3. Kuota masyarakat Community quotas

45 - Relatif lebih padat modal. - Memberikan pendapatan yang lebih tinggi baik untuk pemilik maupun tenaga kerja lainnya. - Menghasilkan produk untuk ikan kaleng dan ikan beku yang berorientasi ekspor.

2.6 Kemiskinan Masyarakat Nelayan dan Penyebabnya

Kawasan pesisir coastal zone adalah daerah pertemuan antara ekosistem laut dan darat, yang merupakan tempat atau habitat bagi berbagai mahluk hidup serta mengandung berbagai sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Kawasan ini pada umumnya merupakan tempat konsentrasi pemukiman penduduk beserta segenap aktivitas pembangunannya. Menurut Cicin-Sain and Knecht 1998, lebih dari separuh jumlah penduduk dunia bermukim di kawasan pesisir, dan sekitar dua pertiga kota-kota besar dunia juga terletak di kawasan ini. Sementara itu, laju pertumbuhan penduduk di kawasan pesisir lebih besar ketimbang yang terjadi di daerah hulu upland areas. Oleh karena itu, berbagai persoalan sosial ekonomi muncul di kawasan pesisir sebagai akibat dari banyaknya kegiatan manusia di tempat ini. Salah satu persoalan pokok adalah kemiskinan. Studi komprehensif Bank Dunia memperkirakan dari enam milyar penduduk bumi, sekitar 1,2 milyar orang berpenghasilan kurang dari US 1 setiap hari. Dengan kata lain, mereka hidup dalam kemiskinan total. Sedangkan 2,8 milyar orang memiliki penghasilan kurang dari US 2 per hari. Artinya, sekitar 4 milyar orang penduduk bumi hidup dalam kemiskinan Sutjipto, 2006. Kemiskinan merupakan masalah sosial utama umat manusia saat ini. Ada yang mengatakan nelayan itu miskin, bahkan termiskin diantara orang miskin. Menurut Dahuri 2000, salah satu ciri utama masyarakat pesisir adalah masalah kemiskinan. Sulit untuk dipungkiri bahwa kemiskinan adalah sebagai problem yang multidimensional. Bahkan banyak pihak beranggapan bahwa kemiskinan adalah akar dari segala akar persoalan kemanusiaan, karena kemiskinan dapat menimbulkan kriminalitas, radikalisme dan terorisme. Para ilmuwan sosial melihat kemiskinan dari tiga pendekatan definisi secara luas Njeru, 2004 46 1 Kemiskinan Absolut Kemiskinan absolut berkenaan dengan keperluan untuk nafkah hidup berdasarkan perkiraan syarat nafkah hidup minimum, meliputi kebutuhan dasar manusia dan sumber kebutuhan untuk memelihara kesehatan dan ketangkasan fisik. Sumber kebutuhan yang dimaksud meliputi kualitas dan kuantitas makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Semua ini diperlukan sebagai kebutuhan untuk hidup sehat. Kebutuhan dasar hidup tersebut kemudian dihitung dan nilainya merupakan garis kemiskinan. Mereka yang penghasilannya dibawah garis kemiskinan tersebut adalah orang miskin. Penerapan dan ukuran kemiskinan absolut didasarkan pada beberapa indikator seperti, tingkat indek kehidupan level of living index, diarahkan kepada kebutuhan dasar seperti: makanan, tempat tinggal, dan kesehatan. Kebutuhan dasar manusia ini telah diperluas untuk memasukkan kebutuhan dasar sosial dan budaya seperti kebutuhan untuk pendidikan, keamanan, waktu luang dan rekreasi. 2 Kemiskinan Relatif Kemiskinan relatif berkenaan dengan penggunaan ukuran relatif baik dalam hal waktu maupun tempat dalam penaksiran kemiskinan. Kemiskinan relatif dipandang sebagai perbaikan dari konsep ukuran absolut. Dalam penerapan kemiskinan relatif berdasarkan pada pertimbangan dari anggota masyarakat tertentu, sehubungan dengan apa yang mereka lihat sebagai ukuran mata pencaharian yang layak dan dapat diterima. Oleh karena itu, kemiskinan relatif sangat fleksibel dan cepat berubah. Dalam beberapa kasus seseorang bisa dianggap miskin jika tidak mempunyai mesin cuci, fasilitas kesehatan yang modern, pendidikan tinggi, fasilitas hiburan, dan mobil pribadi. Akan tetapi untuk orang lain ini semua dianggap mewah. Kemiskinan relatif merupakan kondisi miskin karena pengaruh kebijakan pembangunan yang belum mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat sehingga menyebabkan ketimpangan distribusi pendapatan. Standar minimum disusun berdasarkan kondisi hidup suatu negara tertentu dan perhatian terfokus pada golongan penduduk termiskin, misalnya 20 persen atau 40 persen lapisan terendah dari total penduduk yang telah diurutkan menurut