Pendapatan Kondisi Sosial Ekonomi Penduduk .1 Karakteristik Kepala Keluarga
lainnya di Desa Bangun Karya. Untuk belanja bukan makanan, 42,51 persen dipenuhi di desa sendiri, 56,05 persen di Desa Bangun Karya, 1,30 persen di
Kelurahan Nipah Panjang II dan 0,14 persen di Kota Jambi. Selanjutnya untuk belanja kebutuhan pekerjaan, khususnya untuk pupuk dan obat-obatan pertanian
seluruhnya dipenuhi di Desa Bangun Karya, sedangkan untuk alat pertanian serta alat dan Bahan non-pertanian dipenuhi diantara desa sendiri dan Desa Bangun
Karya. Tingginya perjalanan belanja penduduk ke Desa Bangun Karya karena di
desa tersebut terdapat pasar yang menjadi pasar pusat untuk kecamatan. Selain itu terdapat juga penduduk yang melakukan perjalanan belanja ke Kelurahan Nipah
Panjang II. Kelurahan ini merupakan ibukota Kecamatan Nipah Panjang yang merupakan kecamatan asal dari Kecamatan Rantau Rasau sebelum pemekaran.
Tidak terdapat penduduk yang melakukan perjalanan untuk keperluan belanja ke ibukota kabupaten Kota Muara Sabak sebagai ibukota Kabupaten
Tanjung Jabung Timur. Hal ini disebabkan jarak tempuh yang relatif jauh yaitu sekitar 60 km dengan akses transportasi yang relatif sulit sehingga dengan jarak
tersebut, waktu tempuhnya mencapai sekitar 120 menit. Selain itu, Kota Muara Sabak sampai saat ini perkembangannya juga masih terbatas untuk mampu
memenuhi kebutuhan belanja penduduk. Sebaliknya masih terdapat penduduk yang melakukan kegiatan belanja khususnya non-makanan ke Kota Jambi
sebagai ibukota provinsi meskipun jaraknya lebih jauh dibandingkan ke ibukota kabupaten sekitar 200 km dengan waktu tempuh sekitar 160 menit karena
ketersediaan kebutuhan yang relatif lengkap di daerah ini. Untuk keperluan penjualan produk tidak termasuk mereka yang bekerja
sebagai pedagang, karena sudah tercakup pada lokasi aktivitas bekerja, khususnya produk-produk pertanian, sebagian besar adalah di desa sendiri 83,33
persen dan sebagian lainnya yaitu di Desa Harapan Makmur 13,89 persen dan Kota Muara Sabak 2,78 persen. Modus penjualan di desa sendiri dalam bentuk
pedagang pengumpul mendatangi petani untuk membeli hasil pertanian mereka. Sebaliknya untuk penjualan produk non-pertanian seluruhnya di lakukan di desa
sendiri. Produk-produk pertanian yang dijual adalah karet dan kelapa sawit,
sedangkan produk non-pertanian adalah hasil industri rumah tangga makanan dan non makanan.
Tabel 83 Perjalanan penduduk untuk berbagai kegiatan di Kelurahan Bandar Jaya, Tahun 2011
Maksud Perjalanan
Kegiatan Lokasi
Persentase Bekerja
Kepala Keluarga Kel. Bandar Jaya
83.33 Desa Bangun Karya
6.06 Desa Sungai Dusun
10.61 Anggota Keluarga
Kel. Bandar Jaya 33.33
Desa Rantau Rasau I 66.67
Belanja
Kebutuhan Keluarga
Makanan Kel. Bandar Jaya
34.69 Desa Bangun Karya
65.31 Bukan Makanan
Kel. Bandar Jaya 42.51
Desa Bangun Karya 56.05
Kel. Nipah Panjang II 1.30
Kota Jambi 0.14
Kebutuhan Pekerjaan
Alat Pertanian Kel. Bandar Jaya
42.86 Desa Bangun Karya
57.14 Pupuk
Desa Bangun Karya 100.00
Obat-obatan Pertanian Desa Bangun Karya
100.00 Alat Bhn Non-Pertanian Kel. Bandar Jaya
14.29 Desa Bangun Karya
42.86 Kota Jambi
42.86 Penjualan Produk
Pertanian Kel. Bandar Jaya
83.33 Desa Harapan Makmur
13.89 Kota Muara Sabak
2.78 Non-Pertanian
Kel. Bandar Jaya 100.00
Keuangan SimpanPinjam
Kel. Nipah Panjang II 100.00
Sosial Pendidikan
Kel. Bandar Jaya 100.00
Kesehatan Kel. Bandar Jaya
100.00 Rekreasi
Kota Jambi 100.00
Untuk keperluan keuangan simpan-pinjam, seluruh penduduk melakukan perjalanan ke Kota Jambi. Di daerah ini belum ada lembaga keuangan perbankan
dan non-perbankan sehingga penduduk melakukan transaksi keuangan di lembaga perbankan yang ada di Kelurahan Nipah Panjang II Kecamatan Nipah Panjang.
Gambar 22 Diagram Tujuan Perjalanan Penduduk untuk Berbagai Aktivitas di Desa Bandar Jaya, Tahun 2011
Perjalanan
Pertanian
Penjualan Produk
Non-Pertanian Bandar Jaya
83.33 Hr.Makmur
13.89 Ma.Sabak
2.78
Bandar Jaya 100
K eu
an g
an S
o si
al P
en d
id ik
an K
es eh
at an
R ek
re as
i B
am d
ar Ja
y a
1 K
o ta
J am
b i
1
N .P
an ja
n g
I I
1
Bekerja
KK
ART Sei.Dusun
10.61 Bgn.Karya
6.06
Bandar Jaya 33.33
R. Rasau I 66.67
K eb
u tu
h an
K el
u ar
g a
K eb
u tu
h an
P ek
er ja
an
A la
tb h
n n
o n
p er
ta n
ia n
O b
at 2
p e
rta n
ia n
P u
p u
k A
la t
p e
rta n
ia n
B u
k a
n M
ak an
an M
ak an
an
Belanja
Bandar Jaya 42.86
Bgn. karya 100
Bgn. Karya 100
Bandar Jaya 14.29
Bandar Jaya 34.69
Bgn. Karya 65.31
N.Panjang II 1.30
Bgn. Karya 56.05
Bandar Jaya 42.51
Bandar.Jaya 83.33
Kota Jambi 0.14
Bgn. Karya 57.14
Bgn. Karya 42.86
Kota Jambi 42.86
B am
d ar
Ja y
a 1
Untuk aktivitas sosial, dalam hal pendidikan, kesehatan dan agama, seluruhnya dilakukan di desa sendiri. Sebaliknya untuk rekreasi seluruhnya
dilakukan di Kota Jambi. Desa Bukit Mas
Penduduk di Desa Bukit Mas umumnya bekerja di desa sendiri dan Desa Bukit Makmur. Dirinci berdasarkan status keluarga, 87,50 persen kepala keluarga
bekerja di desa sendiri dan 12,50 persen lainnya di Desa Bukit Makmur. Sebaliknya untuk anggota keluarga, 50,00 persen bekerja di desa sendiri dan
50,00 persen lainnya di Desa Bukit Makmur. Desa Bukit Makmur adalah desa eks transmigrasi yang berjarak sekitar 10
km dari desa Bukit Mas dan berada dalam satu kecamatan yang sama Kecamatan Sungai Bahar. Di Desa Bukit Makmur terdapat pabrik pengolahan kelapa sawit,
sehingga sebagian penduduk Desa Bukit Mas memanfaatkan peluang untuk bekerja sebagai buruhpekerja pabrik, baik sebagai pekerjaan utama maupun
pekerjaan sampingan. Dalam kegiatan belanja untuk kebutuhan keluarga dan kebutuhan pekerjaan,
terdapat tiga lokasi perjalanan penduduk yaitu di desa sendiri, Desa Suka Makmur dan Kota Jambi. Desa Suka Makmur adalah desa eks transmigrasi yang menjadi
pusat perdagangan untuk wilayah Kecamatan Sungai Bahar dan berjarak sekitar 20 km dari Desa Bukit Mas, sedangkan Kota Jambi sebagai ibukota provinsi
berjarak sekitar 90 km. Dalam hal belanja makanan, 69,36 persen dipenuhi penduduk Bukit Mas di
desa sendiri, 30,64 persen di Desa Suka Makmur. Untuk belanja bukan makanan, 21,74 persen dipenuhi di desa sendiri, 76,33 persen di Desa Suka Makmur dan
1,93 persen lainnya di Kota Jambi. Selanjutnya untuk belanja kebutuhan pekerjaan, baik pertanian maupun non-pertanian secara keseluruhan dipenuhi di
Desa Suka Makmur. Untuk keperluan penjualan produk tidak termasuk mereka yang bekerja
sebagai pedagang, karena sudah tercakup pada lokasi aktivitas bekerja, baik produk pertanian maupun non-pertanian secara keseluruhan dilakukan di desa
sendiri. Selanjutnya, untuk keperluan keuangan simpan-pinjam, 70,00 persen penduduk melakukan di Desa Bukit Mulya dan 30,00 persen lainnya di Desa Suka
Makmur. Hal ini dikarenakan belum adanya lembaga keuangan perbankan dan non-perbankan di desa tersebut.
Untuk aktivitas sosial, dalam hal pendidikan, 90,00 persen di desa sendiri dan 10,00 persen di Desa Bukit Mulya. Untuk aktivitas kesehatan, 86,36 persen di
desa sendiri, 4,55 persen di Desa Marga ibukota Kecamatan Sungai Bahar, dan 9,09 persen di Kota Jambi. Untuk aktivitas rekreasi seluruhnya dilakukan di Kota
Jambi sedangkan untuk aktivitas agama seluruhnya dilakukan di desa sendiri. Tabel 84 Perjalanan penduduk untuk berbagai kegiatan di Desa Bukit Mas,
Tahun 2011
Maksud Perjalanan Kegiatan
Lokasi Persentase
Bekerja Usaha Kepala Keluarga
Desa Bukit Mas 87.50
Desa Bukit Makmur 12.50
Usaha Anggota Keluarga Desa Bukit Mas
50.00 Desa Bukit Makmur
50.00 Belanja
Kebutuhan Keluarga
Makanan Desa Bukit Mas
69.36 Desa Suka Makmur
30.64 Bukan Makanan
Desa Bukit Mas 21.74
Desa Suka Makmur 76.33
Kota Jambi 1.93
Kebutuhan Pekerjaan
Alat Pertanian Desa Suka Makmur
100.00 Pupuk
Desa Suka Makmur 100.00
Obat-obatan Pertanian Desa Suka Makmur
100.00 Alat Bhn Non-Pertanian Desa Suka Makmur
100.00 Penjualan Produk
Pertanian Desa Bukit Mas
100.00 Non-Pertanian
Desa Bukit Mas 100.00
Keuangan SimpanPinjam
Desa Bukit Mulia 70.00
Desa Suka Makmur 30.00
Sosial Pendidikan
Desa Bukit Mas 90.00
Desa Bukit Mulia 10.00
Kesehatan Desa Bukit Mas
86.36 Desa Marga
4.55 Kota Jambi
9.09 Rekreasi
Kota Jambi 100.00
Gambar 23 Diagram Tujuan Perjalanan Penduduk untuk Berbagai Aktivitas di Desa Bukit Mas, Tahun 2011.
Perjalanan
Pertanian
Penjualan Produk
Non-Pertanian Bukit Mas
100
Bukit Mas 100
K eu
a n
g a
n S
o si
al P
en d
id ik
an K
es eh
at an
R ek
re as
i B
u k
it M
as 9
.0 B
k t.
M u
li a
1 .0
B k
t. M
as 8
6 .3
6 K
o ta
J am
b i
9 .0
9
S .
M ak
m u
r 3
.0
Bekerja
KK
ART Bkt.Makmur
12.50 Bukit Mas
87.50
Bukit Mas 50.00
Bkt.Makmur 50.00
K eb
u tu
h an
K e
lu ar
g a
K eb
u tu
h an
P ek
er ja
an
A la
tb h
n n
o n
p er
ta n
ia n
O b
at 2
p er
ta n
ia n
P u
p u
k A
la t
p er
ta n
ia n
B u
k an
M ak
a n
an M
ak a
n an
Belanja
S.Makmur 100
S.Makmur 100
S.Makmur 100
S. Makmur 100
Bukit Mas 69.36
S. Makmur 30.64
Kota Jambi 1.93
S.Makmur 76.33
Bukit Mas 21.74
B k
t. M
u li
a 7
.0 M
ar g
a 4
.5 5
K o
ta J
am b
i 1
Desa Rasau Penduduk Desa Rasau umumnya bekerja di desa sendiri, Desa Tambang
Mas dan Desa Pinang Merah. Dirinci berdasarkan status keluarga, dapat dikemukakan bahwa 78,85 persen kepala keluarga bekerja di desa sendiri, 5,77
persen di Desa Tambang Mas dan 15,38 persen di Desa Pinang Merah. Sebaliknya untuk anggota keluarga, 33,33 persen bekerja di desa sendiri dan 66,67 persen
lainnya di Desa Tambang Mas. Desa Pinang Merah adalah desa eks transmigrasi yang secara administratif
berada di Kecamatan Pamenang Barat berbeda kecamatan dengan Desa Rasau yang berada di Kecamatan Renah Pamenang dan berjarak sekita 6 km dari Desa
Rasau. Aktivitas pekerjaan yang dilakukan penduduk Desa Rasau di desa ini selain sebagai buruh tani juga sebagai petani yang memiliki lahan di daerah
tersebut. Desa Tambang Mas juga adalah desa eks-transmigrasi dan berstatus sebagai
ibukota Kecamatan Pamenang Selatan. Jarak antara Desa Rasau ke Desa Tambang Mas adalah sekitar 5 km. Aktivitas pekerjaan utama yang dilakukan
penduduk Desa Rasau di daerah ini adalah usaha-usaha jasa dan perdagangan, dengan memanfaatkan berbagai aktivitas perekonomian yang berkembang di
daerah tersebut. Dalam kegiatan belanja untuk kebutuhan keluarga dan kebutuhan pekerjaan,
terdapat beberapa lokasi perjalanan penduduk yaitu desa sendiri, Desa Tambang Mas, Desa Pinang Merah, Kelurahan Pasar Pamenang, Kota Bangko dan Kota
Jambi. Kelurahan Pasar Pamenang adalah ibukota Kecamatan Pamenang. Di daerah ini terdapat pasar yang menjadi pusat perdagangan kawasan transmigrasi
Pamenang yang saat ini terbagi menjadi empat kecamatan yaitu Kecamatan Pamenang, Pamenang Barat, Renah Pamenang dan Pamenang Selatan.
Dalam hal belanja makanan, 96,28 persen dipenuhi penduduk Rasau di desa sendiri, 2,20 persen di Desa Tambang Mas dan 1,52 persen lainnya di Kota
Bangko ibukota Kabupaten Merangin. Untuk belanja bukan makanan, 51,04 persen dipenuhi di desa sendiri, 4,56 persen di Desa Pinang Merah, 8,30 persen di
Kelurahan Pasar Pamenang, 35,81 persen di Kota Bangko dan 0,21 persen lainnya di Kota Jambi. Selanjutnya untuk belanja kebutuhan pekerjaan, khususnya untuk
pupuk dan obat-obatan pertanian secara keseluruhan dipenuhi di desa sendiri, sedangkan untuk alat-alat pertanian dan pupuk dilakukan di desa sendiri,
sedangkan untuk alat pertanian dan alat serta bahan non-pertanian dipenuhi diantara desa sendiri dan Kota Bangko.
Untuk keperluan penjualan produk, khususnya produk-produk pertanian, sebagian besar adalah di desa sendiri 96,88 persen dan sebagian lainnya yaitu di
Desa Meranti 3,13 persen. Demikian juga untuk produk non pertanian, sebagian besar 78,00 persen di desa sendiri dan 22,00 persen di Desa Meranti. Desa
Meranti adalah ibukota Kecamatan Renah Pamenang yang secara administratif Desa Rasau berada di wilayah ini.
Untuk keperluan keuangan simpan-pinjam, 18,18 persen melakukan di desa sendiri, 9,09 persen melakukan perjalanan ke Desa Tambang Mas dan 72,73
persen ke Kota Bangko. Selanjutnya untuk aktivitas sosial, dalam hal pendidikan, 78,26 persen di desa sendiri, 8,70 persen di Desa Meranti dan 13,04 persen di
Desa Pinang Merah. Untuk aktivitas kesehatan, 87,88 persen di desa sendiri, 3,03 persen di Desa Meranti, 6,06 persen di Kota Bangko dan 3,03 persen di Kota
Muaro Bungo ibukota Kabupaten Bungo. Dalam hal perjalanan untuk aktivitas kesehatan secara keseluruhan dilakukan ke Kota Bangko dan untuk aktivitas
agama secara keseluruhan di desa sendiri. Dibandingkan dengan desa-desa sampel lainnya, Desa Rasau relatif lebih
memiliki keterkaitan yang kuat kepada ibukota kabupatennya Kota Bangko. Hal ini disebabkan oleh jarak antara Desa Rasau dengan ibukota kabupaten yang
relatif dekat sekitar 30 km dan akses transportasi yang mudah. Selain itu juga, aktivitas perekonomian di Kota Bangko sebagai ibukota Kabupaten Merangin
juga relatif lebih tinggi dibandingkan ibukota kabupaten lainnya yang tercakup dalam desa sampel.
Tabel 85 Perjalanan penduduk untuk berbagai kegiatan di Desa Rasau, 2011
Maksud Perjalanan
Kegiatan Lokasi
Persentase Bekerja
Usaha Kepala Keluarga Desa Rasau
78.85 Desa Tambang Mas
5.77 Desa Pinang Merah
15.38 Usaha Anggota Keluarga
Desa Rasau 33.33
Tambang Mas 66.67
Belanja Kebutuhan Keluarga
Makanan Desa Rasau
96.28 Desa Tambang Mas
2.20 Kota Bangko
1.52 Bukan Makanan
Desa Rasau 51.04
Desa Pinang Merah 4.56
Kel. Psr. Pamenang 8.30
Kota Jambi 0.21
Kota Bangko 35.89
Kebutuhan Pekerjaan Alat Pertanian
Desa Rasau 95.92
Kota Bangko 4.08
Pupuk Desa Rasau
100.00 Obat-obatan Pertanian
Desa Rasau 100.00
Alat Bhn Non-Pertanian Desa Rasau
56.25 Kota Bangko
43.75 Penjualan Produk
Pertanian Desa Rasau
96.88 Desa Meranti
3.13 Non-Pertanian
Desa Rasau 78.00
Desa Meranti 22.00
Keuangan SimpanPinjam
Desa Rasau 18.18
Desa Tambang Mas 9.09
Kota Bangko 72.73
Sosial Pendidikan
Desa Rasau 78.26
Desa Meranti 8.70
Desa Pinang Merah 13.04
Kesehatan Desa Rasau
87.88 Desa Meranti
3.03 Kota Bangko
6.06 Kota Muaro Bungo
3.03 Rekreasi
Kota Bangko 100.00
Gambar 24 Diagram Tujuan Perjalanan Penduduk untuk Berbagai Aktivitas di Desa Rasau, Tahun 2011.
Perjalanan
Pertanian
Penjualan Produk
Non-Pertanian Rasau
96.88 Meranti
3.13 K
eu an
g an
S o
si al
P en
d id
ik an
K e
se h
at an
R ek
re a
si R
as a
u 7
8 .2
6 M
er an
ti 8
.7 M
a .B
u n
g o
3 .0
3 B
an g
k o
1
T b
.M as
9 .0
9
Bekerja
KK
ART Pn. Merah
15.38 Tb. Mas
5.77
Rasau 33.33
Tb. Mas 66.67
K eb
u tu
h an
K el
u ar
g a
K eb
u tu
h an
P ek
er ja
an
A la
tb h
n n
o n
p er
ta n
ia n
O b
at 2
p er
ta n
ia n
P u
p u
k A
la t
p er
ta n
ia n
B u
k an
M ak
an an
M ak
an an
Belanja
Rasau 95.92
Rasau 100
Rasau 100
Bangko 43.75
Rasau 96.28
K. Bangko 1.52
Tb. Mas 2.20
Psr. Pmng 8.30
P. Merah 4.56
Rasau 51.04
Rasau 78.85
K. Jambi 0.21
Bangko 35.89
Bangko 4.08
Rasau 56.25
Rasau 78.00
Meranti 22.00
R as
au 1
8 .1
8 B
an g
k o
7 2
.7 3
B an
g k
o 6
.0 6
M er
an ti
3 .0
3 R
as au
8 7
.8 8
P n
. M
er ah
1 3
.0 4
Desa Sungkai Penduduk di Desa Sungkai umumnya bekerja di desa sendiri dan Desa
Pompa Air. Dirinci berdasarkan status keluarga, 78,57 persen kepala keluarga bekerja di desa sendiri dan 21,43 persen lainnya di Desa Pompa Air. Sebaliknya
untuk anggota keluarga, 20,00 persen bekerja di desa sendiri dan 80,00 persen lainnya di Desa Pompa Air.
Desa Pompa Air adalah desa asli non-transmigrasi yang berjarak sekitar 12 km dari Desa Sungkai dan memiliki aktivitas perekonomian yang relatif lebih
berkembang dibandingkan Desa Sungkai. Di Desa Pompa Air juga terdapat pasar mingguan yang berkembang karena adanya permukiman transmigrasi di Desa
Pompa Air. Untuk kegiatan belanja kebutuhan keluarga dan kebutuhan pekerjaan,
terdapat tiga lokasi perjalanan penduduk yaitu desa sendiri, Desa Sungkai dan Kota Muara Bulian. Kota Muara Bulian adalah ibukota Kabupaten Muaro Jambi
secara administratif Desa Sungkai berada di wilayah ini dan berjarak sekitar 30 km dari Desa Sungkai.
Dalam hal belanja makanan, 40,99 persen dipenuhi penduduk Desa Sungkai di desa sendiri, 11,26 persen di Desa Pompa Air dan 47,75 lainnya di Kota Muara
Bulian. Untuk belanja bukan makanan, 12,03 persen dipenuhi di desa sendiri, 8,23 persen di Desa Pompa Air dan 79,75 persen lainnya di Kota Muara Bulian.
Selanjutnya untuk belanja kebutuhan pekerjaan, khususnya pupuk, obat-obatan petanian dan alat serta bahan non-pertanian seluruhnya dipenuhi di Kota Muara
Bulian, sedangkan untuk alat pertanian sebagian dipenuhi di desa sendiri dan sebagian lainnya di Kota Muara Bulian.
Untuk keperluan penjualan produk baik untuk produk pertanian maupun non-pertanian seluruhnya dilakukan di desa sendiri, sedangkan untuk keperluan
keuangan simpan-pinjam, 75,00 persen penduduk melakukan perjalanan ke Kota Muara Bulian dan 25,00 persen lainnya ke Kota Jambi. Untuk aktivitas sosial,
dalam hal pendidikan dan agama, keseluruhannya dilakukan di desa sendiri. Untuk kesehatan, 81,82 di desa sendiri dan 18,18 persen di Kota Muara Bulian,
sedangkan untuk aktivitas rekreasi, 75,00 persen di Kota Muara Bulian dan 25,00 persen di Kota Jambi.
Tabel 86 Perjalanan penduduk untuk berbagai kegiatan di Desa Sungkai, Tahun 2011
Maksud Perjalanan Kegiatan
Lokasi Persentase
Bekerja Usaha Kepala Keluarga
Desa Sungkai 78.57
Desa Pompa Air 21.43
Usaha Anggota Keluarga Desa Sungkai
20.00 Desa Pompa Air
80.00 Belanja
Kebutuhan Keluarga Makanan
Desa Sungkai 40.99
Desa Pompa Air 11.26
Kota Ma. Bulian 47.75
Bukan Makanan Desa Sungkai
12.03 Desa Pompa Air
8.23 Kota Ma. Bulian
79.75
Kebutuhan Pekerjaan
Alat Pertanian Desa Pompa Air
15.00 Kota Ma. Bulian
85.00 Pupuk
Kota Ma. Bulian 100.00
Obat-obatan Pertanian Kota Ma. Bulian
100.00 Alat Bhn Non-Pertanian
Kota Ma. Bulian 100.00
Penjualan Produk Pertanian
Desa Sungkai 100.00
Non-Pertanian Desa Sungkai
100.00 Keuangan
SimpananPinzaman Kota Ma. Bulian
75.00 Kota Jambi
25.00 Sosial
Pendidikan Desa Sungkai
100.00 Kesehatan
Desa Sungkai 81.82
Kota Ma. Bulian 18.18
Rekreasi Kota Ma. Bulian
75.00 Kota Jambi
25.00
Gambar 25 Diagram Tujuan Perjalanan Penduduk untuk Berbagai Aktivitas di Desa Sungkai, Tahun 2011.
Perjalanan
Pertanian
Penjualan Produk
Non-Pertanian Sungkai
100
Sungkai 100
K eu
an g
an S
o si
al P
en d
id ik
an K
es eh
at an
R ek
re as
i S
u n
g k
ai 8
1 .8
2 M
a. B
u li
an 1
8 .1
8 M
ek ar
S ar
i 1
M a.
B u
li an
7 5
M a.
B u
li 7
5
Bekerja
KK
ART Pompa Air
21.43 Sungkai
78.57
Sungkai 20.00
Pompa Air 80.00
K e
b u
tu h
an K
el u
a rg
a K
eb u
tu h
an P
ek er
ja an
A la
tb h
n n
o n
p er
ta n
ia n
O b
at 2
p er
ta n
ia n
P u
p u
k A
la t
p er
ta n
ia n
B u
k an
M ak
an an
M ak
an an
Belanja
Pompa Air 15
Ma.Bulian 100
Ma.Bulian 100
Ma.Bulian 100
Sungkai 40.99
Ma.Bulian 47.75
Pompa Air 11.26
Ma.Bulian 79.75
Pompa Air 8.23
Sungkai 12.03
Ma.Bulian 85
K o
ta J
am b
i 2
5 K
o ta
J am
b i
2 5
Desa Rimbo Mulyo Penduduk Desa Rimbo Mulyo bekerja di desa sendiri, Desa Tirta Kencana,
Wirotho Agung dan Suka Maju. Dirinci berdasarkan status keluarga, 89,58 persen kepala keluarga bekerja di desa sendiri, 7,29 persen di Desa Tirta Kencana, 2,08
persen di Kelurahan Wirotho Agung dan 1,04 persen di Desa Suka Maju. Sebalik- nya untuk anggota keluarga, 66,67 persen bekerja di desa sendiri, 19,05 persen di
Desa Tirta Kencana serta 14,29 persen lainnya di Kelurahan Wirotho Agung. Desa Tirta Kencana, Desa Suka Maju dan Kelurahan Wirotho Agung adalah
desa-desa eks transmigrasi yang secara administratif berada dalam satu kecamatan dengan Desa Rimbo Mulyo yaitu Kecamatan Rimbo Bujang. Desa Tirta Kencana
berjarak sekitar 12 km dari Desa Rimbo Mulyo sedangkan Desa Suka Maju berjarak sekitar 1 km. Selanjutnya Kelurahan Wirotho Agung adalah ibukota
Kecamatan Rimbo Bujang dan berjarak sekitar 7 km dari Desa Rimbo Mulyo. Di Kelurahan Wirotho Agung ini terdapat pasar yang menjadi pusat aktivitas
perdagangan kecamatan. Aktivitas pekerjaan yang dilakukan penduduk Desa Rimbo Mulyo pada luar desa tersebut mencakup baik sebagai buruh tani, pekerja
non-tani maupun di bidang perdagangan. Dalam kegiatan belanja untuk kebutuhan keluarga dan kebutuhan pekerjaan,
terdapat tiga lokasi perjalanan penduduk yaitu desa sendiri, Desa Suka Maju dan Kelurahan Wirotho Agung. Secara proporsi, dalam hal belanja makanan, 86,37
persen dipenuhi penduduk Desa Rimbo Mulyo di desa sendiri, 2,31 persen di Desa Suka Maju dan 2,31 persen lainnya di Kelurahan Wirotho Agung. Untuk
belanja bukan makanan, 23,80 persen dipenuhi di desa sendiri, 1,47 persen di Desa Suka Maju dan 74,73 persen lainnya di Kelurahan Wirotho Agung.
Selanjutnya untuk belanja kebutuhan pekerjaan, baik untuk alat pertanian, pupuk, obat-obatan pertanian dan alat serta bahan non-pertanian sebagian dipenuhi di
desa sendiri dan sebagian lainnya di Kelurahan Wirotho Agung. Untuk keperluan penjualan produk, untuk produk-produk pertanian, keselu-
ruhannya dilakukan di desa sendiri, sedangkan untuk produk non-pertanian, 66,67 persen di desa sendiri dan 33,33 persen lainnya di Kelurahan Wirotho Agung.
Selanjutnya untuk keperluan keuangan simpan-pinjam, keseluruhan dilakukan di Kelurahan Kelurahan Wirotho Agung. Untuk aktivitas sosial, dalam hal agama,
keseluruhannya dilakukan di desa sendiri. Untuk kesehatan, 44,64 di desa sendiri, 50,00 persen di Kelurahan Kelurahan Wirotho Agung, 1,79 persen di Desa Tirta
Kencana dan 3,57 persen di Kota Muaro Bungo, sedangkan untuk aktivitas rekreasi, 75,00 persen di Kota Muaro Bungo dan 25,00 persen di Kota Jambi.
Tabel 87 Perjalanan penduduk untuk berbagai kegiatan di Desa Rimbo Mulyo, Tahun 2011
Maksud Perjalanan Kegiatan
Lokasi Persentase
Bekerja Usaha Kepala Keluarga
Desa Rimbo Mulyo 89.58
Desa Tirta Kencana 7.29
Kel. Wirotho Agung 2.08
Desa Suka Maju 1.04
Usaha Anggota Keluarga Desa Rimbo Mulyo
66.67 Desa Tirta Kencana
19.05 Kel.Wirotho Agung
14.29 Belanja
Kebutuhan Keluarga Makanan
Desa Rimbo Mulyo 86.37
Desa Suka Maju 2.31
Kel. Wirotho Agung 2.31
Bukan Makanan Desa Rimbo Mulyo
23.80 Desa Suka Maju
1.47 Kel. Wirotho Agung
74.73 Kebutuhan
Alat Pertanian Desa Rimbo Mulyo
74.29 Pekerjaan
Kel. Wirotho Agung 25.71
Pupuk Desa Rimbo Mulyo
75.00 Kel. Wirotho Agung
25.00 Obat-obatan Pertanian
Desa Rimbo Mulyo 92.86
Kel. Wirotho Agung 7.14
Alat Bhn Non-Pertanian Desa Rimbo Mulyo 81.24
Kel. Wirotho Agung 18.76
Penjualan Produk Pertanian
Desa Rimbo Mulyo 100.00
Non-Pertanian Desa Rimbo Mulyo
66.67 Kel.Wirotho Agung
33.33 Keuangan
SimpanPinjam Kel. Wirotho Agung
100.00 Sosial
Pendidikan Desa Rimbo Mulyo
50.00 Kel. Wirotho Agung
50.00 Kesehatan
Desa Rimbo Mulyo 44.64
Kel. Wirotho Agung 50.00
Desa Tirta Kencana 1.79
Kota Muaro Bungo 3.57
Rekreasi Kota Muaro Bungo
75.00 Kota Jambi
25.00
Gambar 26 Diagram Tujuan Perjalanan Penduduk untuk Berbagai Aktivitas di Desa Rimbo Mulyo, Tahun 2011.
Perjalanan
Pertanian
Penjualan Produk
Non-Pertanian Rb.Mulyo
100
W.Agung 33.33
K eu
an g
a n
S o
si al
P en
d id
ik an
K es
e h
at an
R ek
re as
i R
b .M
u ly
o 5
.0 W
.A g
u n
g 5
.0 R
b .M
u ly
o 4
4 .6
4 K
o ta
J am
b i
2 5
W .A
g u
n g
1
Bekerja
KK
ART S. Maju
1.04 W.Agung
2.08
Rb.Mulyo 66.67
Tirta K. 19.05
K eb
u tu
h an
K e
lu ar
g a
K eb
u tu
h an
P ek
er ja
an
A la
tb h
n n
o n
p er
ta n
ia n
O b
at 2
p er
ta n
ia n
P u
p u
k A
la t
p er
ta n
ia n
B u
k an
M ak
an an
M ak
an an
Belanja
Rb.Mulyo 74.29
Rb.Mulyo 75
Rb.Mulyo 86.37
W.Agung 2.31
S.Maju 2.31
W.Agung 74.73
S.Maju 1.47
Rb.Mulyo 23.80
Rb.Mulyo 89.58
Tirta K. 7.29
W.Agung 14.29
W.Agung 25.71
W.Agung 25
Rb.Mulyo 92.86
W.Agung 7.14
Rb.Mulyo 81.24
W.Agung 18.76
Rb.Mulyo 66.67
M a.
B u
n g
o 7
5 W
.A g
u n
g 5
T ir
ta K
. 1
.7 9
M a.
B u
n g
o 3
.5 7