
.058 -.070
-.237 -.202
.707a
Pengujian ulang juga dilakukan untuk KMO dan Bartlett Test. Berdasarkan pengujian ulang memperlihatkan bahwa nilai KMO 0,721 0,5 dan nilai Chi-
Square adalah 181,081 dengan derajat bebas 28 dan p-value 0.000 0.05. Dengan demikian, matrik korelasi yang terbentuk menunjukkan benar-benar
terdapat korelasi antar peubah yang digunakan. Tabel 38 Pengujian ulang KMO dan Bartletts Test peubah-peubah indikator
stadia desa eks transmigrasi
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy .
.721
Bartletts Test of Sphericity
Approx. Chi-Sq uare
182.829 df
28 Sig.
.000