62
Gambar 4 Peta Lokasi Penelitian di Wilayah Pesisir Kabupaten Cirebon Gambar 4 Peta Lokasi Penelitian di Wilayah Pesisir Kabupaten Cirebon
63
Dasar pertimbangan dalam memilih lokasi penelitian, Pertama adalah jumlah nelayan di wilayah ini merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia.
Kedua, permasalahan yang dihadapi oleh komunitas nelayan Cirebon relatif sama dengan komunitas-komunitas nelayan lainnya yang ada di sepanjang Pantai Utara
Jawa Pantura. Mengingat jumlah nelayan Pantura menyusun sekitar 45 persen dari total nelayan Indonesia dan sebagian besar 85 persen merupakan nelayan
tradisional, maka hasil temuan penelitian ini akan relevan bagi pemecahan masalah nelayan di tanah air, khususnya nelayan tradisional. Ketiga, di wilayah
Cirebon terdapat dua tipe jenis nelayan yang umum terdapat di seluruh tanah air, yakni nelayan tradisional dan nelayan komersial modern.
3.3 Ruang Lingkup Penelitian
Sesuai dengan judul dan permasalahan dalam penelitian ini, maka ruang lingkup penelitian akan dibatasi pada analisis faktor-faktor penyebab kemiskinan
nelayan, baik struktural, kultural, dan alamiah yang dominan terjadi di Kabupaten Cirebon Gambar 3. Hasil analisis akan dijadikan dasar dalam menyusun model
pengelolaan perikanan tangkap untuk panangulangan kemiskinan nelayan guna meningkatkan kesejahteraan nelayan.
3.4 Pengumpulan Data
Sesuai dengan Kerangka Pendekatan Masalah, maka jenis-jenis data yang dikumpulkan mencakup data yang berkaitan dengan: 1 aspek alamiah
sumberdaya perikanan dan ekosistemnya, 2 aspek struktural, dan 3 aspek kultural dari komunitas nelayan di Kabupaten Cirebon. Data yang dikumpulkan
meliputi data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan cara observasi langsung di lapangan dan wawancara dengan menggunakan kuesioner
yang berisi daftar pertanyaan yang berhubungan dengan peubah-peubah yang diamati. Observasi langsung ke lapangan lokasi penelitian dilakukan guna
memperoleh gambaran wilayah, situasi dan kondisi lokasi penelitian, serta mencocokkan hasil wawancara dengan kenyataan yang ada. Data sekunder
dikumpulkan dengan cara studi literatur di lembaga atau instansi terkait, yang meliputi informasi tentang deskripsi umum wilayah penelitian dan informasi
lainnya yang dapat mendukung penelitian ini, yaitu :
64
1 Data yang berkaitan dengan sumberdaya perikanan dan pendapatan nelayan a Hasil tangkap nelayan tahun 2000 sampai dengan 2009
b Harga jual hasil tangkap. c Sistem bagi hasil.
d Pendapatan dari mata pencaharian non-nelayan. e Biaya produksi.
f Kondisi stok ikan berupa nilai MSY dan CPUE Catch Per Unit of Effort = hasil tangkap per satuan upaya.
g Teknologi penangkapan ikan fishing technology dan alat tangkap fishing gears.
h Kondisi lingkungan alam yang mempengaruhi stok ikan, seperti kualitas perairan tingkat pencemaran, kondisi mangrove, dan habitatekosistem
pesisir lainnya. i Teknologi penanganan ikan hasil tangkap berupa keberadaan palkah, es,
garam, dan lainnya. j Teknologi pengelolaan ikan hasil tangkap berupa keberadaan pabrik es,
cold storage, dan pabrik pengolahan added-value proses lainnya, pelabuhan perikanan.
k Pemasaran berupa keberadaan dan kapasitas pasar lokal, keberadaan pembeli buyers dari luar daerah serta sarana transportasi ikan, termasuk
yang berpendingin atau “cool-box truck”. 2 Data yang berkaitan dengan pengeluaran rumah tangga nelayan
a Jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan. b Pengeluaran rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia
pangan, sandang, perumahan, kesehatan dan pendidikan serta kebutuhan lainnya.
3 Data Penunjang a Karakteristik nelayan responden
b Kelembagaan usaha nelayan: koperasi, lembaga keuangan perbankan dan non-bank.
c Sarana dan prasarana pendukung perikanan tangkap
65
d Fasilitas sosial dan fasilitas umum, seperti pasar, sekolah, rumah sakit puskesmas, pengelolaan sampah, mesjid dan sarana ibadah lainnya, serta
sarana olah raga dan rekreasi.
3.5 Populasi dan Sampel
Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive sampling dengan sengaja berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan
penelitian yaitu kecamatan pesisir dimana para nelayan bermukim di Kabupaten Cirebon.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah tangga nelayan yang ada di Kabupaten Cirebon untuk masing-masing kecamatan, yang melakukan
kegiatan penangkapan ikan di zona perairan antara garis pantai sampai 4 mil kearah laut, zona perairan antara 4 mil dan 12 mil, dan di atas 12 mil dari garis
pantai. Adapun jumlah rumah tangga nelayan yang ada di delapan kecamatan di Kabupaten Cirebon adalah 22.305 jiwa, lihat Tabel 6 berikut ini:
Tabel 6 Jumlah Populasi dan Sampel di Daerah Penelitian
No. Kecamatan
Jumlah Rumah Tangga Nelayan
Jumlah Sampel jiwa
Jumlah Sampel
1 Losari
1.367 25
5,13 2
Gebang 8.933
160 40,04
3 Pangenan
1.982 35
8,88 4
Astanajapura 118
2 0,53
5 Mundu
3.831 69
17,17 6
Gunung Jati 3.729
67 16,72
7 Suranenggala
918 16
4,12 8
Kapetakan 1.427
26 6,40
Jumlah 22.305
400 100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian 2010
Pengambilan sampel nelayan dilakukan secara acak kelompok Cluster Sampling
, yaitu mengambil contoh acak sederhana dari setiap populasi Walpole, 1995. Jumlah sampel yang dijadikan responden berdasarkan rumus
Slovin dengan tingkat kesalahan eror lima persen adalah sebanyak 393 jiwa,