ditarik kesimpulan.
1
Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 39 Jakarta. Sedangkan populasi terjangkaunya adalah seluruh siswa
kelas X SMA Negeri 39 Jakarta.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakter populasi yang diteliti.
2
Sampel diambil dari populasi terjangkau yaitu siswa kelas X MIA I sebagai kelas eksperimen I dan X MIA 2 sebagai kelas eksperimen II. Pengambilan sampel
dilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri 39 Jakarta dengan teknikpurposive sampling. Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu
3
. Sampel yang dipilih ditentukan berdasarkan jadwal jam pelajaran Biologi kelas X yang waktunya berdekatan dan teknis pelaksanaan
praktikum fungi yang memerlukan kesiapan alat dan bahan. Jadwal pelajaran Biologi kelas eksperimen I yaitu hari kamis jam pelajaran ke 4-6 dan kelas
eksperimen II di hari yang sama jam pelajaran ke 8-10.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tes dan nontes. Tes yang diberikan dalam bentuk soal uraian untuk keterampilan berpikir
tingkat tinggi, pilihan ganda untuk keterampilan berpikir tingkat rendah, dan nontes berupa lembar observasi kegiatan guru.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah: 1.
Tes Tes uraian yang digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir tingkat
tinggi berjumlah 15 soal. Soal yang disajikan menguji pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif siswa. Untuk pengetahuan faktual,
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD Bandung: Alfabeta, 2013, cet. 16, h. 117.
2
Ibid., h. 118.
3
Ibid., h. 124
konseptual, dan prosedural, ranah kognitif yang diujikan yaitu kemampuan pada tingkat C4-C6, sementara pada kemampuan metakognitif ranah yang diukur yaitu
aspek pengetahuan deklaratif jenjang kognitif C2 dan pengetahuan kondisional jenjang kognitif C4.
Tes uraian untuk mengukur berpikir tingkat tinggi telah dikoreksi oleh 2 dosen pembimbing yaitu Dr. Zulfiani dan Dr. Yanti Herlanti. Peneliti telah
melakukan ujicoba empirik namun hasilnya tidak valid dan atas pertimbangan tersebut maka dilakukan validasi konstruk dan validasi isi oleh dosen
pembimbing. Validitas isi dilakukan untuk mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan dan validitas konstruksi
berkenaan dengan pertanyaan yang diuji apakah aspek dalam soal-soal itu betul- betul tercakup dalam perumusan tentang aspek berpikir yang hendak diukur.
4
Hasil validasi dinyatakan valid setelah dilakukan revisi pada keefektifan penulisan wacana yang disajikan sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan EYD,
ketepatan penyajian kasus, kesesuaian soal dengan indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi, kesesuaian penggunaan taksonomi kognitif revisi Bloom pada
setiap soal, ketepatan soal sesuai dengan konsep Fungi kelas X SMA, ketepatan penggunaan gambar dalam soal, penyederhanaan penggunaan istilahilmiah dan
ketepatan soal dengan kegiatan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.
Tabel 3.4 Instrumen Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Konsep Fungi
1 Divisi Zygomycota
Indikator Pembelajaran Dimensi Proses Kognitif dan
Dimensi Pengetahuan Total
Soal Valid
C2 C4
C5 C6
Ciri umum, habitat, dan reproduksi jamur
Zygomycota
Peranan jamur Zygomycota
1d MD
1c K 1e F
3 soal
4
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Jakarta, Bumi Aksara, 2009, cet. 10, h . 67