Sejarah dan Perkembangan Transmigrasi di Provinsi Jambi
Tabel 20 Sebaran transmigran di Provinsi Jambi berdasarkan daerah asal dan kabupaten penempatan kepala keluarga tahun 2009
Kabupaten penempatan Daerah asal
Jumlah DKI
JABAR JATENG JATIM DIY TPS
Batang Hari 245
1309 1181
816 428
2784 6763
Bungo 167
2130 3815
1814 756
2758 11440
Merangin 50
2094 5173
2909 1220 1688
13134 Muaro Jambi
607 2338
2253 2411 1275
5384 14268
Sarolangun 94
2201 2297
1463 1280 1989
9324 Tanjung Jabung Barat
398 1021
1541 1077
685 2674
7396 Tanjung Jabung Timur
20 2060
3431 3236 1279
833 10859
Tebo 68
520 7212
588 406
1180 9974
Kerinci 25
25 50
100 Jumlah
1649 13698
26928 14314 7329 19340
83258
Sumber: Disosnakertrans Pemprov Jambi 2010.
Gambar 10 Sebaran transmigran menurut kabupaten penempatan di Provinsi Jambi tahun 2009 persentase KK.
Sumber: Disosnakertrans Pemprov Jambi 2010.
Selanjutnya berdasarkan daerah asalnya, proporsi terbesar 32,34 persen atau 26.928 KK berasal dari Provinsi Jawa Tengah, diikuti oleh transmigran asal
Bt.Hari 8
B ungo 14
M erangin 16
M a.Jambi 17
Sarolangun 11
Tanjabbar 9
Tanjabtim 13
Tebo 12
Kerinci
penduduk setempat TPS sebesar 23,23 persen 19.340 KK, Provinsi Jawa Timur sebesar 17,19 persen 14.314 KK, Provinsi Jawa Barat sebesar 16,45
persen 13.698 KK, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta DIY sebesar 8,80 persen 7.329 KK dan Provinsi Daerah Khusus Ibukota DKI Jakarta sebesar
1,98 persen 1.649 KK. Penempatan transmigran asal Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur telah berlangsung sejak periode Pra Pelita, sedangkan
transmigran dari DIY dimulai sejak Pelita I, dan transmigran dari DKI dimulai sejak Pelita III Tabel 20 dan Gambar 10.
Gambar 11 Sebaran transmigran menurut daerah asal di Provinsi Jambi tahun 2009 persentase KK.
Sumber: Disosnakertrans Pemprov Jambi 2010.
Khusus untuk transmigran asal penduduk setempat TPS di Provinsi Jambi terdiri dari beberapa kelompok masyarakat yaitu:
1. Transmigran Alokasi Penempatan Penduduk Daerah Transmigrasi APPDT adalah mereka yang berasal dari penduduk yang terkena areal
lokasi transmigrasi dan penduduk desa sekitar di kabupaten yang bersangkutan.
DKI 2
Jabar 16
Jat eng 33
Jat im 17
DIY 9
TPS 23
2. Transmigran asal Taman Nasional Kerinci Sebelat TNKS adalah mereka yang bertransmigrasi karena termasuk dalam wilayah TNKS
guna mensukseskan program menjaga paru-paru dunia. 3. Transmigran asal Kota Jambi adalah transmigrasi yang dilaksanakan
untuk kepentingan pembangunan daerah khususnya di Kota Jambi. 4. Transmigran asal pensiunan PNS dan purnawirawan ABRI.
5. Transmigran yang berasal dari penduduk pengungsi PSI. Proporsi transmigran TPS di Provinsi Jambi lebih besar dari norma 20
persen dari total penempatan transmigran. Hal ini disebabkan, mulai tahun 19921993 Menteri Transmigrasi dan PPH memberikan kebijakan penempatan
transmigran TPS di Provinsi Jambi sebesar 50 persen dari target penempatan setiap tahun. Pertimbangannya untuk menampung penduduk dari kawasan kumuh
Kota Jambi, perambah hutanpeladang berpindah dari kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat TNKS yang jumlahnya cukup besar serta memperkecil
kesenjangan sosial antara transmigran dari daerah asal dan penduduk setempat. Dari lima kelompok masyarakat tersebut, proporsi TPS terbesar adalah
untuk kelompok APPDT dengan proporsi mencapai 75,86 persen 14.671 KK dari total TPS. Proporsi terbesar kedua adalah TNKS sebesar 17,89 persen 3.460
KK diikuti oleh KODYA sebesar 3,53 persen 682 KK, ABRI sebesar 1,51 persen 293 KK, Pengungsi PSI sebesar 0,79 persen 153 KK dan PNS sebesar
0,42 persen 81 KK. Penempatan kelompok APPDT dimulai sejak Pelita II dan terus berlangsung
sampai pada periode penempatan tahun 2005 – 2009. Penempatan kelompok masyarakat TNKS mulai dilaksanakan pada Pelita IV, namun demikian pada
periode 2005 – 2009 tidak terdapat lagi penempatan untuk kelompok masyarakat ini. Penempatan untuk kelompok masyarakat asal Kota Jambi, Pensiunan PNS dan
Purnawirawan ABRI berlangsung selama periode Pelita V dan VI, sedangkan untuk penempatan kelompok masyarakat pengungsi hanya berlangsung pada
periode 2000 – 2004. Secara terperinci, sebaran transmigran asal penduduk setempat TPS ini
diberikan pada Tabel 21 berikut:
Tabel 21 Sebaran TPS di Provinsi Jambi berdasarkan kelompok masyarakat dan kabupaten penempatan KK tahun 2009
Kabupaten penempatan
Kelompok Masyarakat Jumlah
APPDT TNKS KODYA ABRI PNS PSI Batang Hari
2026 666
53 19
20 2784
Bungo 2693
20 45
2758 Merangin
1577 33
78 1688
Muaro Jambi 3338
1477 366
183 20
5384 Sarolangun
1584 375
30 1989
Tanjung Jabung Barat 1510
839 242
51 32
2674 Tanjung Jabung Timur
833 833
Tebo 1060
50 21
40 9
1180 Kerinci
50 50
Jumlah 14671
3460 682
293 81 153
19340
Sumber: Disosnakertrans Pemprov Jambi 2010. Keterangan: APPDT= Transmigran Alokasi Penempatan Penduduk Daerah Transmigrasi; TNKS=
Transmigran dari Taman Nasional Kerinci Sebelat; KODYA= Transmigran dari Kota Jambi; ABRI= Transmigran dari ABRI; PNS = Transmigran dari pegawai negeri
sipil; PSI = Transmigran Pengungsi.
Proporsi TPS tidak merata berdasarkan kabupaten penempatannya. Kabu- paten Kerinci menempatkan TPS dengan proporsi terbesar yang mencapai 50,00
persen, diikuti oleh Kabupaten Batang Hari sebesar 41,17 persen, Muaro Jambi sebesar 37,73 persen, Tanjung Jabung Barat sebesar 36,15 persen, Bungo sebesar
24,11 persen, Sarolangun sebesar 21,33 persen, Merangin sebesar 12,85 persen, Tebo sebesar 11,83 persen dan Tanjung Jabung Timur sebesar 7,67 persen.
Tabel 22 Sebaran TPS di Provinsi Jambi berdasarkan kelompok masyarakat dan kabupaten penempatan tahun 2009 Jiwa
Kabupaten Penempatan
Kelompok Masyarakat Jumlah
APPDT TNKS KODYA ABRI PNS PSI Batang Hari
10197 3094
327 123
126 13867
Bungo 13508
79 0 193
13780 Merangin
7732 132
0 336 8200
Muaro Jambi 16767
6979 1969
814 109
26638 Sarolangun
7249 1724
0 117 9090
Tanjung Jabung Barat 7278
3755 1382
322 167
12904 Tanjung Jabung Timur
3877 3877
Tebo 5810
195 101
143 52
6301 Kerinci
194 194
Jumlah 72612
15958 3779
1402 454 646
94851
Sumber: Disosnakertrans Pemprov Jambi 2010 Keterangan: Lihat Tabel 21