Pengertian Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
didik dapat
melakukan aktivitas
belajar dengan
melaksanakan, menggunakan,
menjalankan, melakukan,
mempraktikan, memilih,
menyusun, memulai, menyelesaikan, mendeteksi, dsb.
Level keempat adalah analysis menganalisis. Level ini merujuk pada kemampuan
anak didik
dalam menguraikan,
membandingkan, mengorganisir, menyusun ulang, mengubah struktur, membuat kerangka,
menyusun outline,
mengintegrasikan, membedakan,
menyamakan, mengelompokka, menjelaskan cara kerja sesuatu, menganalisis hubungan
antara bagian-bagian, mengenali motif, dsb. Seorang guru sains misalnya bertanya bagaimana sistem peredaran darah manusia bekerja. Seorang guru
kelas VIII meminta gagasan tentang cara menggunakan sebuah kata dalam sebuah kalimat. Sedangkan seorang guru IPS meminta peserta didik untuk
menjelaskan sikap yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Level kelima adalah evaluating mengevaluasi. Level ini merujuk pada kemampuan peserta didik memberikan penilaian terhadap sesuatu yang
dievalusi. Peserta didik dengan sendirinya memiliki berbagai bahan pertimbangan yang diperlukan untuk member nilai. Selain itu, peserta didik
mampu menyusun
hipotesis, mengkritik,
menguji, membenarkan,
menyalahkan, dsb. Contoh, peserta didik diminta menentukan sumber energi terbaik bagi Indonesia. Intinya, peserta didik diminta memutuskan yang
terbaik maupun yang terburuk; mengidentifikasi paling tidak atau paling
penting yang membutuhkan pemikiran dan penalaran tingkat tinggi.
Level keenam adalah creating berkreasi. Level ini merujuk pada kemampuan peserta didik memadukan berbagai macam informasi dan
mengembangkannya sehingga terjadi suatu bentuk baru. Selain itu juga ditunjukkan
dengan kemampuan
dalam merancang,
membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, membaharui, menyempurnakan,
memperkuat, memperindah, menggubah, dsb.
2 Dimensi Pengetahuan
Dimensi pengetahuan merupakan klasifikasi jenis pengetahuan yang dipelajari di kelas. Dimensi pengetahuan dibagi menjadi empat kategori
yaitu faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif.
16
Pengetahuan faktual berisi elemen-elemen dasar yang harus diketahui siswa jika mereka akan diperkenalkan dengan suatu masalah tertentu atau
suatu mata pelajaran tertentu. Elemen-elemen ini lazimnya berupa simbol- simbol yang berkaitan dengan makna konkret atau simbol yang
menyampaikan informasi penting.
Pengetahuan faktual dibedakan menjadi dua subjenis yaitu pengetahuan tentang terminologi dan pengetahuan tentang detail-detail dan elemen-
elemen yang spesifik. Pengetahuan tentang terminologi merupakan pengetahuan tentang label dan simbol verbal dan nonverbal. Contoh
pengetahuan tentang terminologi antara lain pengetahuan mengenai alphabet, istilah tertentu misal nama-nama bagian sel, pengetahuan tentang
kosakata dalam seni rupa, dan pengetahuan tentang simbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan pengucapan kata yang tepat. Pengetahuan
tentang detail dan elemen-elemen yang spesifik merupakan pengetahuan yang meliputi semua informasi yang mendetail dan spesifik. Contohnya
pengetahuan tentang fakta-fakta pokok perihal kebudayaan dan masyarakat tertentu; pengetahuan tentang nama orang, lokasi, tanggal, dan peristiwa
yang signifikan di koran, pengetahuan tentang produk utama dan produk ekspor negara-negara tertentu, pengetahuan tentang sumber-sumber
informasi yag terpercaya tentang pembelian yang tepat.
Pengetahuan konseptual meliputi skema-skema, model-model mental, atau teori eksplisit dan implicit dalam beragam model psikologi kognitif.
Skema-skema, model-model dan teori-teori ini menunjukkan pengetahuan
16
Lorin W. Anderson and David R. Krathwohl, Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, Terj. dari A Taxonomy for