Desa Rimbo Mulyo Gambaran Umum Desa Sampel Penelitian
dari kepala keluarga berstatus sebagai petani pemilik sedangkan pada desa stadia rendah sebesar 54,93 persen.
Selain itu, Tabel 66 juga memperlihatkan relatif lebih tingginya persentase kepala keluarga yang bekerja sebagai buruh tani dan pekerja non-pertanian pada
desa stadia rendah dibandingkan desa stadia tinggi. Ini merupakan implikasi dari kenyataan relatif rendahnya kepemilikan dan sempitnya lahan yang dimiliki
keluarga pada desa-desa stadia rendah lihat Tabel 73. Pekerjaan-pekerjaan tersebut dilakukan baik di desa sendiri maupun di luar desa. Sebaliknya pada desa
stadia tinggi memperlihatkan relatif tingginya kepala keluarga yang berwiraswasta memiliki usaha sendiri. Kecenderungan ini terjadi karena untuk memiliki usaha
sendiri membutuhkan modal yang umumnya relatif lebih tersedia pada keluarga- keluarga di desa stadia tinggi.
Tabel 70 Persentase kepala keluarga menurut lapangan pekerjaan utama pada desa eks transmigrasi di Provinsi Jambi, Tahun 2011
Pekerjaan utama
Stadia rendah Stadia I Stadia tinggi Stadia III dan IV
Rata- rata
Mekar Sari
Bukit Mas
Sungkai Rata-
rata Rasau
Bandar Jaya
Rimbo Mulyo
Rata- rata
Petani 50.00
57.89 64.29
54.93 55.26
78.85 62.65
65.90 62.70
Buruh Tani 10.53
31.58 21.43
18.31 10.53
0.00 28.92
16.18 16.80
Pekerja Non- Pertanian
36.84 10.53
7.14 23.94
18.42 13.46
2.41 9.25
13.52 Wiraswasta
2.63 0.00
7.14 2.82
15.79 7.69
6.02 8.67
6.97 N sampel
38 52
19 71
38 14
83 173
244
Sumber: Penelitian Lapangan, 2011
Selain memiliki pekerjaan utama, sebagian kepala keluarga juga memiliki pekerjaan tambahansampingan. Terdapat lebih seperempat 28,28 persen dari
kepala keluarga yang memiliki pekerjaan tambahansampingan. Pekerjaan tambahansampingan ini diperlukan keluarga karena penghasilan
yang diperoleh dari pekerjaan utamanya, tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup minimal keluarga. Selain itu, pekerjaan tambahansampingan juga dibutuhkan
keluarga karena sebagian dari pekerjaan-pekerjaan utama mereka sebagai petaniburuh tani relatif rentan terhadap faktor musim. Pada musim-musim
tertentu misalnya musim hujan, petaniburuh tani tidak dapat bekerja sehingga mereka sama sekali kehilangan sumber pendapatan dari mata pencaharian ini.
Kepemilikan pekerjaan sampingan ini lebih dominan pada desa-desa stadia rendah dibandingkan stadia tinggi. Pada desa stadia rendah ini, terutama di Desa
Mekar Sari, lebih separuh 60,53 persen kepala keluarga di desa ini memiliki pekerjaan sampingan. Hal ini disebabkan, lahan pertanian sawah yang dimiliki
sering mengalami banjir sehingga mereka tidak beraktivitas pada lahan tersebut. Sebagai catatan, pada saat penelitian, lahan sawah di desa ini sudah terendam
banjir lebih dari tujuh bulan terakhir. Secara terperinci, gambaran distribusi lapangan pekerjaan sampingan kepala
keluarga di di daerah penelitian diberikan pada Tabel 71 berikut: Tabel 71 Persentase kepala keluarga menurut kepemilikan pekerjaan sampingan
pada desa eks transmigrasi di Provinsi Jambi, Tahun 2011
Pekerjaan sampingan
Stadia rendah Stadia I Stadia tinggi Stadia III dan IV
Rata- rata
Mekar Sari
Bukit Mas
Sungkai Rata-
rata Rasau
Bandar Jaya
Rimbo Mulyo
Rata- rata
Memiliki 60.53
26.32 0.00
39.44 36.84
26.92 15.66
23.70 28.28
Tidak Memiliki
39.47 73.68
100.0 60.56
63.16 73.08
84.34 76.30
71.72 N sampel
38 52
19 71
38 14
83 173
244 Sumber: Penelitian Lapangan, 2011
Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 13
Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan, dinyatakan bahwa waktu kerja normal adalah sampai dengan 40
jam seminggu. Berdasarkan klasifikasi ini, dapat dikemukakan bahwa terdapat 40,20 persen kepala keluarga yang bekerja di atas jam kerja normal.
Tabel 72 Persentase kepala keluarga menurut kelompok jam kerja pada desa eks transmigrasi di Provinsi Jambi, Tahun 2011
Jam kerja Stadia rendah Stadia I
Stadia tinggi Stadia III dan IV Rata-
rata Mekar
Sari Bukit
Mas Sungkai
Rata- rata
Rasau Bandar
Jaya Rimbo
Mulyo Rata-
rata 14
5.26 21.05
0.00 8.45
5.26 0.00
3.61 2.89
4.51 14 - 34
18.42 26.32
57.14 28.17
21.05 63.46
31.33 38.73
35.66 35 - 40
0.00 26.32
28.57 12.68
18.42 19.23
25.30 21.97
19.26 41 - 54
60.53 21.05
14.29 40.85
39.47 9.62
32.53 27.17
31.15 55+
15.79 5.26
0.00 9.86
15.79 7.69
7.23 9.25
9.43 N sampel
38 52
19 71
38 14
83 173
244 Sumber: Penelitian Lapangan, 2011
Besarnya proporsi kepala keluarga yang bekerja di atas jam kerja normal ini merupakan strategi yang diambil terutama oleh buruh tani ataupun pemilik lahan
sempit dan bekerja sampingan sebagai buruh tani pada lahan petani lain untuk bertahan hidup. Secara keseluruhan, strategi alokasi jam kerja panjang ini
terutama terlihat di desa-desa stadia rendah, di mana lebih dari separuh kepala keluarga memiliki jam kerja di atas jam kerja normal. Fakta ini juga terkait
dengan lapangan pekerjaan utama kepala keluarga di desa stadia rendah ini, dengan proporsi relatif kecil sebagai petani pemilik lahan.