Jenis Data dan Instrumen Pengumpulan

Pengujian Data Pengujian Normalitas Data. Pengujian normalitas data dilakukan melalui uji signifikansi dari skewness sebaran data. Dalam pengujian nilai critical ratio cr atau z-statistik dibandingkan dengan z-tabel pada tingkat α = 5. Rumus z- skewness sebagai berikut: n SK z skew 6  di mana: SK = nilai skewness = 3 2 1            x xi n n n σ = standar deviasi n = banyaknya data Pengujian Data Pencilan. Pengujian data pencilan outlier dilakukan dengan menggunakan dua pengujian yaitu pengujian univariate outlier dan pengujian multivariate oulier. Pengujian univarite outlier dilakukan dengan menstandarisasi data dengan nilai z. Data pencilan adalah data dengan nilai z = ±3. Rumus z sebagai berikut:  x x z   Pengujian multivariate outlier dilakukan dengan menggunakan kriteria Jarak Mahalanobis pada tingkat p0,001. Jarak mahalanobis dievaluasi dengan menggunakan nilai mahalanobis d-squared. Mahalanobis d-squared digunakan untuk mengukur jarak skor hasil observasi terhadap nilai centroidnya. Rumus jarak mahalanobis sebagai berikut: 1 2         X X T di mana: Jarak mahalanobis   1 Matrik kovarians   T X  Transpose vektor Analisis Faktor Dari indikator-indikator yang telah disusun sebelumnya, selanjutnya dilakukan analisis faktor. Analisis faktor dilakukan dalam rangka mereduksi atau  2  meringkas peubah yang banyak menjadi sedikit peubah yang disebut faktor, tetapi masih memuat sebagian besar informasi yang terkandung dalam peubah asli. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam analisis faktor adalah: 1. Menguji peubah-peubah yang telah ditentukan. Prinsip pengujian adalah menentukan peubah-peubah yang dianggap layak untuk dimasukkan dalam analisis selanjutnya. Kelayakan suatu peubah adalah jika peubah tersebut memiliki kecenderungan mengelompok dan membentuk sebuah faktor. Hal ini dapat dilihat dari korelasi yang cukup tinggi peubah tersebut dengan peubah lainnya. Untuk pengujian ini dilakukan dengan metode Bartlett test of sphericity, pengukuran MSA Measure of Sampling Adequacy serta pengukuran Keiser- Meyer-Olkin KMO. Rumus Bartlett Test sebagai berikut:          6 5 2 1 ln p n R B di mana:  R nilai determinan n = jumlah data p = jumlah peubah Hasil uji Bartlett test merupakan hasil uji atas hipotesis: Ho: matriks korelasi = matrik identitas Ha: matriks korelasi  matriks identitas Pengujian dengan membandingkan nilai Barlett test dengan nilai Tabel chi- square . Kriteria pengujian: Tolak H jika nilai Bartlett test nilai Tabel chi- square . Rumus MSA sebagai berikut:         1 1 2 2 1 2 j j ij j i j j i a r ri MSA di mana: r = koefisien korelasi a = koefisien korelasi parsial Kriteria pengujian untuk kelayakan suatu peubah adalah jika nilai MSA 0.5