Metode Penelitian Perbedaan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi antara Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) pada Konsep Fungi.

konseptual, dan prosedural, ranah kognitif yang diujikan yaitu kemampuan pada tingkat C4-C6, sementara pada kemampuan metakognitif ranah yang diukur yaitu aspek pengetahuan deklaratif jenjang kognitif C2 dan pengetahuan kondisional jenjang kognitif C4. Tes uraian untuk mengukur berpikir tingkat tinggi telah dikoreksi oleh 2 dosen pembimbing yaitu Dr. Zulfiani dan Dr. Yanti Herlanti. Peneliti telah melakukan ujicoba empirik namun hasilnya tidak valid dan atas pertimbangan tersebut maka dilakukan validasi konstruk dan validasi isi oleh dosen pembimbing. Validitas isi dilakukan untuk mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan dan validitas konstruksi berkenaan dengan pertanyaan yang diuji apakah aspek dalam soal-soal itu betul- betul tercakup dalam perumusan tentang aspek berpikir yang hendak diukur. 4 Hasil validasi dinyatakan valid setelah dilakukan revisi pada keefektifan penulisan wacana yang disajikan sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan EYD, ketepatan penyajian kasus, kesesuaian soal dengan indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi, kesesuaian penggunaan taksonomi kognitif revisi Bloom pada setiap soal, ketepatan soal sesuai dengan konsep Fungi kelas X SMA, ketepatan penggunaan gambar dalam soal, penyederhanaan penggunaan istilahilmiah dan ketepatan soal dengan kegiatan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Tabel 3.4 Instrumen Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Konsep Fungi 1 Divisi Zygomycota Indikator Pembelajaran Dimensi Proses Kognitif dan Dimensi Pengetahuan Total Soal Valid C2 C4 C5 C6 Ciri umum, habitat, dan reproduksi jamur Zygomycota Peranan jamur Zygomycota 1d MD 1c K 1e F 3 soal 4 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Jakarta, Bumi Aksara, 2009, cet. 10, h . 67 Menentukan solusi penyelesaian suatu kasus 1b MK 1a P 2 soal Total Soal Valid 1 2 1 1 5 soal 2 Divisi Ascomycota Indikator Pembelajaran Jenjang Pengetahuan dan Kognitif Total Soal Valid C2 C4 C5 C6 Ciri umum, habitat, dan reproduksi Ascomycota 2b MD 2a K 2 soal Peranan jamur Ascomycota 2e F 2f P 2 soal Menentukan solusi penyelesaian suatu kasus 2d MK 2c P 2 soal Total Soal Valid 1 2 2 1 6 soal 3 Divisi Basidiomycota Indikator Pembelajaran Jenjang Pengetahuan dan Kognitif Total Soal Valid C2 C4 C5 C6 Ciri umum, habitat, dan reproduksi Basidiomycota 3d MD 3c K 2 Peranan jamur Basidiomycota 3a F 1 Menentukan solusi penyelesaian suatu kasus 3b P 1 Total Soal Valid 1 2 1 4 soal Keterangan : = Soal yang valid P = Prosedural F = Faktual MD = Metakognitif deklaratif K= Konseptual MK = Metakognitifkondisional Untuk mendukung penelitian, peneliti juga menguji keterampilan siswa pada ranah kognitif yang rendah. Tes yang digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir tingkat rendah siswa adalah tes objektif jenis pilihan ganda sebanyak 30 soal yang terdiri dari 5 pilihan jawaban yaitu a, b, c, d, dan e. Tes yang diberikan mengukur ranah kognitif meliputi aspek ingatan C1, pemahaman C2, penerapan C3, analisis C4, evaluasi C5, dan kreasi C6. Berikut kisi- kisi instrumen keterampilan berpikir tingkat rendah.