65
d Fasilitas sosial dan fasilitas umum, seperti pasar, sekolah, rumah sakit puskesmas, pengelolaan sampah, mesjid dan sarana ibadah lainnya, serta
sarana olah raga dan rekreasi.
3.5 Populasi dan Sampel
Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive sampling dengan sengaja berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan
penelitian yaitu kecamatan pesisir dimana para nelayan bermukim di Kabupaten Cirebon.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah tangga nelayan yang ada di Kabupaten Cirebon untuk masing-masing kecamatan, yang melakukan
kegiatan penangkapan ikan di zona perairan antara garis pantai sampai 4 mil kearah laut, zona perairan antara 4 mil dan 12 mil, dan di atas 12 mil dari garis
pantai. Adapun jumlah rumah tangga nelayan yang ada di delapan kecamatan di Kabupaten Cirebon adalah 22.305 jiwa, lihat Tabel 6 berikut ini:
Tabel 6 Jumlah Populasi dan Sampel di Daerah Penelitian
No. Kecamatan
Jumlah Rumah Tangga Nelayan
Jumlah Sampel jiwa
Jumlah Sampel
1 Losari
1.367 25
5,13 2
Gebang 8.933
160 40,04
3 Pangenan
1.982 35
8,88 4
Astanajapura 118
2 0,53
5 Mundu
3.831 69
17,17 6
Gunung Jati 3.729
67 16,72
7 Suranenggala
918 16
4,12 8
Kapetakan 1.427
26 6,40
Jumlah 22.305
400 100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian 2010
Pengambilan sampel nelayan dilakukan secara acak kelompok Cluster Sampling
, yaitu mengambil contoh acak sederhana dari setiap populasi Walpole, 1995. Jumlah sampel yang dijadikan responden berdasarkan rumus
Slovin dengan tingkat kesalahan eror lima persen adalah sebanyak 393 jiwa,
66
namun guna mengantisipasi adanya kesalahan atau kekurangan data, maka jumlah sampel diambil sebanyak 400 jiwa, berikut disajikan rumus Slovin:
2
1 Ne N
n +
= Keterangan:
n : Jumlah Contoh Jiwa
N : Jumlah Populasi Jiwa
e : error 5
3.6 Metoda Pengolahan dan Analisis Data
Data yang dikumpulkan dari lapang selanjutnya akan diproses kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Langkah pertama adalah
menyusun tabel frekuensi guna mengetahui lebih dahulu pola distribusi variabel- variabelnya. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut :
3.6.1 Analisis Status Pemanfaatan Sumber Daya Ikan
Metode yang digunakan untuk menganalisis status pemanfaatan sumberdaya ikan Zona Penangkapan, Jenis Alat Tangkap, dan Jenis Ikan adalah
menggunakan Metode Surplus Production Model Schaefer, 1954; 1957. 1 Zonasi wilayah laut di Kabupaten Cirebon
Berdasarkan pada perspektif manajamen UU No. 32004 tentang Pemerintahan Daerah, wilayah laut Kabupaten Cirebon dibagi menjadi 3 zona
yaitu : • Zona I 0 – 4 mil
• Zona II 4 – 12 mil • Zona III 12 mil
Untuk mengetahui status tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan pada masing-masing zona tersebut dilakukan analisis pendugaan nilai MSY dan upaya
tangkap maksimum. Penentuan nilai potensi lestari maksimum MSY dan upaya tangkap maksimum dilakukan pada masing-masing zona wilayah perairan laut
Kabupaten Cirebon melalui data hasil tangkapan tiap alat tangkap yang beroperasi pada masing-masing zona tersebut.
67
Penangkapan ikan di satu zona bisa saja terdiri dari berbagai alat tangkap. Sebaliknya, satu jenis alat tangkap dapat beroperasi di beberapa zona. Oleh karena
itu, perlu dilakukan identifikasi lokasi operasi masing-masing alat tangkap pada zona yang ada di perairan Kabupaten Cirebon, sehingga dapat diketahui jenis-
jenis alat tangkap yang beroperasi di masing-masing zona tersebut. Jenis-jenis alat tangkap yang beroperasi pada masing-masing zona disajikan dalam matriks
berikut ini.
Zona Jumlah Alat Tangkap unit
Payang Dogol Jaring Insang
Trammel Net Bubu
Pancing Lainnya I 0 - 4 mil
II 4 - 12 mil III 12 mil
Selain jumlah unit jenis-jenis alat tangkap yang beroperasi pada masing- masing zona, perlu diketahui juga jumlah hasil tangkapan masing-masing jenis
alat tangkap tersebut yang ditangkap pada masing-masing zona sehingga dapat diduga nilai MSY dan upaya maksimumnya untuk masing-masing zona.
Penentuan nilai MSY dan upaya tangkap maksimum melalui standarisasi upaya terlebih dahulu.
Zona Jumlah Hasil Tangkapan kg
Payang Dogol Jaring Insang
Trammel Net Bubu
Pancing Lainnya I 0 - 4 mil
II 4 - 12 mil III 12 mil
2 Analisis sumberdaya perikanan Dalam analisis ini sebelumnya dilakukan standarisasi upaya penangkapan
dari setiap alat tangkap dengan cara membandingkan rata-rata hasil tangkapan per unit upaya CPUE tahunan dari masing-masing alat tangkap karena setiap jenis
alat tangkap memiliki faktor daya tangkap atau Fishing Power Index FPI yang berbeda. Jenis alat yang memiliki CPUE rata-rata tahunan yang paling besar
dijadikan standar. Kemudian nilai CPUE salah satu alat yang dijadikan standar tersebut digunakan sebagai pembagi bagi rata-rata CPUE tahunan alat tangkap
lain. Selanjutnya, CPUE relatif tiap alat tangkap per tahun didapatkan dengan
68
cara membagi CPUE masing-masing alat per tahun dengan nilai CPUE standar tesebut.
Setelah dilakukan standarisasi, perkiraaan besarnya potensi perikanan di daerah studi dilakukan dengan pendekatan fungsi lestari dari model Schaeffer.
Tingkat upaya optimum f
opt
dan hasil tangkapan optimum MSY dari unit penangkapan dapat diketahui melalui persamaan berikut:
a Hubungan antara CPUE dengan upaya penangkapan f, • CPUE = a-bf
b Hubungan antara hasil tangkapan C dengan upaya penangkapan f, • C = af + bf
2
c Upaya penangkapan optimum f
opt
atau f
msy
diperoleh dengan cara menyamakan turunan pertama hasil tangkapan C terhadap upaya
penangkapan f dengan nol: • C = af + bf
2
• C’ = a + 2bf • C’ = 0
• a = -2bf • f
msy
= -a2b d Maximum Sustainable Yield MSY atau merupakan hasil tangkapan
optimum diperoleh dengan mensubstitusikan nilai upaya penangkapan optimum, f
opt
atau f
msy
ke persamaan pada butir 2 di atas, • C = af + bf
2
• C
opt
= af
opt
+ bf
opt 2
• MSY = -a
2
4b Pada model Schaefer, untuk mendapatkan gambaran pengaruh dari upaya
penangkapan f terhadap hasil tangkapan per unit upaya penangkapan CPUE dan untuk mendapatkan nilai konstanta a dan b pada rumus di atas digunakan
analisis regresi. Analisis terhadap hubungan antara upaya tangkap relatif relative effort
dengan CPUE relatif dilakukan menggunakan analisis kuadrat terkecil, yaitu dengan cara meminimumkan error simpangan. Hubungan tersebut adalah: