Hipotesis Penelitian Perbedaan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi antara Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) pada Konsep Fungi.

sedangkan kelas eksperimen II yang dipilih di SMA Negeri 39 Jakarta adalah kelas X MIA 2 dan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning PjBL Sebelum diberikan perlakuan, pada kedua kelompok tersebutdiberikan pretest untuk mengetahui pengetahuan awal mengenai materi yangakan diajarkan dan kemudian setelah perlakuan diberikan posttest untukmengetahui pengetahuan yang telah dikuasai oleh siswa setelah proses belajarmengajar. Tabel desain penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Desain Penelitian Kelompok Pre Test Perlakuan Post Test Eksperimen I Eksperimen II Keterangan : O 1 : Pretestyang diberikan sebelum proses belajar mengajar dimulai dan diberikan kepada kedua kelompok eksperimen Problem Based Learning Model dan Project Based Learning Model O 2 : Postestyang diberikan setelah proses belajar mengajar berlangsung dan diberikan kepada kedua kelompok eksperimen Problem Based Learning Model dan Project Based Learning Model. X 1 :Perlakuan pada kelas eksperimen I kelompok eksperimen I Problem Based Learning Model X 2 : Perlakuan pada kelas eksperimen II Project Based Learning Model

C. Variabel Penelitian

Terdapat dua variabel yaitu variabel yang mempengaruhi variabel bebas dan variabel yang dipengaruhi variabel terikat. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas variabel X yaitu model pembelajaran Problem Based Learning dan Project Based Learning 2. Variabel terikat variabel Y yaitu keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. 1 Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 39 Jakarta. Sedangkan populasi terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 39 Jakarta.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakter populasi yang diteliti. 2 Sampel diambil dari populasi terjangkau yaitu siswa kelas X MIA I sebagai kelas eksperimen I dan X MIA 2 sebagai kelas eksperimen II. Pengambilan sampel dilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri 39 Jakarta dengan teknikpurposive sampling. Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu 3 . Sampel yang dipilih ditentukan berdasarkan jadwal jam pelajaran Biologi kelas X yang waktunya berdekatan dan teknis pelaksanaan praktikum fungi yang memerlukan kesiapan alat dan bahan. Jadwal pelajaran Biologi kelas eksperimen I yaitu hari kamis jam pelajaran ke 4-6 dan kelas eksperimen II di hari yang sama jam pelajaran ke 8-10.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tes dan nontes. Tes yang diberikan dalam bentuk soal uraian untuk keterampilan berpikir tingkat tinggi, pilihan ganda untuk keterampilan berpikir tingkat rendah, dan nontes berupa lembar observasi kegiatan guru.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah: 1. Tes Tes uraian yang digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi berjumlah 15 soal. Soal yang disajikan menguji pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif siswa. Untuk pengetahuan faktual, 1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD Bandung: Alfabeta, 2013, cet. 16, h. 117. 2 Ibid., h. 118. 3 Ibid., h. 124