Uji Hipotesis Gain Keterampilan Berpikir Tingkat Rendah

pembelajaran ini dapat mempengaruhi peningkatan hasil belajar kognitif pada kedua kelas sampel penelitian. Hasil N-Gain kelas eksperimen I per sub-konsep lebih tinggi dibandingkan dengan kelas eksperimen II pada sub-konsep ciri umum jamur, klasifikasi jamur, asosiasi jamur, dan peranan jamur. Namun hasil N-Gain per sub-konsep tertinggi pada kelas eksperimenII dibandingkan dengan kelas eksperimen I terdapat pada sub-konsep reproduksi jamur. Dari hasil ketercapaian sub-konsep jamur menunjukkan bahwa model pembelajaran PBL Problem Based Learning lebih efektif terhadap seluruh sub-konsep jamur dibandingkan kelas PjBL ProjectBased Leaning , kecuali pada sub-konsep reproduksi jamur. Ketercapaian suatu sub-konsep, ranah pengetahuan dan jenjang kognitif keterampilan berpikir tingkat tinggi dan keteraampilan berpikir tingkat rendahbaik pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II ini dipengaruhi oleh kelebihan dan kekurangan dari masing-masing model dan pendekatan yang diterapkan selama proses pembelajaran. Kelebihan model PBL Problem Based Learning yakni membantu siswa dalam mengembangkan dan mengaplikasikan pengetahuan dasar yang ia dapatkan untuk menyelesaikan masalah dunia nyata.Sementara itu, kekurangan dari model PBL Problem Based Learning yakni membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuat pembelajaran menjadi bermakna karena siswa perlu memahami materiterlebih dahulu sebelum mereka berusaha memecahkan masalah. Sedangkan kelebihan PjBL Project Based Learning adalah melatih siswa untuk memecahkan masalah dunia nyata, melatih cara siswa berpikir kreatif da inovatif melalui pembuatan proyek yang diberikan. Di lain sisi, PjBL juga memiliki kekurangan yaitu alokasi waktu yang lebih lama dibandingkan PBL karena pembelajaran lebih difokuskan kepada pengerjaan proyek bukan membangun pengetahuan konten siswa. PjBL juga Ini juga yang menyebabkan nilai rata-rata kognitif kelas eksperimen II lebih rendah dari kelas eksperimen I. Berdasarkan uji normalitas pretest dan posttest keterampilan berpikir tingkat tinggi dan keterampilan berpikir tingkat rendah diperoleh beberapa data yang tidak normal. Oleh karena itu, untuk menghindari biasnya penelitian, maka uji