Kajian Konsep Fungi Tinjauan Konsep Fungi

diskusi mengarahkan siswa untuk menganalisis bahkan memberikan prediksi tentang solusi-solusi yang relevan. 70 Navies Luthvitasari, Ngurah Made D. P, Suharto Linuwih dalam penelitiannya yang berjudulImplementasi Pembelajaran Fisika Berbasis ProyekTerhadap Keterampilan Berpikir Kritis, Berpikir Kreatif dan Kemahiran Generik Sainsdisimpulkan bahwa hasil analisis uji gain menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan aspek keterampilan berpikir kritis, berpikir kreatif dan kemahiran generik siswa SMK. Setiap aspek keterampilan berpikir kritis mempunyai hubungan dengan aspek keterampilan berpikir kreatif berdasarkan hasil analisis uji regresi. Sebagian besar siswa merespon baik dan senang dengan pembelajaran fisika berbasis proyek. 71 Muh Rais dalam penelitiannya yang berjudul Pengembangan “Proyek’’ dalam Project-Based Learning : Suatu Upaya Memahami, Mengembangkan, dan Menerapkan Pendekatan Scientific Learning Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pendidikan Vokasional, menjelaskan bahwa Project-based learning sangat kuat, menantang, dan memerlukan visi, struktur, dan pemahaman nyata dalam proses pembelajaran. Proyek yang baik tidak hanya lahir tiba-tiba, namun dihasilkan dari perencanaan yang teliti yang meliputi hasil berfikir tingkat tinggi, tepat waktu, dan manajerial. Dengan memulai dari pertanyaan dan pikiran mendasar, pebelajar akan ditingkatkan kemampuannya dalam merancang proyek, berkomunikasi dengan baik serta menanamkan pemahaman yang berarti dalam perolehan motivasi berprestasi dan hasil belajar. 72 70 S andra Atikasari, Wiwi Isnaeni, Andreas Priyono Budi Susetyo, “Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning dalam Materi Pencemaran Lingkungan Terhadap Kemampuan Analisis, Unnes Journal of Biology Education, Vol. 1, No. 3, Desember 2012, h.22 71 Navies Luthvitasari, Ngurah Made D. P, Suharto Linuwih,op.cit., h. 92 72 Muh Rais, Pengembangan “Proyek’’ dalam Project-Based Learning : Suatu Upaya Memahami, Mengembangkan, dan Menerapkan Pendekatan Scientific Learning Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pendidikan Vokasional, Prosiding Konvensi Nasional Asosiasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan APTEKINDO ke 7 FPTK Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 13-14 November 2014, h. 639

C. Kerangka Berpikir

Kegiatan pembelajaran di sekolah tujuannya adalah membentuk kemampuan berpikir seseorang. Proses berpikir digunakan untuk mengoptimalkan potensi akal yang sudah diberikan oleh Allah SWT. Dengan berpikir, kita bisa belajar kemudian bisa memperoleh banyak ilmu. Ilmu yang diperoleh melalui hafalan saja tidak akan bertahan lama dan tidak berguna. Sebaliknya jika ilmu itu terus diolah dan dikaitkan dengan berbagai masalah, maka otak akan merekam dengan jelas ilmu itu dalam memori jangka panjangnya. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran yang menyuruh siswa menghafal banyak hal dan hanya menampilkan soal-soal dari C1-C3 tentunya kurang baik. Keterampilan berpikir siswa dipersempit. Terkesan guru malas untuk membuka gerbang bagi siswa menuju berpikir tingkat tinggi. Permasalahan yang ada di dunia kerja sangatlah kompleks atau disebut juga ill-structured. Untuk memecahkan masalah tersebut, bukan dengan menggunakan kemampuan hafalan terhadap suatu konsep. Tetapi diperlukan keterampilan untuk menggabungkan fakta dan ide dalam proses mensintesis, menganalisis sebab- akibat, mengevaluasi, dan berkreasi hingga sampai pada satu pemecahan masalah yang tepat. Dengan begitu, penting bagi guru untuk meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. Untuk mengembangkan kemampuan tersebut, guru perlu memilih model pembelajaran yang sekiranya sesuai. Contoh model pembelajaran yang dapat mengembangkan high order thinking siswa yaitu Problem based learning dan Project based learning. Problem based learning adalah menggunakan masalah dalam dunia nyata sebagai konteks bagi siswa untuk belajar. Model ini dapat melatih kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah serta membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran Sementara itu, project based learning adalah model pembelajaran yang melibatkan suatu proyek dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan proyek dilakukan secara kolaboratif, inovatif, dan unik, yang berfokus pada pemecahan masalah yang berhubungan dengan kehidupan siswa . Dalam pembelajaran proyek, kerja tim dan kemampuan berkomunikasi merupakan landasan untuk berkembangnya problem solving skill.