Bagi guru Kegunaan Penelitian

yang baru; , mendeteksi keteraturan di antara fenomena, penentuan kualitas bersama klasifikasi; dan menemukan ciri khas suatu fenomen a” 4 Berpikir terkait dengan fungsi otak bagian tertentu sehingga perlu diasah supaya terbentuk pola pemikiran yang baik dengan terbiasa berpikir secara logis, kompleks, realitis, dan sistematis. Oleh karena itu, diperlukan strategi berpikir untuk mengembangkannya. Strategi berpikir atau taktik berpikir adalah sekumpulan keterampilan berpikir yang digunakan secara bersama- sama. 5 Keterampilan adalah aksi kompleks yang membutuhkan pengetahuan, melibatkan perbuatan, dan mudah dipelajari dalam waktu yang singkat. 6 Sehingga dapat dikatakan keterampilan tidak hanya melibatkan fungsi kognitif pengetahuan tetapi juga gerakan motorik. Keterampilan berpikir dibagi menjadi berpikir dasar dan berpikir kompleks. Proses berpikir dasar adalah menemukan hubungan, menghubungkan sebab akibat, mentransformasikan, mengklasifikasi, dan memberi kualifikasi. Sedangkan proses berpikir kompleks yang dikenal sebagai proses berpikir tingkat tinggi dikategorikan dalam 4 kelompok yaitu pemecahan masalah, pembuatan keputusan, berpikir kritis, dan berpikir kreatif. 7 Keterampilan berpikir sejalan dengan wacana meningkatkan mutu pendidikan melalui proses pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan hasil belajar. Hasil belajar yang diharapkan adalah hasil belajar yang sampai pada tahapan berpikir tingkat tinggi. Menurut Gagne, hasil belajar yang paling tinggi adalah kemampuan menyelesaikan masalah karena ketika seseorang berhasil menyelesaikan masalah maka seseorang telah mencapai dua hal 4 Kowiyah, “Kemampuan Berpikir Kritis”, Jurnal Pendidikan Dasar, Vol. 3, No. 5, Desember 2012, h. 175 5 Dian Musial. et al., Foundations of Meaningful Educational Assessment, New York: McGraw-Hill, 2009, p. 83 6 Thomas M. Haladyna, Writing Test Items to Evaluate Higher Order Thinking, USA: Alyyn and Bacon, 1997, p. 8 7 Hilda Karli, “Model Pembelajaran Untuk Mengembangkan Keterampilan Berpikir”, Jurnal Pendidikan Penabur, No. 18, Tahun ke 11, Juni 2012, h. 60 sekaligus yaitu jawaban terhadap masalahnya pengetahuan dan cara menyelesaikan masalah proses. Maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan berpikir adalah usaha aktif seseorang menggunakan fungsi otak untuk memperoleh dan mengolah pengetahuan yang ada guna menyelesaikan berbagai persoalan yang ada.

b. Pengertian Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi

Taksonomi Bloom dianggap sebagai dasar untuk mengelompokkan keterampilan berpikir.Dalam taksonomi Bloom revisi, kemampuan analisis, evaluasi, dan mengkreasi dikategorikan dalam transferring atau processing yang merupakan bagian dari berpikir tingkat tinggi, sementara kemampuan mengingat, memahami, dan mengaplikasikan masuk ke dikategorikan ke dalam recalling yang merupakan bagian kemampuan berpikir tingkat rendah. 8 Mc Loughlin dan Luca dalam Widodo dan Kadarwati menyatakan bahwa berpikir tingkat tinggi berarti kemampuan untuk memahami informasi lebih dari yang diberikan, mengadopsi sikap kritis, memiliki kesadaran metakognitif, dan mampu memecahkan masalah. 9 Kemampuan berpikir tingkat tinggi High Order Thingking Skills – HOTS merupakan merupakan kemampuan menghubungkan, memanipulasi, dan mentransformasi pengetahuan serta pengalaman yang sudah dimiliki untuk berpikir secara kritis dan kreatif dalam upaya menentukan keputusan dan memecahkan masalah pada situasi baru. 10 Menurut Susan M. Brookhart keterampilan berpikir tingkat tinggi dikelompokkan ke dalam tiga kategori. Kategori tersebut adalah mendefinisikan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam istilah transfer, mendefinisikan keterampilan berpikir dalam hal berpikir kritis, dan 8 Ibrahim, loc. cit. 9 Tri Widodo dan Sri Kadarwati, “Higher Order Thinking Berbasis Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Berorientasi Pembentukan Karakter Siswa ”,Jurnal Cakrawala Pendidikan, Nomor 1 Th. XXXII, Februari 2013, h. 163. 10 Emi Rofiah, Nonoh Siti Aminah, Elvin Yusliana Ekawati, op.cit ., h. 18