Populasi dan Sampel Study on the interaction between fish stocks and fisherman poverty as a basis for coastal fisheries management in cirebon regency, Province of West Java
76
Kedung Pane, Sungai Pekik, Sungai Bondet, Sungai Jatimerta,Sungai Bungko Kidul, Sungai Kempul Kuista.
Sebagai perairan yang berhubungan langsung dengan banyak sungai, maka sedikit banyak akan berpengaruh terhadap proses percampuran dan
pengenceran yang ada di dalamnya. Kondisi ini dapat mengakibatkan degradasi lingkungan oseanografi perairan, karakteristik massa air dan juga
dapat mempengaruhi sistem sirkulasi arus BOWDEN 1983. Adanya sejumlah muara sungai besar dapat menyebabkan perairan pantai seringkali
ditandai oleh pengaruh air tawar dalam suatu daerah tertentu, seperti halnya
yang terjadi di perairan teluk Akitomo, et al. 1990.
Beberapa spesies organisme yang dijumpai di estuari Kabupaten Cirebon merupakan spesies yang telah mampu beradaptasi terhadap kondisi
lingkungan sangat keruh, sehingga flora yang dominan umumnya tergolong jenis tumbuhan yang mencuat, hutan bakau, kelapa. Sedangkan fauna yang
hidup di perairan Esturia Kabupaten Cirebon adalah berbagi jenis ikan yaitu Ikan Belanak, Kepiting Bakau, Udang,, Ikan Sapu-Sapu, Ikan Bandeng.
2 Mangrove
Mangrove merupakan bentuk tanaman pantai, estuari atau muara sungai dan delta yang terletak di daerah tropis dan subtropis. Dengan demikian, mangrove
merupakan suatu ekosistem yang terdapat di antara daratan dan lautan. Mangrove akan membentuk hutan yang ekstensif dan produktif jika tumbuh
pada kondisi lingkungan yang sesuai. Mangrove sering juga dinamakan hutan pantai, hutan pasang surut, atau hutan payau. Hutan mangrove ditemukan
tersebar hampir di setiap propinsi di Indonesia, dengan luas yang berbeda- beda.
Hutan mangrove di sepanjang Pantai Cirebon pada tahun 2009 berada di Kecamatan Pangenan dan Losari dengan luas 70 ha. Di sepanjang garis pantai
Kabupaten Cirebon hanya 10 persen yang kondisi mangrovenya baik dan masih ditumbuhi hutan mangrove. Selebihnya mengalami pendangkalan yang
antara lain disebabkan oleh tumpukan sampah dan pengaruh abrasi. Tumpukan sampah terjadi di Pantai Pasindangan, Kecamatan Gunungjati,
Kabupaten Cirebon dan hampir semua muara sungai di sepanjang Pantai
77
Kabupaten Cirebon yaitu Muara Sungai Bondet, Kesenden, Cangkol, Mundu hingga Gebang terjadi penumpukan sampah. Sedangkan abrasi sudah
menggerus areal pertambakan dan air laut maju ke arah darat sekitar 50 meter mediaindonesia.com10102009.
Hutan mangrove di Pesisir Utara Cirebon sebelumnya memiliki produktivitas primer yang termasuk tinggi karena hutan mangrove dapat memberikan
kontribusi besar terhadap kelangsungan hidup organisme yang hidup pada ekosistem tersebut. Namun, karena kerusakan hutan mangrove di Pantai Utara
Pantura Cirebon, semakin luas dikarenakan adanya pendangkalan akibat dari proses sedimentasi dalam skala besar, maka berakibat pada tertutupnya akar
nafas dan berubahnya kawasan menjadi daratan. Selain itu, permasalahan lainnya adalah adanya tumpukkan sampah yang mengakibatkan penurunan
kandungan oksigen yang terlarut dalam air, mengalami dekomposisi sehingga menghasilkan hidrogen sulfida H2S dan amoniak NH3 yang keduanya
merupakan racun bagi organisme yang hidup pada rantai makanan ekosistem tersebut. Terdapatnya sampah padat yang dapat mengakibatkan kematian
pohon-pohon mangrove dan tambak udang mengakibatkan terganggu pula siklus rantai makanan, energi dan materi pada ekosistem tersebut.