Lembar Observasi Non Tes
dalam menangkap fenomena perilaku dan tingkat ketelitian yang ditunjukkan dalam membuat kesimpulan” par.3.
Dalam perkembangannya, para ahli banyak menjelaskan tentang berbagai jenis validitas. Arifin 2009:248 menjelaskan lima jenis validitas, antara lain
validitas permukaan face validity, validitas isi content validity, validitas empiris empirical validity, validitas konstruk construct validity, dan validitas
faktor factorial validity. Lebih lanjut, Arifin 2009:248-258 menjelaskan tiap jenis validitas sebagai berikut:
1 validitas permukaan face validity, menggunakan kriteria sangat sederhana karena hanya melihat dari sisi muka instrumen itu sendiri. Jika tes yang dilihat
secara sepintas telah dianggap baik, maka tes tersebut tidak memerlukan judgement
yang mendalam karena telah memenuhi judgement yang mendalam, 2 validitas isi content validity, digunakan dalam penilaian hasil belajar sehingga
sering disebut sebagai validitas kurikuler dan validitas perumusan. Jenis validitas ini berkaiatan dengan taraf ketepatan tes terhadap materi yang relevan
dengan kurikulm yang sudah ditentukan. Validitas ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, meliputi mencocokkan materi tes dengan silabus dan kisi-kis,
melakukan diskusi dengan sesama pendidi atau mencermati kembali substansi dari konsep yang akan diukur,
3 validitas empiris empirical validity, menggunakan teknik statistik yaitu analisis korelasi karena digunakan untuk mencari hubungan antara skor tes
dengan suatu kriteria tertentu yang merupakan tolak ukur di luar tes yang bersangkutan dan harus relevan dengan apa yang akan diukur,
4 validitas konstruk, sering disebut sebagai validitas logis logical validity. Analisis statistika yang digunakan dalam validitas konstruk antara lain dengan
analisis faktor factor analysis, sehingga dapat diketahui aspek-aspek yang diukur oleh setiap butir soal, berapa besar suatu butir soal berisi faktor-faktor
tertentu dan faktor-faktor yang diukur oleh suatu butir soal. 5 validitas faktor, sering digunakan skala pengukuran tentang suatu variabel yang
terdiri atas beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut diperoleh berdasarkan dimensiindikator dari variabel yang diukur sesuai apa yang terungkap dalam
konstruksi teoritisnya. Perhitungan hasil dari validitas empiris dapat dilakukan dengan menggunakan
jenis statistika korelasi Product Moment, baik melalui perhitungan manual ataupun melalui SPSS 16.0. Secara teoritis, rumus korelasi Product Moment
Arifin, 2009:252adalah sebagai berikut: r
xy
=
∑ √ ∑ ∑
Keterangan: r = koefisien korelasi
∑xy = jumlah produk x dan y
Peneliti melakukan perhitungan hasil validitas empiris menggunakan jenis statistika korelasi Product Moment melalui SPSS 16.0 dengan pertimbangan
waktu pengerjaan yang lebih singkat mengingat peneliti memiliki keterbatasan waktu untuk melakukan penelitian. Arifin 2009:25 mengatakan bahwa koefisien
korelasi dinotasikan dengan “r”. Pengujian instrumen pembelajaran perlu dilakukan untuk melihat kualitas instrumen yang digunakan sebelum
pembelajaran dilakukan agar sesuai dengan yang direncanakan. Pada penelitiannya, peneliti menggunakan empat jenis validitas yaitu validitas
permukaan, validitas isi, validitas konstruk dan validitas empiris. Hal ini dilakukan karena menurut peneliti keempat validitas tersebut telah memenuhi
syarat untuk menyatakan valid tidaknya suatu tes dari beberapa aspek. Oleh karena itu, peneliti tidak menggunakan jenis validitas kelima yaitu validitas
faktor.