Bagi peneliti Kegunaan Penelitian

sekaligus yaitu jawaban terhadap masalahnya pengetahuan dan cara menyelesaikan masalah proses. Maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan berpikir adalah usaha aktif seseorang menggunakan fungsi otak untuk memperoleh dan mengolah pengetahuan yang ada guna menyelesaikan berbagai persoalan yang ada.

b. Pengertian Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi

Taksonomi Bloom dianggap sebagai dasar untuk mengelompokkan keterampilan berpikir.Dalam taksonomi Bloom revisi, kemampuan analisis, evaluasi, dan mengkreasi dikategorikan dalam transferring atau processing yang merupakan bagian dari berpikir tingkat tinggi, sementara kemampuan mengingat, memahami, dan mengaplikasikan masuk ke dikategorikan ke dalam recalling yang merupakan bagian kemampuan berpikir tingkat rendah. 8 Mc Loughlin dan Luca dalam Widodo dan Kadarwati menyatakan bahwa berpikir tingkat tinggi berarti kemampuan untuk memahami informasi lebih dari yang diberikan, mengadopsi sikap kritis, memiliki kesadaran metakognitif, dan mampu memecahkan masalah. 9 Kemampuan berpikir tingkat tinggi High Order Thingking Skills – HOTS merupakan merupakan kemampuan menghubungkan, memanipulasi, dan mentransformasi pengetahuan serta pengalaman yang sudah dimiliki untuk berpikir secara kritis dan kreatif dalam upaya menentukan keputusan dan memecahkan masalah pada situasi baru. 10 Menurut Susan M. Brookhart keterampilan berpikir tingkat tinggi dikelompokkan ke dalam tiga kategori. Kategori tersebut adalah mendefinisikan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam istilah transfer, mendefinisikan keterampilan berpikir dalam hal berpikir kritis, dan 8 Ibrahim, loc. cit. 9 Tri Widodo dan Sri Kadarwati, “Higher Order Thinking Berbasis Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Berorientasi Pembentukan Karakter Siswa ”,Jurnal Cakrawala Pendidikan, Nomor 1 Th. XXXII, Februari 2013, h. 163. 10 Emi Rofiah, Nonoh Siti Aminah, Elvin Yusliana Ekawati, op.cit ., h. 18 mendefinisikan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam hal pemecahan masalah. 11 Berdasarkan definisi di atas, muara keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah keterampilan pemecahan masalah. Menurut Woolfook dalam Eka Sastrawati keterampilan pemecahan masalah adalah suatu keterampilan seorang siswa dalam menggunakan proses berpikirnya untuk memecahkan masalah melalui pengumpulan fakta, analisis informasi, menyusun berbagai alternatif pemecahan, dan memilih pemecahan masalah yang paling efektif. 12 Dapat disimpulkan keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah keterampilan seseorang untuk mengkritisi, menyelesaikan masalah yang sifatnya kompleks dan mampu memberikan berbagai solusi alternatif dari pemecahan masalah dengan memanipulasi berbagai informasi yang ia dapatkan. Manusia bukan satu-satunya makhluk yang dapat memecahkan masalah, namun pemecahan masalah diidentifikasikan sebagai hal yang paling khas dari aktivitas manusia. 13

c. Taksonomi Bloom

Pada tahun 1956, Benyamin S Bloom membagi domain belajar kognitif ke dalam enam jenjang yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Kemudian pada tahun 2001, Anderson dan Krathwohl merasa perlu melakukan revisi pada kawasan kognitif karena menurut pendapat mereka proses berpikir itu dinamis sehingga harus dinyatakan menggunakan kata kerja dan terdapat kerancuan sehingga sulit membedakan 11 Susan M. Brookhart, How to Assess Higher-Order Thinking Skills in Your Classroom, Alexandria: ASCD, 2010, p. 3 12 Eka Sastrawati., Muhammad Rusdi, dan Syamsurizal , “Problem-Based Learning, Strategi Metakognisi, dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa ”. Tekno-Pedagogi. Vol. 1, No. 2, September 2011, ISSN: 2088-205X, h. 5. 13 Stephen K. Reed, Kognisi: Teori dan Aplikasi, Terj dari Cognition: Theory and Applications oleh Aliya Tusyani, Jakarta: Salemba Humanika, 2011, h. 306.