Kondisi Sosial Ekonomi Penduduk di Desa-Desa Eks Transmigrasi

139 Tabel 16 Kaitan tujuan, alat analisis, unit analisis, peubah dan sumber data No. Tujuan penelitian Alat analisis Unit analisis PeubahParameter Sumber data 1. Menganalisis kinerja desa-desa eks transmigrasi  Evaluasi dan Pengujian Data  Analisis Faktor dan Tahapannya  Analisis Diskriminan  Desa  Derajat kesehatan  Derajat pendidikan  Pendapatan masyarakat  Keamanan  Aktivitas pertanian  Aktivitas non-pertanian  Podes 2008  SE 2006  Kecamatan dalam Angka  PPLS BPS 2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja desa- desa eks transmigrasi  Ordinal Logit  Desa  Jarak Desa dari ibukota kabupaten  Permukaan jalan antar desa terluas  Komoditi asal tanaman utama transmigran  Rata-rata lama penempatan transmigran  Dominasi daerah asal transmigran  Rata-rata pertumbuhan ekonomi kabupaten  Rasio perusahaanusaha per 1000 pddk  Depnakertrans  Kecamatan dalam Angka  Kabupaten dalam Angka  SE 2006 3. Menganalisis kondisi sosial ekonomi penduduk desa-desa eks transmigrasi  Deskriptif Kuantitatif  Keluarga  Karakteristik Kepala Keluarga  Struktur dan Kegiatan Anggota Keluarga  Karakteristik Tempat Tinggal  Kepemilikan Lahan dan Pendapatan  Survai 4. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keterkaitan desa-desa eks transmigrasi terhadap wilayah sekitarnya  Binary Logit perjalanan bekerja  Individu  Umur  Jenjang pendidikan formal  Status Pekerjaan  status dalam keluarga  Daerah asal  Luas lahan perkapita dalam keluarga  Stadia Desa  Survai  Binary Logit perjalanan belanja  Keluarga  Umur Kepala Keluarga tahun  Jenjang pendidikan Kepala Keluarga  Umur Istri tahun  Jenjang pendidikan Istri  Umur Anak Tertua tahun  Jenjang pendidikan Anak Tertua  Pendapatan perkapita keluarga  Daerah asal  Stadia Desa  Survai Keterangan: PODES=Potensi Desa; SE=Sensus Ekonomi; PPLS=Pendataan Program Perlindungan Sosial V GAMBARAN UMUM TRANSMIGRASI DI PROVINSI JAMBI

5.1 Sejarah dan Perkembangan Transmigrasi di Provinsi Jambi

Transmigrasi di Provinsi Jambi telah dimulai pada masa kolonisasi. Keberhasilan kolonisasi di Lampung yang pada mulanya merupakan daerah percobaan terutama dalam penyediaan pangan, telah memotivasi Pemerintah Belanda untuk meningkatkan produksi pangan tersebut dengan mengembangkan daerah kolonisasi termasuk ke daerah Jambi. Pada masa kolonisasi, Provinsi Jambi dulu berstatus Karesidenan Jambi termasuk wilayah Sumatera Tengah. Pelaksanaan program kolonisasi dimulai pada tahun 1940 yang ditandai dengan pengiriman 506 kepala keluarga KK dengan 1.945 jiwa dari Pulau Jawa menuju daerah Bangko-Tabir dekat Rantau Panjang yang sekarang dikenal dengan kampung 1 sd Kampung 12 di Desa Margoyoso. Kolonisasi pada masa tersebut bersifat kolonisasi pertanian, yaitu penyediaan buruh murah untuk pembangunan pertanian dalam jangka panjang. Selanjutnya, kegiatan perpindahan penduduk dari daerah asal dilanjutkan setelah masa kemerdekaan Indonesia yang dikenal dengan istilah transmigrasi. Penempatan transmigrasi pertama dilaksanakan pada tahun 1967 periode Pra Pelita pada UPT Rantau Rasau I Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebelum pemekaran Tahun 1999 berstatus sebagai Kabupaten Tanjung Jabung. Jumlah penempatan pada periode pertama transmigasi ini sebanyak 249 KK 1208 Jiwa. Pada Pelita I 19691970-19731974, jumlah transmigran yang ditempatkan sebanyak 2.450 KK 11.371 jiwa, pada 4 lokasi UPT. Keseluruhan lokasi tersebut berada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebagai kelanjutan dari UPT Rantau Rasau I yaitu UPT Rantau Rasau II, III, IV dan V. Pada Pelita II 19741975 – 19781979, jumlah transmigran yang telah ditempatkan sebanyak 13.476 KK 61.161 jiwa pada 33 lokasi UPT. Lokasi penempatan juga telah mengalami penyebaran pada tiga kabupaten lain selain Kabupaten Tanjung Jabung Timur, yaitu Kabupaten Bungo, Sarolangun dan Tebo. Selanjutnya, pada Pelita III 19791980 – 1983194 telah ditempatkan transmigran sebanyak 22.741 KK 94.485 jiwa pada 47 lokasi UPT. Selain pada kabupaten-kabupaten penerima transmigrasi pada Pra Pelita, Pelita I dan II, pada