Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Proyek Project Based

tugas konkret dan berfaedah dengan berhasil. 53 Agar siswa dapat menerapkan keterampilantersebut,iaperlu memiliki pengetahuan awal yang matang. The AutoDesk Foundation yang terdapat dalam Sabar Nurohman mengungkapkan setidaknya Project Based Learning memiliki enam karakteristik. Enam karakteristik tersebut antara lain peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja, adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik, peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan, peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan, proses evaluasi dijalankan secara kontinyu, dan peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan. 54

g. Langkah Project Based Learning PjBL

Project Based Learning memiliki delapan tahapan kegiatan pembelajaran. Delapan kegiatan pembelajaran Project Based Learning meliputi: 55 Pertama, mendeskripsikan konsepmateri yang sedang dipelajari. Guru menugaskan siswa untuk menggambarkan atau mendeskripsikan konsepyangsedang dipelajari. Misal siswa sedang belajar materi ekosistem, siswa ditugaskan untuk mendeskripsikan unsur-unsur biologis, geografis, dan fisik yang ada di sebuah ekosistem dan bagaimana ketiga unsur tadi berinteraksi. Kedua, menentukan permasalahan.Guru mengarahkan siswa untuk membentuk sebuah pertanyaan dengan melihatdeskripsi konsep yang sudah 53 Ibid., h. 107 54 Sabar Nurohman. loc. cit. 55 Erica Backer, dkk, Project Based Learning Model: Relevant Learning for the 21 st Century, Washington: Pacific Education Institute, 2011, h. 4 siswa buat. Siswa diarahkan untuk mengidentifikasi permasalahan kecil yang menyangkut suatu sistem secara utuh. Ketiga, mengkaji permasalahan.Dengan menggunakan pemikiran yang lebih mendalam, siswa diajak untuk memahamipermasalahan sebagai langkah awal untuk menemukan solusi yang efektif. Siswa bekerja secara kooperatif dengan teman-temannya untuk mencari tahu apa yang mereka butuhkan bukan hanya menentukan apa saja yang sudah mereka ketahui. Guru berperan sebagai fasilitator dengan memberikan beberapa sumber informasi yang bisa digunakan oleh siswa, menyempurnakan pertanyaan yang diajukan oleh siswa, dan menghubungkan siswa dengan ahli terkait. Keempat, memahami pihak-pihak yang terlibat. Siswa melakukan diskusi dengan ahli yang terkait. Jika hal tersebut tidakmemungkinkan, maka ia bisa membuka web primer dari ahli tersebut dan membaca beberapa penelitiannya. Kelima, menentukan pemecahan masalahsolusi. Solusi atas pemecahan masalah yang diambil harus berlandaskan keputusanbersamadengan memperhitungkan aspek keterbatasan dan kemudahan. Guru menjelaskan kepada siswanya bahwa solusi yang didambil harus berdasarkan kriteria berikut ini yaitu hasil rangkuman beberapa solusi yang memungkinkan berdasarkan pertanyaan siapa, apa, dimana, kapan, dan bagaimana; mempertimbangkan aspek positif dan negatif; berbasis pendapat pihak yang terlibatahli terkait; dan tingkat kesulitan dari masing-masing solusi. Keenam, merencanakan proyek. Secara berkolaboratif siswa dan guru menyusun jadwal aktivitas dalammenyelesaikan proyek yag meliputi timeline, deadline, alat bahan, dan cara kerja. Ketujuh, melaksanakan proyek. Proyek dilaksanakan juga secara kolaboratif antarsiswa dalam kelompok. Padatahapanini guru memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Guru menggunakan rubrik yang dapat merekam seluruh aktivitas siswauntuk mempermudah proses monitoring. Selain itu, guru juga mencatat kesulitan apa saja yang siswa hadapi. Kedelapan, menyimpulkan, mengevaluasi, dan merefleksi. Pada tahapan ini guru memberikan penilaian terhadap proyek yang sudah dibuat siswa. Guru dan siswa saling berdiskusi dalam menyimpulkan, mengevaluasi, dan merefleksi kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Tahapan terakhir ini berguna untuk memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran sehingga pada akhirnya ditemukan suatu cara yang efektif untuk ke depannya dalam membentuk sebuah proyek yang baik. h. Kelebihan dan Kekurangan Project Based LearningPjBL Dibandingkan dengan belajar yang hanya dari buku teks, pendekatan ini memilikibanyak manfaat untuk murid, termasuk pengetahuan yang lebih dalam mengenai masalah tersebut, meningkatkan pengarahan diri, dan motivasi, dan meningkatkan kemampuan riset dan menyelesaikan masalah. 56 Menurut George Lucas dalam Forrest W. Parkay, ProjectBased Learning mempromosikan kecerdasan emosional yang lebih penting di dunia nyata dibandingkan kecerdasan intelektual yang tinggi karena apa yag kita lakukan di masa depan adalah bekerja dengan orang lain. 57 Moursund dalam Made Wena juga mengungkapkan setidaknyaProject Based Learningmemiliki lima keunggulan. Kelima keuungulan yang dimaksud yaitu: 58 Pertama, increased motivation. Pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Denganmembuat suatu proyek, siswa dilatih untuk bekerja keras dan belajar secara tekun. Beberapa laporan juga menyatakan siswa lebih merasa bergairah dalam pembelajaran dan keterlambatan dalam kehadiran berkurang. Kedua, increased problem-solving ability. Beberapa sumber menyatakan bahwa lingkungan belajar berbasis proyek dapatmeningkatkan kemampuan memecahkan masalah, membuat siswa lebih aktif dan berhasl memecahkan masalah yang bersifat kompleks. 56 Forrest W. Parkaydan Beverly Hardcastle Stanford., op. cit, h. 504 57 Ibid. 58 Made Wena , op. cit., h.147